Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumut merespons soal sejumlah sivitas akademika mengkritik Presiden Jokowi karena dianggap menyalahgunakan wewenang jelang Pemilu. Mereka sebut hal itu biasa dalam dinamika politik.
"Ya kita tidak mau menanggapi yang berlebihan. Kita cukup tenang menghadapi ini," kata Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumut, Ade Jona, Senin (5/2/2024).
"Ya namanya dinamika politik, itu hal biasa. Tapi bagaimana cara kita menyikapi ini hari dengan tenang, riang dan gembira," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun menjelaskan bahwa tak ada yang harus menjadi momok menakutkan dari peristiwa itu. Ade menegaskan pihaknya fokus bagaimana menangkan Prabowo-Gibran di Sumut.
Ia menyampaikan tidak ada memiliki kekhawatiran dalam Pemilu tahun ini. Hanya saja, pihaknya meminta doa dan dukungan dari seluruh warga agar pasangan Prabowo-Gibran menang.
Dirinya pun optimis bahwa Sumut akan menyumbang kemenangan 60 persen suara nantinya. Apa lagi, menurutnya, sejauh ini elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran naik terus.
"Melihat debat terakhir ini, kami sangat yakin. Kami fokus di Provinsi Sumut yang hari ini, kami yakin, akan menyumbang kemenangan, sesuai target, yaitu 60 persen," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah sivitas akademika ramai mengkritik pemerintahan Jokowi. Setidaknya ada empat kampus yang menyatakan sikapnya terkait demokrasi jelang pemilu 2024 dalam empat hari berturut-turut. Pernyataan sikap itu diawali UGM, kemudian diikuti UII, UI, hingga Unpad.
(mjy/mjy)