Polda Kepulauan Riau (Kepri) mengerahkan 3.679 personel untuk pengamanan saat Pemungutan Suara pada Pemilu 2024. Sebanyak 911 personel Bawah Kendali Operasi (BKO) disebar di 5 kabupaten kota.
Kapolda Kepri, Irjen Yan Fitri Halimansyah mengatakan dalam pengamanan 5.914 TPS di Kepri melibatkan 3.679 personel Polri. Pergeseran pasukan yang diperbantukan ke satuan kewilayahan di lima kabupaten Kota sebanyak 911 personel.
"Pergeseran pasukan yang diperbantukan ke satuan kewilayahan sebanyak 911 personil, diantaranya Polresta Barelang 686 personel, Polres Karimun 150 personel, Polres Lingga 15 personel, Polres Natuna 30 personel, Polres Kepulauan Anambas 30 personel. Untuk Tanjungpinang dan Bintan sudah bisa mengatasi personel untuk pengamanan TPS-nya," kata Yan, Jumat (9/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari data Polda Kepri tercatat dari 5,914 TPS yang ada, 5539 TPS di antaranya diketahui kurang rawan, 295 terdeteksi rawan dan 80 TPS tercatat sangat rawan. Namun Yan Fitri menyebut hingga saat ini kondisi Kepri terbilang aman dan siap menghadapi pemilu.
"Sampai saat ini wilayah Polda Kepulauan Riau masih dalam keadaan aman dan kondusif. Mudah-mudahan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan kita berharap kerja bersama semua pihak untuk menyukseskan pemilu," sebutannya.
Yan menyebut personil BKO pengamanan TPS di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) dipastikan dalam keadaan siap. Para personil itu selain dibekali dengan perlengkapan pengamanan mereka juga dibekali dengan perbekalan penunjang seperti vitamin dan lainnya.
"Nanti mereka dibekali vitamin, alat-alat yang mungkin jadi perlengkapan khusus juga, seperti pelampung (life vest), mereka akan dilengkapi setelah mereka sampai di polres untuk melakukan pengamanan di pulau 3T," ujarnya.
Dalam Apel pergeseran personel BKO pengamanan TPS, Kapolda Kepri mengingatkan seluruh jajaran agar bersikap netral. Ia juga meminta personil yang bertugas harus menjalankan tugas sesuai aturan yang telah ditetapkan.
"Ingat, seluruh anggota Polri harus bersikap netral serta hindari tindakan yang dapat mencederai netralitas pada saat pelaksanaan tugas di lapangan seperti politik praktis, pahami perkiraan ancaman serta rencanakan CB teknis dan taktis secara tepat dan terarah sesuai dengan petunjuk serta aturan yang berlaku pada saat bertugas di lapangan," ujarnya.
Yan mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar bersama sama menciptakan Pemilu yang aman dan damai. Para pelaksana pemilu juga diharapkan bisa memberikan pelayanan terbaik dalam penyelenggaraan pemilu.
"Saya mengimbau semua pihak untuk melaksanakan tugas secara profesional dan tidak melanggar aturan dan undang-undang. Seluruh masyarakat mengawasi, kami mengawasi, Bawaslu juga mengawasi. Kita ingin pemilu ini berjalan aman, damai sejuk dan membahagiakan," ujarnya.
(afb/afb)