- Kumpulan Contoh Cerita Pengalaman Liburan Sekolah Berbagai Tema Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #1: Di Rumah Saja Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #2: Ke Pantai Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #3: Membantu Ibu Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #4: Berlibur ke Pantai Kuta Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #5: Pergi ke Kebun Binatang Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #6: Berlibur ke Luar Negeri Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #7: Liburan di Rumah Nenek Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #8: Liburan bersama Sepupu Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #9: Liburan ke Luar Kota Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #10: Libur Akhir Tahun ke Desa Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #11: Berlibur ke Rumah Paman Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #12: Libur Tahun Baru Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #13: Libur Akhir Tahun di Rumah Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #14: Berkebun bersama Kakek dan Nenek Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #15: Liburan ke Waterpark
Liburan sekolah adalah waktu yang paling ditunggu-tunggu para pelajar. Setelah penat belajar selama satu semester, liburan membantu pelajar mengembalikan semangat dan kembali bugar.
Nah, tak jarang siswa-siswi, khususnya anak SD, diberi tugas untuk merangkai cerita pengalaman liburan sekolah. Bagi kamu yang mendapat tugas tersebut, yuk, simak kumpulan contoh cerita pengalaman liburan sekolah, mulai dari di rumah saja hingga ke pantai!
Kumpulan Contoh Cerita Pengalaman Liburan Sekolah Berbagai Tema
Dikutip dari berbagai sumber, berikut contoh-contoh cerita pengalaman liburan sekolah yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #1: Di Rumah Saja
Libur sekolah semester satu aku hanya di rumah saja membantu kedua orang tuaku. Aku benar-benar banyak beristirahat di rumah, karena tidak banyak aktivitas yang aku lakukan.
Sebenarnya aku ingin pergi ke kota ke tempat paman dan bibi berada. Jarak desaku dengan kota tempat tinggal paman dan bibi sekitar 120 km. Namun, karena bapak dan ibuku tidak bisa menemani pergi ke kota, maka keinginanku itu tidak terlaksana. Bapak dan ibuku tidak bisa meninggalkan pekerjaannya.
Aku tidak sedih karena tidak jadi pergi ke kota tempat paman dan bibi. Aku juga tidak sedih karena di waktu libur tidak pergi ke mana-mana. Hampir setiap hari bapak dan ibu membelikan berbagai bacaan untukku. Aku membacanya sebagai pengisi waktu libur. Selama libur, pengetahuanku bertambah karena aku banyak membaca.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #2: Ke Pantai
Pada suatu hari yang cerah saat liburan akhir tahun lalu, aku dan teman-teman memutuskan untuk menyambut tahun baru dengan cara yang beda. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang biasanya cuma di rumah atau berkunjung ke rumah nenek, kali ini kami memutuskan untuk pergi ke pantai.
Sebagai seorang anak SD yang masih kecil, kami pergi dengan sepeda. Untungnya, sepedaku dan teman-teman memiliki keranjang di bagian depannya. Desain demikian membuatku lebih mudah untuk membawa sesuatu. Setelah kurang lebih 2 jam bersepeda, kami tiba di Pantai Parangtritis.
Sesampainya, kami langsung disambut dengan ombak yang berdebur ke tepian dengan keras. Selain itu, pasir putih yang lembut agaknya mengundang kami untuk duduk. Aku langsung merasa tidak sabar untuk duduk dan melepas penat.
Setelah memilih spot yang pas, kami langsung melemparkan tikar di pantai. Cuaca yang tidak begitu terik, diselingi dengan angin sepoi-sepoi membuat suasana begitu nyaman. Kami mulai menyantap bekal yang kami bawa: nasi kotak, cemilan favorit, dan tentunya minuman dingin.
Setelah makan, kami memutuskan untuk bermain voli pantai. Meskipun skill voli kami jauh dari profesional, tetapi yang terpenting adalah kesenangannya, bukan? Kami tertawa sambil bersenda gurau dengan begitu asyiknya.
Waktu menjelang senja, langit berubah warna jingga dan merah muda. Kami pun merapat ke pinggir air untuk menikmati matahari terbenam yang indah. Suara ombak yang menghantam pantai menjadi latar yang sempurna.
Detik-detik pergantian tahun pun tiba. Kami berdiri melingkari kembang api yang menyala di langit malam. Suara tawa dan tepuk tangan pun bergema di sepanjang pantai.
Rasanya begitu spesial merayakan tahun baru di tempat yang begitu alami dan indah. Setelah kembang api meredup, kami duduk kembali di tikar, saling bercerita tentang tahun 2023 dan 2024 yang sudah tiba.
Liburan tahun baru di pantai ini benar-benar meninggalkan kenangan yang tak terlupakan. Senangnya bisa bersama teman-teman terbaik di bawah langit bintang, sambil mendengarkan riak ombak. Selamat tahun baru, semoga tahun ini penuh dengan kebahagiaan dan petualangan seru.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #3: Membantu Ibu
Liburan kemarin sungguh menyenangkan. Meskipun tidak pergi ke tempat jauh, saya merasa bahagia di rumah bersama keluarga. Setiap hari, saya membantu ibu di dapur. Kami membuat kue cokelat yang lezat dan juga membuat es krim sendiri.
Bapak membantu kami memasak nasi goreng yang enak. Di sore hari, saya dan adik-adik bermain board game bersama. Rasanya begitu menyenangkan bisa berada bersama keluarga tercinta. Meski hanya di rumah, liburan ini penuh keceriaan dan kebersamaan.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #4: Berlibur ke Pantai Kuta
Liburan sekolah kali ini sungguh menjadi momen yang penuh kesenangan bagi saya. Bersama keluarga, saya memilih untuk berlibur ke Pantai Kuta, Bali. Pengalaman ini membawa kebahagiaan tersendiri karena saya dapat menikmati keindahan pantai yang eksotis.
Saya senang bermain di tepi pantai, merasakan sentuhan lembut pasir di kaki, dan dengan antusias mengumpulkan kerang sebagai hiasan untuk membawa sedikit keajaiban pantai pulang ke rumah.
Sambil mendengarkan deburan ombak dan merasakan semilir angin laut, liburan ini memberikan ketenangan dan kebahagiaan yang tidak terlupakan bagi saya dan keluarga.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #5: Pergi ke Kebun Binatang
Semasa liburan sekolah kemarin, aku dan keluarga pergi berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan. Aku sangat menyukai hewan karena itu aku sangat senang ketika ayah mengajak saya ke kebun binatang esok harinya.
Esok paginya, aku sudah siap-siap untuk pergi. Ibu pun menyiapkan bekal dan cemilan untuk disantap di sana jika lapar. Kami berangkat sejak pagi supaya sesampainya di sana belum terlalu panas dan masih sedikit sepi. Dari rumah, kira-kira perlu waktu sekitar 1 jam perjalanan karena banyak sekali menemui lampu merah.
Sesampainya di depan kebun binatang, ayah pergi ke loket untuk membeli tiket masuk. Kemudian kami pun masuk ke dalam kebun binatang. Di sana, aku melihat banyak jenis hewan yang ada di dalam kandang. Aku juga melihat akuarium berisi ikan-ikan unik berukuran jumbo. Belum lagi di kandang juga ada beberapa hewan buas seperti buaya. Rasanya seram sekali tapi menyenangkan.
Aku juga melihat badak yang sedang membuka mulutnya. Mulut badak tersebut sangat besar. Para pengunjung pun dilarang untuk berada terlalu dekat dengan pagar kandang. Meski setiap pagar telah menggunakan pagar besi kuat, namun tentunya demi keselamatan para pengunjung harus berada pada jarak yang aman.
Ketika hari mulai siang, udara pun semakin panas dan matahari mulai terik. Aku dan keluargaku kemudian beristirahat sambil menikmati cemilan yang dibuatkan ibu. Kami pulang sekitar pukul 1 siang. Rasanya sangat menyenangkan. Aku ingin kembali berkunjung ke kebun binatang berikutnya.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #6: Berlibur ke Luar Negeri
Selama liburan, aku dan keluarga pergi ke luar negeri untuk jalan-jalan. Aku tidak bisa berbicara dengan orang lain, tapi aku mengerti sedikit apa yang mereka bicarakan. Mereka berbicara seperti orang Indonesia.
Ayah dan ibu berkata bahwa negara yang kita kunjungi tidak jauh dari Indonesia. Kata ibu, saat itu aku berada di Kota Kuala Lumpur.
Hari pertama aku hanya pergi bersama keluarga untuk makan bersama di pinggir jalan. Di hari lain aku berjalan-jalan untuk membeli oleh-oleh dan mendatangi beberapa tempat wisata di sana.
Aku sangat senang. Hari selanjutnya, ayahku harus pulang duluan dan aku mengantarnya ke bandara. Sayang sekali ayah hanya dua hari bersama kami di luar negeri.
Setelah dari bandara, aku pulang ke hotel dan beristirahat. Besoknya aku pergi lagi ke tempat wisata yang aku tidak begitu sukai, lalu aku pulang dan bersiap-siap ke bandara keesokan harinya. Karena aku dan ibu harus pulang ke Indonesia.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #7: Liburan di Rumah Nenek
Aku bahagia karena berlibur di rumah nenek di desa. Aku senang karena bisa melihat kakek dan nenek yang sudah lama tak aku jumpai. Desa ini memiliki hawa dingin dan sejuk karena dekat dengan pegunungan.
Sesampainya di rumah nenek, ternyata sudah ada banyak saudara yang menunggu kedatangan keluargaku. Setelah bersalam-salaman dengan saudara dan tetangga, ibu dan ayah istirahat. Sementara itu, aku langsung bermain dengan adik sepupu di sawah. Adik sepupuku memperkenalkanku pada teman-teman baru dan kami berenang di sungai dekat air terjun.
Ayah sering bercerita bahwa sejak kecil, dia juga sering bermain air dan berenang di sini. Ketika mendengarkan cerita ayah, aku penasaran dengan perasaan ketika bermain air. Namun, ketika berada di sungai, aku merasa ragu karena aku tidak begitu mahir berenang.
"Dwi, lihat sini, kita berenang yuk, airnya segar sekali," ujar Siti saudaraku.
"Huuu, anak kota seperti dia mana berani loncat dan berenang ke sungai," celetuk salah satu anak.
Aku merasa sebal mendengar dia berbicara seperti itu. Ini pengalaman pertamaku berenang jadi wajar jika aku sedikit ragu dan takut. Di rumah biasanya aku hanya menonton televisi saja. Sebenarnya Ayah sering mendorongku untuk belajar berenang karena merasa aktivitas itu bisa melatih keberanian dan percaya diriku. Namun, aku sering mengelak karena merasa malas.
Sekarang aku sadar bahwa ajakan Ayah untuk belajar berenang memang penting. Aku berjanji akan melakukan apa yang Ayah suruh tanpa menunda-nunda.
Tak tahan dengan ejekan dari teman-teman, aku pun memberanikan diri untuk terjun dari sungai dan membuktikan bahwa aku adalah anak pemberani.
"Yeee, siapa takut, aku berani, kok!" sahutku.
Byurrrr, suara air sungai saat aku melompat masuk. Teman-temanku pun memujiku yang berani untuk terjun ke sungai. Seharian kami bermain dan tertawa sampai tak terasa bahwa hari sudah sore. Teman-temanku yang merasa lapar kemudian mengajak aku ke kebun untuk memetik buah-buahan.
Aku menginap selama 3 hari di desa. Ayah harus kembali bekerja dan tidak bisa berlama-lama liburan. Selama liburan berat badanku bertambah karena masakan nenek yang enak. Aku pun berjanji pada nenek dan kakek akan segera mengunjungi mereka kembali pada liburan berikutnya.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #8: Liburan bersama Sepupu
Ini adalah ceritaku menemani sepupu liburan pada liburan semester kemarin. Sepupuku bernama Akbar dan merupakan anak dari adik kandung ibuku. Akbar tinggal di Depok, sedangkan aku tinggal di Padang.
Ketika diberi tahu bahwa Akbar akan berkunjung, ibu bertanya kepadaku akan mengajak Akbar ke mana saja. Aku pun menjawab akan membawa Akbar ke Masjid Raya Sumatra Barat, Gunung Padang, Pantai Air Manis, Pantai Gondoriah, Jembatan Akar, dan masih banyak lagi.
Namun, tentu rencana liburan akan tergantung pada Akbar. Bisa jadi Akbar telah menuliskan beberapa tempat wisata yang ingin ia kunjungi. Karena Akbar adalah tamu, aku akan mengikuti keinginannya.
Beberapa hari kemudian, aku dan keluarga menjemput Akbar serta tante di Bandara Internasional Minangkabau. Kami kemudian menginap di hotel dekat Jam Gadang dan esoknya berkunjung ke Air Terjun Lembah Harau di Bukittinggi.
Akbar terlihat sangat senang ketika berkunjung ke Air Terjun Lembah Harau. Menurutnya, wisata alam seperti ini jarang bisa dikunjungi di Depok. Aku pun ikut senang ketika melihat sepupuku bermain ria.
Di salah satu air terjun, aku dan Akbar langsung bermain air sambil memandang alam sekitar. Pada siang hari, kami melanjutkan perjalanan ke Istana Basa Pagaruyung. Ketika sampai, aku dan Akbar berdecak kagum melihat kemegahan Istana Basa Pagaruyung. Kami masuk ke area dalam istana untuk melihat peninggalan-peninggalan bersejarah, seperti keramik, piring, wajan, keris, baju, dan buku tua.
Setelah mengunjungi Istana yang indah tersebut, kami melanjutkan perjalanan ke Singkawang, kampung halaman ibu dan tante. Di Singkawang, kami menginap di rumah kakek dan nenek. Sesampainya di rumah kakek dan nenek, kami disambut banyak makanan.
Tak terasa langit mulai berubah gelap, tetapi aku dan Akbar masih ingin bermain. Kakek kemudian mengajak aku untuk berkunjung ke Danau Singkarak yang berada di dekat rumah. Di danau, kakek mengajak kami belanja di dermaga yang dipenuhi dengan banyak tukang dagang. Kami pun membeli banyak hal untuk keluarga.
Esok harinya, kami harus berpisah dengan kakek dan nenek dan melanjutkan perjalanan ke kota Padangpanjang. Di tengah perjalanan, kami mampir ke Lembah Anai dan menikmati alam sekitar. Di tempat ini, kami makan siang sambil melihat pemandangan. Pada malam hari, kami sampai di kota Padang.
Setelah tidur dan istirahat, aku mengajak Akbar untuk bermain di sekitar Kota Padang. Kami berkunjung ke Pantai Air Manis dan melihat Batu Si Malin Kundang. Kemudian, kami bermain ke Jembatan Siti Nurbaya, Gunung Padang, dan daerah Pecinan.
Tak terasa, liburan usai. Aku dan keluarga harus mengantar Akbar dan tante kembali ke Bandara Internasional Minangkabau. Akbar terlihat sedih, tetapi Tante mengatakan liburan berikutnya mereka akan kembali dan berlibur di rumah Kakek dan Nenek di Singkawang.
Mendengar hal ini, Akbar pun kembali ceria.Kami pun mengucapkan perpisahan dan berjanji akan bertemu kembali nanti.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #9: Liburan ke Luar Kota
Tahun kemarin menjadi momen yang tak terlupakan bagi saya, Jafar, seorang anak SD yang tinggal di Aceh. Keluarga saya memutuskan untuk menjelajahi keindahan Gunungkidul, sebuah destinasi di Jogja yang terkenal dengan keajaiban alamnya.
Saat kami tiba di sana, saya merasa seperti memasuki dunia yang baru dan menyenangkan. Kami memulai petualangan kami dengan mengunjungi Pantai Indrayanti yang terkenal. Pasir putihnya yang halus dan ombak yang tenang menciptakan suasana yang sangat santai.
Di sepanjang pantai, terdapat toko-toko kecil yang menjual aneka barang suvenir, seperti gantungan kunci unik dan kaos dengan motif alam. Saya dan adik-adik saya tak dapat menahan diri untuk bermain-main di tepi pantai dan memilih beberapa suvenir sebagai kenang-kenangan.
Selanjutnya, kami berkunjung ke Bukit Bintang, tempat yang mempesona dengan tebing-tebing kapur yang megah. Kami mendaki bukit tersebut dan sampai di puncak dengan pemandangan yang luar biasa indah. Saya merasa sangat bersyukur bisa berbagi momen ini dengan keluarga saya.
Di sekitar area tersebut, terdapat warung makan yang menyajikan masakan khas daerah tersebut. Kami mencicipi makanan lezat sambil menikmati pemandangan yang menakjubkan. Kami juga mengunjungi Gua Jomblang yang menawarkan petualangan yang sangat menarik.
Saya dan keluarga saya mengenakan peralatan pengaman dan turun ke dalam gua yang gelap. Di dalamnya, kami melihat keindahan stalaktit dan stalakmit yang menakjubkan. Pemandu kami menjelaskan sejarah dan keunikan gua ini dengan penuh semangat.
Sebelum pulang, kami menyempatkan diri untuk berbelanja di Pasar Seni Gunungkidul. Di pasar ini, kami menemukan berbagai barang kerajinan tangan lokal, seperti batik, tenun, dan patung kecil yang menggambarkan budaya daerah tersebut. Setelah puas berbelanja, kami pulang dengan hati penuh kebahagiaan dan beberapa suvenir yang akan selalu mengingatkan kami pada liburan seru di Gunungkidul.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #10: Libur Akhir Tahun ke Desa
Liburan akhir tahun 2023 kemarin penuh dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Keluargaku memutuskan untuk merayakan liburan di sebuah desa yang indah dan tenang. Kami memulai hari dengan perjalanan pagi ke pasar desa, di mana kami menjelajahi aneka produk lokal dan mencicipi kuliner tradisional.
Pada siang hari, kami mengadakan piknik keluarga di tepi sungai yang mengalir tenang di sekitar desa. Sambil menikmati hidangan lezat yang kami bawa, canda-tawa dan gurauan berkembang di bawah rindangnya pohon beringin.
Setelah makan, kami menyusuri aliran sungai dengan perahu kano, menciptakan momen seru yang tak terlupakan. Sore harinya, kami pergi untuk menyaksikan pertunjukan seni komunitas di aula desa.
Ada jathilan, permainan gamelan, dan berbagai pertunjukan tradisional lainnya. Biarpun aku masih sangat belia, pertunjukan-pertunjukan itu memiliki tempat tersendiri dalam hati.
Malam harinya, kami mengakhiri liburan dengan menyalakan kembang api bersama seluruh warga desa. Suasana malam yang cerah dipenuhi oleh warna-warni kembang api yang menyala di langit.
Kami semua berkumpul di lapangan desa, saling berpelukan, dan menyaksikan pertunjukan kembang api yang memukau. Liburan akhir tahun ini tak hanya memberikan kesenangan, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga dan kenangan indah bersama masyarakat desa.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #11: Berlibur ke Rumah Paman
Pada liburan kenaikan kelas yang lalu, aku diajak oleh kedua orang tuaku berlibur ke rumah paman. Rumah pamanku terletak di desa Sawitan, Magelang, Jawa Tengah. Rumah pamanku terletak di tengah sawah dan dikelilingi bukit yang menghijau. Di belakang rumah paman, terdapat sungai yang airnya sangat jernih.
Di kiri dan kanan rumah paman, ada hamparan sawah yang sangat luas yang saat itu padi-padinya sedang menguning bagaikan hamparan emas yang sangat luas. Rumah pamanku sangat besar, di dalamnya, banyak sekali kamar. Dinding rumah bagian depan di cat warna hijau muda dan pagar besinya dicat warna hitam.
Halaman rumah paman cukup luas. Halaman itu ditanami berbagai macam bunga. Di tengah-tengah halaman rumah, terdapat pohon kelengkeng besar dan berdaun rindang. Siang hari jadi terasa sejuk sekali. Kami berlibur ke rumah paman selama satu minggu.
Sebenarnya, aku ingin lebih lama lagi berlibur di rumah paman, tetapi karena cuti ayah sudah habis, dengan berat hati, kutinggalkan rumah paman yang asri itu untuk kembali ke rumahku di Jakarta yang panas, pengap, dan ramai itu.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #12: Libur Tahun Baru
Liburan sekolah akhir tahun kali ini menjadi momen istimewa bagi keluargaku. Meski tidak merencanakan perjalanan jauh atau liburan mewah, kami merasa berbahagia bisa menghabiskan waktu bersama di rumah.
Kami tinggal di desa kecil yang jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, dan rumah kami dikelilingi oleh hamparan sawah yang hijau.
Liburan dimulai dengan kesibukan bersama-sama membersihkan halaman rumah. Bukan pekerjaan besar, tapi bersama-sama membersihkan halaman dan menata taman kecil kami menjadi kegiatan yang menyenangkan.
Aku dan Aiden riang gembira memainkan air semprotan, sementara ayah membersihkan rumput dan merapikan bunga-bunga di taman.
Setelah selesai, kami memutuskan untuk membuat piknik di bawah pohon mangga di halaman belakang. Kami membawa selimut piknik favorit, bekal makanan lezat, dan buku-buku kesukaan kami.
Suasana pagi yang sejuk, cahaya matahari yang lembut, dan kebahagiaan keluarga mengisi momen itu. Kami bercanda, berbagi cerita, dan menikmati suguhan alam yang indah di sekitar kami.
Beberapa hari berikutnya, kami menyusun jadwal aktivitas bersama. Hari tersebut menjadi favorit kami, di mana kami mengeluarkan permainan papan lama yang sudah lama terlupakan.
Tawa dan teriakan kecil mengisi ruang keluarga kami saat kami bersaing dengan seru dalam permainan Monopoli yang seru.
Kami juga mengadakan hari memasak, di mana masing-masing anggota keluarga bertanggung jawab untuk memilih resep dan memasaknya bersama-sama.
Dapur kami dipenuhi dengan aroma harum berbagai masakan, dan kami menikmati hasil karya kami di meja makan yang penuh tawa dan cerita.
Puncak liburan kami adalah malam film keluarga di ruang tamu. Kami menyusun daftar film-film favorit kami, menyediakan cemilan, dan membuat malam itu menjadi momen yang hangat dan menyenangkan.
Tidak ada tempat yang lebih baik untuk menikmati kebersamaan keluarga selain di rumah sendiri.
Saat liburan berakhir, kami semua merasa penuh dengan rasa syukur. Meskipun hanya di rumah, kehangatan dan kebahagiaan yang kami rasakan membuat liburan ini menjadi yang terbaik.
Sederhana, tapi penuh makna. Itulah liburan sekolah akhir tahun yang indah bersama keluarga di rumah kami yang sederhana di desa.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #13: Libur Akhir Tahun di Rumah
Untuk liburan tahun 2023, tidak banyak yang dapat aku ceritakan. Pasalnya, keluargaku tidak pergi ke mana-mana atau melakukan suatu kegiatan khusus yang menarik. Dunia liburanku berada di rumah kami sendiri.
Setiap harinya, aku bangun kurang lebih jam 06.00 pagi. Setelahnya aku akan pergi ke luar menemui teman-teman. Setelah itu, kami akan memutuskan permainan apa yang akan dimainkan hari itu. Terkadang, kami memilih untuk bermain bola, petak umpet, atau permainan tradisional lainnya.
Aku akan menghabiskan waktu bersama teman-teman sebayaku itu hingga jam 12.00 siang. Panggilan ibu akan mengakhiri acara bermain dan mesti segera kembali ke rumah. Lepas bermain, tidur siang selama 1-2 jam adalah rutinitas harianku.
Sorenya, aku akan keluar lagi dari rumah. Namun, kali ini tujuannya adalah masjid. Taman Pendidikan Al-Quran Firdaus di masjid dekat rumah berisikan banyak anak seumuranku. Kami dididik oleh Kak Fatimah dan Kak Azka. Agendanya beragam, mulai dari menyimak bacaan hingga latihan adzan.
Malam harinya, aku biasanya akan belajar satu - dua mata pelajaran. Favoritku adalah matematika dan bahasa Indonesia. Pada jam 21.00 WIB, aku akan tidur untuk memulihkan energi. Keesokan harinya, rutinitas yang sama akan kulakukan lagi.
Itulah kisah liburanku di tahun 2023. Meski tak sementereng teman-teman lainnya, aku bersyukur bahwa banyak hal positif yang kuraih dalam rentang waktu tersebut.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #14: Berkebun bersama Kakek dan Nenek
Pada liburan sekolah kemarin, aku pergi mengunjungi kakek dan nenek di desa. Tidak tahu mengapa, aku tidak pemah merasa bosan untuk berlibur di sana. Kakek dan nenek selalu menunggu kedatanganku. Mereka sangat menyayangiku.
Hari pertama di rumah kakek, aku hanya mendengarkan cerita-cerita. Pada hari berikutnya, aku diajak berkebun oleh kakek di belakang rumahnya. Awalnya, aku hanya memperhatikan. Akan tetapi, selanjutnya, aku diizinkan untuk berkebun sendiri.
Kakek memberiku benih jagung. Aku diajari cara berkebun jagung yang baik. Kuikuti semua petunjuk kakek. Selama sepuluh hari, aku berlibur di rumah kakek. Setiap hari, aku pergi ke kebun melihat perkembangan jagungku. Jagungku tumbuh beberapa pohon.
Kata kakek, jagungku akan tambah besar dan berbuah. Lamanya sekitar tiga atau empat bulan lagi. Aku jadi sedih. Tidak selama itu aku berlibur di sana. Akan tetapi, kakek berjanji akan menjaga kebun jagungku.
Saat kebun jagung sudah berbuah, kakek akan mengabariku. Aku pun tidak sedih lagi. Aku sangat senang dapat berkebun sendiri, Sepulang dari rumah kakek, aku menjadi gemar berkebun.
Cerita Pengalaman Liburan Sekolah #15: Liburan ke Waterpark
Pas liburan sekolah kemarin, aku sama temen-temen memutuskan untuk seru-seruan di waterpark yang lagi happening di kota kita. Begitu sampe di waterpark, suasana langsung heboh dan rame banget. Semua umur ada di situ, dari anak kecil sampe yang udah gede. Gak pake mikir lama, kita langsung nekad aja buat seru-seruan. Turun seluncuran yang tinggi, rasanya kaya lagi naik roller coaster gitu, terus nyemplung ke kolam yang ngebuat adrenalin melonjak.
Salah satu momen paling seru di waterpark itu adalah ember raksasa yang bisa tumpahin air sebanyak-banyaknya. Kita semua pada ngumpul di bawah ember itu, nungguin airnya tumpah. Semua jadi tegang dan penasaran banget. Dan tiba-tiba airnya turun dengan deras banget, bener-bener nyiram kita semua dengan air yang banyak banget. Gak bisa nahan deh kita pada teriak girang dan seneng banget!
Setelah berjam-jam main tanpa henti, kita istirahat sebentar buat isi perut. Di waterpark-nya ada banyak warung makanan yang nyediain makanan enak dan minuman segar. Kita puas makan camilan enak dan minum segelas yang bikin segar. Terus, buat santai-santai, kita sewa ban pelampung buat ngapung di kolam arus.
Waktu matahari udah mulai tenggelam, dengan susah payah kita akhirnya keluar dari waterpark. Tapi kita seneng banget dan bersyukur udah bikin kenangan yang gak bakal dilupain.
Demikianlah kumpulan contoh cerita pengalaman liburan sekolah dalam berbagai tema. Sewaktu liburan kemarin, kamu ke mana saja, detikers? Coba ceritakan sedikit di kolom komentar, yuk!
(mff/mjy)