Mentan Amran Sulaiman Soal Food Estate: Kan Itu Sudah Panen

Mentan Amran Sulaiman Soal Food Estate: Kan Itu Sudah Panen

Raja Malo Sinaga - detikSumut
Senin, 05 Feb 2024 15:25 WIB
Mentan Andi Amran Sulaiman (Raja Malo Sinaga/detikSumut)
Foto: Mentan Andi Amran Sulaiman (Raja Malo Sinaga/detikSumut)
Medan -

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman buka suara terkait adanya isu food estate yang gagal. Dirinya menegaskan food estate berhasil karena telah memiliki hasil panen.

"Per tahap produksinya pertama lima ton. Kemarin 6 ton. Itu sudah bagus. Nanti naik 8 ton, 9 ton. Nggak bisa instan. Itu pertanian harus ada penyesuaian," kata Mentan Amran di Lapangan Benteng, Medan, Senin (5/2/2024).

Amran mengungkapkan persoalan food estate tidak mudah. Dirinya mengungkapkan ada sejumlah tahapan untuk menyukseskan program tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertanian tidak seperti mi instan. Mau makan hari ini langsung masak hari ini jadi," terangnya.

"Ada kontur tanahnya, ada teksturnya, dan seturusnya. Ada manajemennya yang mesti diperbaiki," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Amran pun menegaskan food estate tidak gagal. Dirinya juga menyebutkan siapapun yang menyebut food estate gagal adalah orang yang gagal.

"Butuh tahapan seperti orang lahir. Lahir tidak langsung lari. Jadi kalau ada mengatakan gagal, gagal, itu orang gagal di situ. Coba perhatikan yang selalu mengatakan gagal petarung, pendekar, pemimpin republik ini tidak boleh mengatakan mengeluarkan kata-kata gagal. Yang ada adalah tertunda dan mengulangi mencoba-mencoba lagi. Tidak gagal dong. Kan itu tadi sudah panen," akunya.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan program food estate ada yang gagal dan berhasil. Khusus lahan yang gagal dikarenakan sejumlah faktor seperti usia lahan yang tua.

"Ada yang gagal. Gagal kenapa? Ternyata gagal, ternyata pertaninya sudah tua sehingga produktivitasnya turun, petaninya kekurangan modal karena hasil panennya digunakan untuk kebutuhan konsumsi, akhirnya untuk tanam berikutnya tidak punya modal," ungkap Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto dilansir detikFinance.

Selain itu, permasalahan lainnya seperti lahan food estate yang sebelumnya tidak diperuntukkan untuk pertanian.

"Kalau tanah baru dibuka nggak mungkin 1 tahun dia bisa produktivitasnya tinggi, jadi baru akan musim tanam 4 ke 5 baru terlihat (hasilnya)," jelasnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads