Banjir merendam jalan lintas timur (Jalintim) Sumatera di Pelalawan, Riau menyebabkan banyak mobil tumbang akibat terperosok. Selain itu, banjir ternyata menyebabkan kemacetan hingga 5 KM.
Kasat Lantas Polres Pelalawan AKP Akira Ceria mengatakan banjir masih merendam Jalintim hingga hari ini. Titik banjir paling dalam berada di KM 83 Desa Kemang, Pangkalan Kuras.
"Hari ini Jalintim masih terendam di KM 83. Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa dan deras," kata Akira Ceria, Senin (8/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akira mengatakan petugas mulai patroli di lokasi menggunakan perahu karet dari Satuan Polairud Polres Pelalawan. Patroli pekai perahu untuk memudahkan petugas meminta bantuan evakuasi saat ada mobil mogok atau terjebak.
"Mulai pagi tadi personel patroli dengan perahu karet Satpolairud. Kalau dengan perahu personel lebih cepat untuk minta bantuan evakuasi. Memang ada beberapa truk terguling dan terjebak di lokasi," kata Akira.
Hasil koordinasi, Akira memastikan sudah banyak mobil dari Sumatera Utara, Aceh menuju Jambi lewat lintas tengah di Taluk Kuantan. Begitu juga sebaliknya kendaraan melintasi jalan yang sama.
Pengalihan arus lalu lintas dilakukan mulai dari Air Molek oleh Satlantas Polres Indragiri Hulu (Inhu). Pengalihan itu membuat kemacetan panjang di lokasi banjir dari kedua arah berkurang.
"Saat ini sekitar 5 KM kemacetan. Sudah mulai berkurang karena di Inhu sudah ada pengalihan melalui jalan lintas tengah ke Taluk Kuantan. Kalau mobil terperosok ada beberapa dan terakhir ini banyak mogok di lokasi banjir," kata Akira.
Kasat Polairud Polres Pelalawan AKP Ade Santoso mengatakan sebagai antisipasi kendaraan terperosok petugas memasang tanda batas. Termasuk siaga di lokasi pakai perahu karet bantuan dari Direktorat Polairud Polda Riau.
"Kita ada siagakan dua perahu karet dari Ditpolairud. Kita pantau karena kondisi air terus naik, khususnya di lokasi yang dalam airnya," kata Ade Santoso.
(ras/mjy)