Sudah 2 pekan sejak Kabid SMP Disdik Medan Andy Yudistira yang videonya viral mengarahkan dukungan ke capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming diperiksa oleh Bawaslu dan Inspektorat Kota Medan. Namun hingga saat ini status kasus tersebut belum jelas.
Kepala Inspektorat Kota Medan Sulaiman Harahap mengatakan jika belum ada hasil pemeriksaan terkait Andy. Saat ini pihaknya masih memproses hal tersebut.
"Masih proses (hasil pemeriksaan Andy)," kata Sulaiman Harahap kepada detikSumut, Senin (29/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andy sendiri diperiksa oleh Inspektorat pada Selasa (16/1). Hal itu diungkapkan oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Saya sudah sampaikan kemarin untuk dipanggil Inspektorat begitu ada video tersebut dan sudah dipanggil," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Rabu (17/1).
Kemudian Andy juga diperiksa oleh Bawaslu Medan pada Rabu (17/1). Andy diperiksa Bawaslu bersama sejumlah orang yang ada di dalam video.
"Sehingga hari ini sudah ada 3 orang yang kita lakukan klarifikasi yaitu atas nama Andy Yudistira sebagai Sekretaris PGRI Kota Medan (dan Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Medan), Sriyanta sebagai pengawas SD Dinas Pendidikan Kota Medan dan juga Ketua PGRI Kota Medan, lalu Ermansyah Lubis Kepala SD negeri atau Ketua 1 PGRI Kota Medan," Ketua Bawaslu Medan David Reynold, Rabu, (17/1).
Namun saat dihubungi Tim detikSumut, David memilih bungkam terkait hasil pemeriksaan Andy dan sejumlah orang lain. David tidak merespons saat dihubungi maupun dikirim pesan.
Kasus ini bermula dari sebuah video yang menampilkan Andy berbicara ke belasan orang yang isi pembicaraannya itu terkait politik kepentingan mereka bersama Ketua PGRI Kota Medan Sriyanta. Andy juga merupakan Sekretaris PGRI Kota Medan.
Dalam potongan video tersebut, Andy mengatakan jika pasangan capres-cawapres 02 merupakan orang yang ada di dalam kekuasaan. Mengingat Prabowo merupakan Menteri Pertahanan dan Gibran adalah anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tapi yang nomor 2 ada di dalam kekuasaan, apa itu kekuasaannya? Pak Prabowo itu menteri Pertahanan, Wakil Presiden Mas Gibran itu adalah anak dari Presiden yang sampai saat ini sampai bulan 10 nanti. Sama Pak Wali Kota, sampai bulan 10 nanti Pak Wali Kota masih Wali Kota," kata Andy di dalam video.
Andy membenarkan jika dia dan Sriyanta membawa PGRI ke ranah politik praktis demi menguntungkan kepentingan mereka. Menurutnya hal tersebut tidaklah dosa.
"Jadi pertanyaan saya Bapak Ibu, Pak Andy Pak Trianta mengarahkannya PGRI ke politik, benar diarahkan ke politik, tapi tidak ada dalam politik itu, kita bukan mencaleg Bapak Ibu, tapi selagi politik bisa menguntungkan kepentingan kita, kenapa tidak? dan saya katakan tadi ada nggak dalilnya dosa? Kalau ada dalil dosa, kita mundur, itu aja," ucapnya.
Ternyata yang ada di dalam video tersebut merupakan cabang PGRI Kota Medan. Dia meminta agar setiap cabang membawa 7 orang yang komitmen dan tegak lurus ke mereka. Hal itu diduga untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Setelah itu, Andy menjelaskan soal silsilah Gibran dengan Bobby termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Benny Sinomba Siregar. Ketiga disebut memiliki hubungan yang erat karena masih satu keluarga.
"Begini ya, Dinas Pendidikan itu dalam satu keluarga harus kita pahami, apa harus kita pahami? Kita sampaikan tadi nomor 2 itu Pak Prabowo dan Mas Gibran itu, Bapak Wali Kota kita itu Bobby Afif Nasution, Mas Gibran itu adalah kakak iparnya, abang kandung istrinya, Kadis Pendidikan Kota Medan itu adik kandung mamaknya (Bobby Nasution), jadi ini ada hubungan keluarga yang sangat erat," bebernya.
(nkm/nkm)