Sumut in History

Pajak Ular Medan, Dulu Jadi Incaran untuk Cari Barang Antik

Kartika Sari - detikSumut
Senin, 29 Jan 2024 11:10 WIB
Foto: Para pengunjung saat melihat koleksi di Pasar Ular Medan (Kartika/detikSumut)
Medan -

Warga Medan pasti tak asing begitu mendengar Pajak Ular. Namun, jangan kecewa apabila tidak ada satupun koleksi ular yang dijual di pasar (pajak) ini.

Tim detikSumut pun mencoba berkunjung ke Pajak Ular di Medan, Kamis (25/1/2024). Lokasinya terletak di sepanjang Jalan Sutomo, tak jauh dari gerbang masuk Pusat Pasar Medan.

Bukan menjual aneka jenis ular, namun ada begitu banyak barang bekas ataupun barang antik. Mulai dari sepatu bekas, handphone bekas, jam tangan bekas, aneka kabel elektronik, batu cincin, aksesoris kuno, charger, hingga alat cek tensi juga ada di pasar tersebut.

Para pedagang tersebut cukup membutuhkan terpal biru yang dibentangkan di atas trotoar. Mereka tampak menunggu pembeli untuk mampir ke lapaknya. Sementara itu, beberapa pedagang lainnya tampak melayani pembeli.

Tim detikSumut kemudian menghampiri lapak sederhana milik John, pedagang aneka barang bekas yang sudah berjualan sejak awal tahun 2000-an. Ia menjual beragam sepatu bekas berbagai merk dan barang elektronik.

"Udah 20 tahun lebih lah jualan disini, dari kecil. Awalnya ikut bapak pernah jualan di sini. Tapi sekarang buka sendiri," ungkap John kepada detikSumut.

Dagangan John dijual mulai dari Rp 5000-an hingga puluhan ribu rupiah tergantung jenis barang yang dijual.

Kepada detikSumut, John kemudian mengenang masa-masa Pajak Ular ramai diburu oleh pembeli mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Bahkan, ia menyebut lapaknya tak henti didatangi pengunjung.

"Dulu beda kali lah sama sekarang. Kalau dulu ramai orang beli kalau sekarang ramai orang lewat saja alias sepi lah. Kalau sekarang paling orang dewasa aja yang beli, kalau anak muda udah jarang kali," kata John.

Lanjutnya, ia menyebutkan bahwa sekarang ini ia mampu mengumpulkan pendapatan sekitar Rp 2 jutaan per bulan, anjlok cukup jauh apabila dibandingkan awal-awal tahun 2000an yang mampu mencapai dua kali lipat.

"Kalau sekarang paling Rp 2 jutaan lah per bulan. Kalau dulu itu ramainya tiap hari, ramai ini jualan sampai mengular ke jalan-jalan, itu juga kenapa namanya Pajak Ular. Tapi sekarang paling akhir pekan aja ramainya," tuturnya.

Baca selengkapnya di halaman berikut...



Simak Video "Video DJ di Medan Ngebut Pakai Fortuner, Tabrak Tukang Becak hingga Tewas"


(afb/afb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork