"Bukan surat suara, tapi plano, C plano. Tidak ada surat suara, yang ada adalah C plano di dalam itu semua atau C hasil kalau sekarang kalau nggak salah namanya itu," kata Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Parmas dan Kehumasan Bawaslu Gunungsitoli, Luther Harefa saat dihubungi, Selasa (2/1/2024).
Luther Harefa, menyebutkan jika logistik yang merupakan temukan untuk 5 kabupaten/kota yang ada di Kepulauan Nias. Bukan hanya untuk Kota Gunungsitoli.
"Kalau jumlah itu kita tidak tahu persis berapa jumlahnya, karena itu kan di gudang yang sengaja diparkir itu tanggal 30 kemarin, jumlahnya kan banyak karena itu terdiri dari 4 kabupaten 1 kota, artinya 5 kabupaten/kota di Kepulauan Nias, bukan hanya untuk Gunungsitoli," sebutnya.
Saat ditemukan, pemilik gudang Ilham Chaniago disebut mengaku sedang menyortir boks tersebut karena bercampur antar kabupaten. Selain itu, Ilham mengaku jika sedang menunggu arahan dari pihak ekpedisi terkait pengiriman, sehingga menyimpannya di gudang dan rencananya dikirim keesokan harinya.
"Katanya saya belum dikasih petunjuk oleh pihak ekspedisi, rencana kata dia (pemilik gudang) baru dikirim satu hari setelah itu tanggao 30, sengaja kata dia mau disortir dulu karena ada yang sudah bercampur dengan kabupaten lain," ucapnya.
Namun Bawaslu Gunungsitoli menduga jika Ilham bukan menyortir, namun memperbaiki kondisi boks logistik. Sebab, hampir sebagian besar boks tersebut dalam kondisi rusak.
"Tapi sebenarnya kalau kami lihat, dia bukan menyortir, tapi dugaan kami karena itu kan kondisi kardusnya dalam keadaan rusak, itu kan plano nya itu kalau nggak ada kertas di dalam maulah berserak itu kertas plano itu, jadi hampir sebagian besar itu kardusnya itu dalam keadaan rusak, itu lah kerjaan Ilham Chaniago dengan orang rumahnya untuk memperbaiki ulang," ujarnya.
Bawaslu Gunungsitoli disebut tidak mendapat informasi soal pengiriman logistik tersebut sebelumnya. Begitu juga dengan KPU Gunungsitoli saat dihubungi oleh Luther menyebut jika belum mengetahui soal logistik tersebut.
"Kami mengkonfirmasi ke kawan-kawan KPU Kota Gunungsitoli secara khususnya, Ketua KPU mengatakan belum dapat informasi terkait sudah sampainya logistik, kami juga nggak ada informasi," ucapnya.
Saat ini, logistik Pemilu 2024 tersebut sudah disebar ke masing-masing gudang resmi KPU kabupaten/kota di Kepulauan Nias. Hal itu dilaksanakan di malam tersebut setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
"Sudah didistribusikan, malam itu juga kami dari Bawaslu Kota Gunungsitoli setelah berkoordinasi dengan pihak kepolisian merekomendasikan untuk sesegera mungkin memindahkan barang-barang logistik ke gedung KPU kabupaten/kota yah resmi. Sudah didistribusikan," tutupnya.
Sebelumnya, Bawaslu Gunungsitoli menemukan sejumlah boks berisi logistik untuk Pemilu 2024 di gudang rumah milik warga. Saat ini Bawaslu masih mendalami soal temuan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, logistik tersebut berada di dalam ratusan boks. Gudang tersebut diduga ilegal, termasuk dengan ekspedisi pengiriman logistik ke Gunungsitoli disebut tanpa pengawalan.
Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi Bawaslu Sumut, Saut Boangmanalu membenarkan soal penemuan logistik di gudang rumah warga. Logistik itu ditemukan setelah mendapat informasi dari warga.
"Iya benar ada ditemukan di salah satu gudang di rumah warga oleh Bawaslu Gunungsitoli," kata Saut Boangmanalu kepada detikSumut, Selasa (2/1).
Bawaslu Gunungsitoli mendapatkan informasi dari warga pada Sabtu (30/12/2023). Bawaslu kemudian melakukan pengecekan sekitar pukul 20.00 WIB ke lokasi sesuai informasi dari warga dan menemukan logistik di gudang tersebut.
"Lalu di sana ditemukan ada sejumlah boks yang secara kasat mata yang jumlahnya tidak diketahui tapi secara kasat mata di tempat banyak sekali boks yang berisi surat suara yang sebagian ada yang sudah rusak namun di dalam kotak masih ada plastik yang membungkus surat suara," ungkapnya.
(afb/afb)