DPRD Sumut Minta TNI/Polri-ASN Netral dalam Pemilu 2024

DPRD Sumut Minta TNI/Polri-ASN Netral dalam Pemilu 2024

Nur Akmal - detikSumut
Senin, 22 Jan 2024 21:30 WIB
Meryl Rouli Saragih saat memberikan pelatihan pada jurkam muda Ganjar. (Foto: Istimewa).
Meryl Saragih (Foto: Istimewa)
Medan -

Anggota Komisi A DPRD Sumatera Utara (Sumut), Meryl Rouli Saragih, menyoroti netralitas TNI/Polri dan ASN dalam pemilu 2024. Ia berharap institusi negara tersebut tidak terlibat dalam politik praktis dan condong pada salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden.

"Saya meminta TNI/Polri serta para ASN di wilayah kerja Sumatera Utara untuk bersikap netral dan tidak condong terhadap ke salah satu pasang calon presiden dan wakil presiden di Pemilu 2024 ini," katanya dalam keterangan diterima detikSumut, Senin (22/1/2024).

Ia menegaskan institusi Polri dan TNI merupakan alat negara bukan alat penguasa yang harus mematuhi aturan undang-undang terkait netralitas. Termasuk ASN, lanjut Meryl, yang tidak boleh ikut mengampanyekan salah satu capres-cawapres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meryl juga menyoroti kegiatan yang digelar salah satu dinas di Pemkot Medan yang diduga terafiliasi dengan salah satu paslon. Mulai dari kegiatan dengan nuansa warna mulai dari dekorasi, seragam hingga jargon-jargon.

Selain itu, Meryl juga menyinggung soal rekaman suara yang sempat beredar bernarasi dukungan terhadap salah satu paslon di Kabupaten Batubara yang kini tengah diselidiki Bawaslu.

ADVERTISEMENT

Termasuk potongan video viral oknum ANS di Disdik Kota Medan yang mengarahkan dukungan terhadap pasangan nomor urut 02, atau Prabowo-Gibran.

"Jika TNI/Polri serta ASN tidak netral maka berbagi kecurangan dan rekayasa yang diduga dilakukan penguasa dikhawatirkan membuat masyarakat tak lagi percaya pemilu, tak ada lagi pesta demokrasi dan tidak percaya hasilnya," ujar Wakil Sekretaris DPD PDIP Sumut tersebut.

Meryl juga mengatakan, saat dirinya menggelar reses, banyak masyarakat mengeluh mendapat penggiringan dan ajakan dari oknum-oknum ASN untuk memenangkan capres-cawapres tertentu.

"Seharusnya pemerintah mengayomi masyarakat bukan menggiring atau menakuti," sebutnya.

"Saya meminta dan berharap kepada TNI/Polri serta ASN sama-sama kita menyukseskan pesta demokrasi dengan netral, tanpa menggunakan kekuasaan untuk keberpihakan," ungkapnya.

Ia juga meminta agar masyarakat ikut mengawal pelaksanaan pemilu dan melaporkan dugaan praktik-praktik kecurangan ke Bawaslu.

"Pengawalan ini terutama juga ke anak-anak muda khususnya yang menjadi saksi di TPS. Ikut mengawasi proses pemungutan suara. Cek mulai dari yang ikut memilih, absensi jumlah yang hadir, dan gunakan live streaming di media sosial pada waktu penghitungan suara dan foto c plano. Karena ini pesta rakyat, rakyat harus ikut terlibat mengawasi," ungkapnya.




(astj/astj)


Hide Ads