Pedagang Rokok di Sumut Belum Naikkan Harga, BPS: Naiknya Bertahap

Pedagang Rokok di Sumut Belum Naikkan Harga, BPS: Naiknya Bertahap

Kartika Sari - detikSumut
Rabu, 03 Jan 2024 18:31 WIB
rokok ilegal di situbondo
Foto: Ilustrasi (Chuk S Widarsha)
Medan -

Kenaikan harga rokok kretek filter turut menyumbang inflasi Sumut sepanjang 2023. Bahkan, rokok berada di posisi tiga penyumbang inflasi sebesar 0,19 persen.

Sementara itu, pemerintah juga turut menaikkan cukai rokok sebesar 10 persen mulai Januari 2024. Namun, beberapa pedagang rokok mengaku belum ada kenaikan harga.

"Belum ada kenaikan, masih sama aja harganya," ungkap pedagang rokok Irda kepada detikSumut, Rabu (3/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal serupa juga turut diakui oleh konsumen rokok di Medan, Aldi. Ia menyebut belum ada kenaikan harga rokok.

"Kalau sekarang kayaknya harga masih sama, biasa saya beli yang harga Rp 32 ribu, belum ada berubah dari bulan lalu," tutur Aldi.

ADVERTISEMENT

Terkait hal ini, Kepala Badan Pusat Statistik Sumut Nurul Hasanudin mengungkapkan bahwa kebijakan kenaikan harga kemungkinan akan naik secara bertahap, tak secara langsung di tingkat konsumen.

"Kebijakan cukai kan naik 10 persen, tiap tahun begitu ya. Tentu akan berdampak. Nah besarannya itu bertahap, kadang ada yang menghabiskan stok kemarin, ada yang memang enggak mau kehilangan konsumen sehingga belum berani menaikkan 10 persen jadi memang ada tahapan-tahapan," kata Hasan kepada detikSumut.

Lanjutnya, Hasan menyebut jika kenaikan harga di tingkat konsumen diprediksi tidak akan naik sekaligus 10 persen. Ia menilai para pedagang eceran akan melihat pasarnya terlebih dahulu.

"Mungkin Januari masih belum, mungkin Februari dia mencoba naikkan, coba-coba tuh biasanya, laku atau tidak takutnya ditinggal konsumen kan. Kalau pengalaman kita ada yang naikkan cuma lima persen, ada yang naikkan dua persen, sedikit-sedikit, tapi diujungya pasti akan naik semua di atas 10 persen malah di level konsumen," ujarnya.

"Kalau di level produsen sudah pasti naik 10 persen untuk pabrik rokoknya, tapi itu potret di level produsen dan kita kalau inflasi potretnya di level konsumen," pungkasnya.




(mjy/mjy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads