Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 2,3 juta formasi di tahun 2024. Istana pun menjelaskan alasan rekrutmen besar-besaran itu dilakukan di tahun politik.
Rekrutmen CPNS yang dibuka ini disebut menguntungkan pasangan capres-cawapres tertentu. Apalagi anak Jokowi, Gibran Rakabuming ikut dalam kontestasi politik sebagai calon wakil presiden.
Istana menepis anggapan itu, melalui Koordinator Stafsus Presiden, Ari Dwipayana, memastikan rekrutmen besar-besaran itu tidak ada kaitannya dengan politik. Menurutnya rekrutmen dibuka tahun ini karena ketersediaan alokasi anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena momentum yang tersedia dari sisi anggaran," ujarnya dilansir detikFinance Rabu (17/1/2024).
Selain ketersediaan anggaran, rekrutmen dilakukan tahun ini sesuai dengan rancangan yang dilakukan oleh Kementerian PAN-RB.
"Dan juga kebutuhan dari rekrutmen itu pada tahun ini. Rancangan itu berbasis pada apa yang sudah dihasilkan dan dirumuskan oleh PAN-RB," sebut Ari.
Di sisi lain, Ari juga menyinggung sejauh ini beberapa tahun ke belakang rekrutmen besar-besaran memang tidak dilakukan. Maka dari itu kebutuhan CPNS bertambah.
Kebutuhan CPNS itu bertambah karena banyak ASN yang pensiun. Belum lagi, tenaga kesehatan dan pendidik juga masih kurang selama ini.
"Karena kita sudah cukup lama ya kita itu (tidak buka rekrutmen), sehingga banyak yang pensiun dan perlu untuk rekrutmen baru terutama untuk jabatan tertentu, utamanya tenaga pendidikan dan kesehatan yang memang diperlukan," ungkap Ari.
Isu Liar Janji Jokowi Angkat Jutaan PNS
Momen pembukaan rekrutmen CASN ini juga bergulir menjadi isu liar di tengah kontestasi Pemilu 2024.
Muncul kabar Jokowi berjanji untuk mengangkat jutaan PNS jika anaknya Gibran Rakabuming yang menjadi Calon Wakil Presiden mendampingi Prabowo Subianto menang. Isu ini muncul di tengah pembukaan rekrutmen CASN besar-besaran yang diumumkan Jokowi.
Dalam video yang beredar, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Hasbi bicara soal janji tersebut dalam sebuah acara. Videonya beredar luas di media sosial dan menimbulkan polemik.
(astj/astj)