Gerakan Nasional Pilpres Sekali Putaran diluncurkan di Aceh untuk memenangkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan nomor urut dua itu disebut lebih unggul di sejumlah survei dan diyakini akan menang satu putaran saat pemilihan berlangsung.
Peluncuran gerakan itu dilakukan dalam kegiatan pelantikan pengurus Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Aceh yang berlangsung di Kiryad Hotel di Banda Aceh, Kamis (18/1/2024). Kegiatan tersebut dihadiri Ketua TKN Fanta M Arief Rosyid, anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Muhammad Sirod, Ketua Gerindra Aceh Fadhlullah, dan sejumlah relawan lainnya.
Arief mengatakan, secara logika Pilpres akan berlangsung satu putaran karena pada 2014 dan 2019 pasangan calonnya hanya Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Pada Pilpres kali ini keduanya berbarengan sehingga menurutnya argumentasi Pilpres sekali putaran masuk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kedua survei-survei yang ada sekarang menunjukkan angka yang sama. Ada yang 45 persen, ada yang 47 dan ada yang 46,7 persen sehingga bagi saya apa yang kita mulai di Aceh ini menunjukkan ya bahwa insyaallah Pilpres ini akan sekali putaran," kata Arief kepada wartawan.
Dia berharap, pasangan Prabowo-Gibran kembali dapat menang di Aceh. Bila berkaca pada Pilpres sebelumnya, Prabowo disebut meraup suara 86 persen di Serambi Makkah.
"Kalau dulu sebelumnya masih belum menang, Alhamdulillah setelah itu Pak Jokowi dan Pak Prabowo bareng-bareng dan Insyaallah 2024 ini kan sudah bareng-bareng lagi. Jadi kemenangan yang selama ini dinanti-nanti oleh masyarakat Aceh terhadap Pak Prabowo begitupun Pak Prabowo terhadap masyarakat Aceh itu Insyaallah sudah di depan mata," jelas Arief.
Menurutnya, TKN dan TKD juga sudah mempersiapkan sejumlah strategi untuk memenangkan pasangan Prabowo-Gibran sekali putaran. Salah satunya mempertebal di daerah-daerah yang menjadi basis Prabowo seperti di Aceh.
"Jadi kita balik lagi ke sana mempertebal itu caranya seperti apa? Bang Fadhlullah (Ketua Gerindra Aceh) sudah sangat memahami lah karena 2019 (Prabowo menang) 86%. Jadi saya kira tidak ada yang khusus-khusus banget gitu semua sudah pernah dilakukan," ujarnya.
(agse/afb)