Kondisi Medan Zoo kini memprihatinkan karena tidak lagi sanggup membayar gaji pekerja dan membeli makan pakan satwa. Wali Kota Medan Bobby Nasution mempertimbangkan beberapa opsi melihat persoalan itu, salah satunya menutup Medan Zoo.
Bobby mengatakan Medan Zoo adalah salah satu dari lima unit usaha yang berada di bawah naungan Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pembangunan. Unit usaha PUD Pembangunan yang mendapatkan profit diminta Bobby untuk mensubsidi Medan Zoo.
"Kita kemarin itukan Medan Zoo di bawah BUMD PUD Pembangunan, dia yang bukan hanya membawahi Medan Zoo, tapi beberapa unit usaha lain. Kita lihat memang dari unit usahanya, saat ini hanya satu unit usaha profitnya bisa menutupi usaha dari kegiatan usaha yang lain,ini yang kita sampaikan dari profit itu ditambahkan yang pertama adalah untuk satwa di situ dan para pegawai Medan Zoo," kata Bobby di Balai Kota Medan, Rabu (10/1/2024) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemberian dana ke Medan Zoo diakuinya butuh waktu dan proses yang tidak singkat. Sebab, PUD Pembangunan adalah BUMD. Penyertaan modal ke BUMD butuh persetujuan DPRD.
"Dari pemko pastinya, kalau kita bilang suntikan dana dari pemko itu kan, berarti harus penambahan penyertaan modal kembali, izin dari DPRD dan segala macam," ungkapnya.
Opsi memberikan penyertaan modal ke PUD Pembangunan, menurut dia, belum terpikirkan hingga kini. Bobby mendorong agar BUMD tersebut menjalin kerja sama.
"Karena itu sebenarnya opsi itu yang belum ada, opsi yang saya sampaikan ke BUMD membangun kerja sama," ucapnya.
Meski begitu, dia telah memiliki beberapa opsi salah satunya menutup Medan Zoo. Namun, opsi-opsi itu masih dipertimbangkan dengan matang terlebih dahulu.
"Opsi-opsi pasti ada beberapa opsi kita buat tentunya tadi harus melihat segala aspek. Opsi dibuka, ditutup, kita opsi relokasi pasti nya opsi-opsi yang sudah ada sudah kita list, nanti opsi yang paling tepat itu yang kita pilih," jelasnya.
Selengkapnya di Halaman Berikutnya...
Saat ini Pemkot Medan, kata Bobby, tengah melakukan perbaikan Medan Zoo secara terorganisir. Terkhusus satwa yang saat ini kondisinya memprihatinkan.
"Kita perhatiannya melalui BUMD kita, kita sudah sampaikan juga beberapa aspek tentang Medan Zoo baik tentang hewannya satwa yang ada di dalam dan Medan Zoo secara keseluruhan. Ini step-step nya mudah-mudahan, terus kita jalani langkah langkah nya terus lakukan Medan Zoo ini kita perbaiki secara terorganisir, yang pasti tujuannya, satwa nya dulu," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, Baru-baru ini, 2 harimau Sumatera di Medan Zoo mati. BKSDA menyebut pengelolaan konservasi di Medan Zoo tak memenuhi standar. Ternyata, polemik di Medan Zoo tak hanya itu, terungkap Perusahaan Daerah milik Pemkot Medan itu juga berutang pakan hewan hingga pegawainya tak digaji.
Polemik itu diungkap Manajer Medan Zoo Pernius Harefa. Ia mengaku saat ini Medan Zoo sudah berutang pakan hewan pada vendor mulai Agustus hingga November 2023. Pihaknya terpaksa berutang karena tak sanggup membayar pakan hewan.
"Karena nggak sanggup bayar pengadaan pakan satwa," kata Pernius Harefa, Selasa (9/1).
Bukan cuma itu, ia juga mengaku pegawai Medan Zoo belum menerima gaji beberapa bulan terakhir. Mulai Agustus 2023 hingga saat ini, gaji pegawai Medan Zoo menunggak.
"Mulai Agustus hingga saat ini (gaji pegawai tidak dibayarkan)," ucapnya.
Baca juga: Satu Lagi Harimau Sumatera di Medan Zoo Mati |
Simak Video "Video KPK Bakal Panggil Bobby Kalau Ada Dugaan Terlibat Kasus OTT di Sumut"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)