Rumah Pompa Air Buat Mak Bariah Bebas dari Dinginnya Banjir Rob di Belawan

Rumah Pompa Air Buat Mak Bariah Bebas dari Dinginnya Banjir Rob di Belawan

Kartika Sari - detikSumut
Kamis, 18 Jan 2024 22:35 WIB
Warga Kelurahan Belawan I, Mak Bariah kini terbebas di genangan banjir rob berkat Pompa Air Banjir Rob Zona A Belasan. (Foto: Kartika Sari).
Warga Kelurahan Belawan I, Mak Bariah kini terbebas di genangan banjir rob berkat Pompa Air Banjir Rob Zona A Belasan. (Foto: Kartika Sari).
Medan -

Mak Bariah (43) terlihat sedang menjemur pakaian di depan rumahnya Rabu (17/1/2024) siang. Ibu satu orang anak ini adalah satu di antara ratusan warga yang kerap kali terkena banjir rob.

Bagaimana tidak, rumahnya yang tak jauh dari pesisir Belawan membuatnya kerap kali terdampak banjir. Lokasinya berada di Jalan Karo No 14, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.

"Kalau kami dek udah langganan lah kena banjir rob. Dulu itu, mau dua kali dalam sebulan," kata Mak Bariah menyapa tim detikSumut yang sedang berkunjung ke sekitar kediamannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita yang sehari-hari sebagai ibu rumah tangga ini pun mengajak tim detikSumut untuk singgah ke rumahnya. Tampak Mak Bariah bercerita dengan sendirinya hal yang cukup memilukan saat diterpa banjir rob.

Terlihat semen dinding di bagian depan rumahnya sudah rusak. Kediamannya itu berlantai semen dengan pintu yang terbuat dari kayu. Ukuran rumahnya terbilang cukup sempit, hanya sekitar 6x6 m yang memuat satu tempat tidur, satu kulkas, satu lemari, dan sejumlah perabotan rumah tangga di dapurnya.

ADVERTISEMENT

Sudah belasan tahun, rumah sederhana itu menjadi saksi bisu suka duka Mak Bariah bersama suami dan anaknya yang kini duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

"Jadi kalau dampak banjir rob ini banyak lah. Lihat lah dinding rumah ibu ini terkikis karena kena air banjir rob berkali-kali. Udah mau tumbang kan. Kayak mana lah, belasan tahun kami terdampak banjir rob," ucapnya.

"Nah, itu tempat tidur kami juga kami ganjal batu untuk mewanti-wanti. Kulkas itu pun kami letakkan di atas meja kayu biar tak terkena air banjir rob. Pokoknya was-was lah kami dek," tambahnya.

Ada beragam kerugian materil yang didapatinya ketika dilanda banjir rob. Misalnya saja sudah berkali-kali ia ganti lemari dan tempat tidur. Sebab, air asin yang dibawa banjir rob membuat material perabotan rumah tangganya rusak.

Mak Bariah kerap kali dihantui rasa was-was ketika musim banjir rob tiba sehingga memaksanya harus begadang. Sebab, kedatangan banjir rob kadang tak terduga. Bisa pagi, sore,dan tengah malam.

"Kalau diingat-ingat lagi, udah capek kali lah sama banjir ini. Kadang airnya itu datang pas pagi, sore, sering juga tengah malam. Kalau udah gitu, mana bisa tidur lagi kita, begadang lah, angkatin barang-barang," ungkapnya.

Namun, dinginnya banjir rob tak lagi dirasakan Mak Bariah sejak beberapa bulan terakhir. Hal itu berkat hadirnya Rumah Pompa Air Zona A Belawan I yang berlokasi tepat di depan rumahnya.

"Untung lah dek, sekarang udah ada rumah pompa itu. Bisa dibilang tiga bulan ini kami tak kena dampak banjir rob lagi. Memang bersyukur kali lah kami," sebutnya.

Operator Rumah Pompa Air Banjir Rob Zona A di Belawan saat memeriksa mesin pompa air. (Foto: Kartika Sari).Operator Rumah Pompa Air Banjir Rob Zona A di Belawan saat memeriksa mesin pompa air. (Foto: Kartika Sari).

Mak Bariah bilang keluh kesah yang dirasakannya turut dialami warga lainnya. Kiki Kurniawan Tarigan selaku Kepala Lingkungan IV pun membenarkan hal itu. Menurut catatannya, ada setidaknya ratusan Kepala Keluarga (KK) yang terdampak banjir rob.

"Kalau di lingkungan saya, ada sekitar 150 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak. Biasanya, sebelum ada rumah pompa, ya rumah warga tergenang paling tinggi itu bisa selutut banjirnya," ujar Kiki.

Kolaborasi Atasi Banjir Rob

Perlu diketahui Rumah Pompa Air adalah progam kolaborasi antara Pemerintah Kota (Pemko) Medan bersama Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Rumah Pompa Air ini selesai dibangun pada Juli 2023 lalu.

Dilansir melalui website resmi Pemko Medan, rumah pompa air ini mampu menahan air bisa 0,75 meter³ per detik. Tanggul yang dibangun cukup besar dengan panjang 1.571 meter. Kawasan yang paling terdampak sekitar Jalan Langkat, Jalan Kampar, Jalan Rokan, Jalan Deli, dan lainnya.

Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebut rumah pompa ini berfungsi untuk menampung air pasang dari drainase warga saat banjir rob. Setelah itu, air akan dipompa dan dialirkan kembali ke laut.

"Alhamdulillah, sejak rumah pompa air ini selesai dibangun, kawasan ini tidak pernah lagi terjadi banjir," kata Bobby dikutip melalui keterangan resminya.

Program yang dibiayai oleh Kementerian PUPR ini masuk ke dalam lima zona, yakni A, B, C, D, dan E. Dibangun sejak tahun 2022, kini setidaknya Rumah Pompa Air telah membebaskan 889 KK di Kelurahan Belawan I dari dampak banjir rob.

Dilengkapi Mesin Penyedot Berteknologi Canggih

Secara teknis, Operator Rumah Pompa Air Deni Irawan menjelaskan untuk Rumah Pompa Air zona A Belawan dilengkapi tiga pompa air berteknologi canggih dan kolam retensi di belakang ruang mesin.

Sistem pengoperasiannya, pintu air akan ditutup ketika banjir rob terjadi. Sehingga air laut yang menggenangi drainase akan dialirkan ke dalam collector drain (saluran pengumpul). Kemudian dipompa dan dibuang ke laut.

"Fungsi kolam retensi untuk menampung kelebihan air pasang sehingga kita bisa pompa lagi dan membuangnya ke laut. Itu semua untuk mencegah banjir di daerah lingkungan Belawan," ucapnya.

Rumah Pompa Air ini dilengkapi dengan mesin penyedot air yang mampu memompa 60 ribu liter air per menit. Menariknya, petugas memantau kondisi pasang-surut air laut melalui aplikasi Pasang Laut.

"Dengan adanya rumah ini, sudah bisa tersedot semua banjir rob yang masuk ke pemukiman warga. Untuk pencegahannya tidak terlalu lama, paling setengah jam. Kini, ratusan hingga ribuan rumah sudah tidak terdampak," tutupnya.




(dhm/dhm)


Hide Ads