38 Sekolah Sekitar Gunung Marapi Masih Belajar Tatap Muka di Tengah Erupsi

Sumatera Barat

38 Sekolah Sekitar Gunung Marapi Masih Belajar Tatap Muka di Tengah Erupsi

M. Afdal Afrianto - detikSumut
Rabu, 17 Jan 2024 21:46 WIB
Pelajar SD yang berada di Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, masih melakukan pembelajar tatap muka (M. Afdal Afrianto)
Pelajar SD yang berada di Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, masih melakukan pembelajar tatap muka (M. Afdal Afrianto)
Agam -

Sebanyak 38 sekolah terdiri dari SD dan SMP yang berada di dua kecamatan di lereng Gunung Marapi, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), masih melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah hujan abu erupsi. Dinas pendidikan setempat lalu menjelaskan terkait hal tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Agam, Isra mengatakan keputusan masih memberlakukan PTM itu diambil setelah melaksanakan rapat bersama dengan camat dan unsur pimpinan 38 sekolah. Menurutnya, PTM masih layak dilakukan dengan tetap mematuhi aturan yang berlaku.

"Memang benar kami masih melangsungkan PTM di dua kecamatan kami yang berada di lereng Marapi. Itu ada di Kecamatan Sungai Pua dan Canduang, total ada 38 sekolah yang terdiri dari SD dan SMP. Namun di sana siswa dan guru wajib memakai masker dan aktivitas di luar ruangan ditiadakan," katanya pada detikSumut, Rabu (17/1/2024).

Aktivitas di luar ruangan yang dia maksud, berupa upacara bendera dan kegiatan mata pembelajaran olahraga. Isra juga menyebut kegiatan PTM tersebut didukung oleh orang tua siswa.

"Aktivitas PTM masih bisa dilakukan ketika anak-anak berada dalam ruangan. Selain itu mereka selalu menggunakan masker dan mereka dilarang melakukan kegiatan di luar ruangan. Karena itu PTM di sana masih berlangsung karena orang tua mereka juga mendukung," ungkap Isra.

Namun ketika nantinya erupsi Gunung Marapi semakin mengkhawatirkan, pihaknya akan mengalihkan PTM ke daring. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari risiko terburuk yang dialami oleh pelajar.

"Sewaktu-waktu PTM ini bisa kami ubah dengan daring. Ini melihat situasi Gunung Marapi. Namun untuk saat masih layak dilakukan dengan tatap muka. Dan jam pembelajaran juga tidak ada kami kurangi. Kami juga terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan pihak berwenang lainnya untuk memantau hal ini," jelasnya.

Selain itu, Isra menyebut sejak Gunung Marapi mengalami erupsi, pihaknya sudah melakukan imbauan bagi siswa untuk menggunakan masker. Imbauan itu menurutnya juga disampaikan pada orang tua siswa.

"Alhamdulillah, kami juga sudah merespon erupsi itu dengan memberikan imbauan pada guru dan orang tua siswa untuk menyuruh anak-anak mereka untuk tetap mengunakan masker. Jadi terkait ini para siswa juga patuh terkait himbauan ini. Karena mereka sadar dengan dampak bahaya abu gunung ini," ujarnya.

"Untuk saat ini kami masih meminta sampai kondisi aman. Siswa dan guru mematuhi himbauan kami untuk selalu memakai masker dan meniadakan kegiatan luar ruangan. Menunggu aktivitas kembali normal,"

Untuk diketahui, erupsi Gunung Marapi masih terus terjadi. Saat ini, Gunung Marapi pun telah masuk ke level III atau siaga. Dengan kenaikan level tersebut, Pemkab Agam juga sudah mengeluarkan surat siaga darurat bencana terhitung dari tanggal 10 Januari sampai 24 Januari mendatang.




(dhm/dhm)


Hide Ads