PUSaKO Unand Sayangkan Debat Cawapres Masih Gunakan Gimik dan Istilah Asing

Sumatera Barat

PUSaKO Unand Sayangkan Debat Cawapres Masih Gunakan Gimik dan Istilah Asing

M Afdal Afrianto - detikSumut
Senin, 22 Jan 2024 17:00 WIB
Debat keempat Pilpres 2024 (Anggi/detikcom)
Foto: Debat keempat Pilpres 2024 (Anggi/detikcom)
Padang -

Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas (Unand), Charles Simabura, mengkritisi debat kedua cawapres yang dihelat KPU RI. Pasalnya para cawapres masih menggunakan gimik dan istilah asing.

Penggunaan istilah asing menurutnya juga sudah dilarang dalam tata tertib debat.

"Hal yang diuji dalam debat ini bukan hanya sekedar pengetahuan calon lain. Tapi bagaimana masyarakat harus paham juga. Karena pasti tidak semua masyarakat paham dengan pengunaan istilah asing. Dan ini juga (pengunaan istilah asing) dilarang dan sudah menjadi tata tertib dalam debat," katanya pada detikSumut, Senin (22/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, hal yang menjadi poin penting dalam sebuah debat adalah pemberian edukasi kepada masyarakat luas, bukan malah berlomba menggunakan istilah asing. Poin itu menurutnya akan mengarah pada gagasan dan visi misi para Cawapres.

"Jadi kita menyayangkan Gibran dan Cak Imin masih memakai istilah asing dalam debat semalam. Kalaupun menggunakan istilah itu, harusnya dijelaskan dulu agar nyambung. Karena kalau tidak dijelaskan dan tidak nyambung, jadinya orang melihat tidak salah orang yang menjawab pertanyaannya menjadi tidak nyambung," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Pakar hukum tata negara ini juga menyayangkan gimik berlebihan cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud Md. Menurutnya dampak gimik terlalu ditonjolkan Gibran berbuah performanya menurun dalam debat semalam.

Sehingga dia menilai gimik yang dilihatkan Gibran terkesan sangat aneh dan seolah mencari jawaban. Karena menurutnya sekelas debat Cawapres tidak perlu mengunakan gimik.

"Gimik seperti semalam kalau tidak relevan terkesan aneh juga, kayak mencari jawaban. Karena dalam konteks debat Cawapres menggunakan gimik tidak tepat. Kalau dia menyebut jawaban lawan tidak nyambung, itu adalah hal biasa. Tapi penggunaan gimik Gibran semalam ke Mahfud terkesan aneh. Jadi penggunaan gimik semalam tidak pas," ungkapnya.

Dari pengamatan dosen Fakultas Hukum Unand ini, dia melihat Cak Imin dan Mahfud lebih unggul dalam debat kedua ini. Sehingga keunggulan ini menurutnya memperjelas performa Gibran menurun daripada debat sebelumnya.

"Gibran pada debat sebelumnya memang unggul. Namun semalam performanya menurun, apalagi semalam dia menyeret nama orang juga saat berdebat sama Cak Imin. Jadi yang lebih menonjol adalah Cak Imin dan Mahfud. Karena menurunnya performa Gibran dari sebelumnya karena dampak penggunaan gimik," ungkapnya.

"Mungkin pengunaan gimik ini diharapkan Gibran menonjolkan sisi anak mudanya. Tapi semalam saat dipakainya menjadi tidak tepat. Selain itu kalaupun gimik itu digunakan beliau untuk membela Prabowo yang pada debat sebelumnya terkesan disudutkan oleh pasangan lain. Namun gimik semalam juga tidak tepat dalam membela Prabowo," sambungnya.

Ke depan, dia berharap dalam debat terakhir semua pasangan capres-cawapres menampilkan debat yang elegan dan lebih baik dari sebelumnya. Penggunaan Gimik dan istilah asing juga ditiadakan.

Sebab, menurutnya dampak debat terakhir ini akan menjadi penentu bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya.

Sebelumnya diberitakan, KPU baru saja usai mengadakan debat kedua cawapres dengan tema Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup. Di sana juga dibahas sumber daya alam dan energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Dalam debat itu, ketiga cawapres juga menyampaikan pandangannya terkait solusi dan visi misi tentang gagasan dia tentang tema tersebut.

Sementara itu, KPU RI akan menggelar debat terakhir pada 4 Februari 2024 mendatang. Debat terakhir akan diikuti para capres.

Debat terakhir nanti akan membahas tentang kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia dan inklusi.




(mjy/mjy)


Hide Ads