Tiga calon presiden bakal menjalani debat ke-5 yang digelar KPU RI. Tema debat tersebut yakni Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Timnas AMIN pun menyebut tema debat ke-5 tersebut memang bidangnya Anies Baswedan mengingat Anies berlatar belakang akademisi dan mantan Menteri Pendidikan.
"Tema debat ke-5 ini memang bidangnya Pak Anies karena latar belakang beliau seorang akademisi dan mantan Menteri Pendidikan Nasional," kata juru bicara Timnas AMIN, M Iqbal dilansir detikNews, Sabtu (3/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Debat kelima tersebut bakal digelar di JCC Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (4/2). Iqbal mengatakan Anies bakal menyampaikan gagasan terkait tema dalam debat nanti terkhusus persoalan pendidikan dan kesehatan.
"Bagi Anies pendidikan dan kesehatan adalah investasi, karena suatu (saat) ia akan memberikan keuntungan bagi bangsa dan negara. Oleh karena itu negara tidak boleh pelit dan irit soal urusan pendidikan dan kesehatan. Akses, layanan, dan kesetaraan akan pendidikan dan kesehatan akan dibuka selebar-lebarnya," katanya.
Menurutnya AMIN bakal memprioritaskan anggaran untuk dua hal tersebut, pendidikan dan kesehatan.
"Pendidikan dan kesehatan satu paket untuk itu negara akan memprioritas anggaran untuk dua hal tersebut. Pendidikan memang mahal, tapi kebodohan jauh lebih mahal," sambungnya.
Rektor Institut Bisnis dan Komunikasi Swadaya atau Swdaya Institut (SWINS) tersebut menyampaikan Anies tidak hanya akan menyampaikan gagasan, tapi juga menjelaskan rekam jejak yang telah dicapai saat menjabat Gubernur DKI Jakarta terkait tema debat terakhir tersebut.
"Anies bukannya hanya menyampaikan gagasannya tetapi juga kinerjanya yang sudah dilakukan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta," sambungnya.
Menurutnya untuk mempersiapkan debat terakhir, pihak Timnas AMIN juga melibatkan sejumlah ahli, salah satunya Fasli Djalal selaku Wamendikbud era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Kita sudah ada dewan pakar dan tim konten yang menyiapkan. Ada mantan Wamendikbud era SBY, Prof Fasli Djalal, dan pakar guru besar lainnya," pungkas Iqbal.
(nkm/nkm)