Kodam Perketat Wilayah Pantai Timur usai Pengungsi Rohingya Terdampar di Sumut

Kodam Perketat Wilayah Pantai Timur usai Pengungsi Rohingya Terdampar di Sumut

Goklas Wisely - detikSumut
Selasa, 02 Jan 2024 16:43 WIB
Pengungsi Rohingya
Foto: Pengungsi Rohingya yang mendarat di Deli Serdang (Istimewa/Dok. Polres Pelabuhan Belawan)
Medan -

Kodam I/BB memperketat penjagaan di wilayah Pantai Timur Sumatera Utara (Sumut) setelah mendapati ada kapal yang memuat warga beretnis Rohingya terdampar di Pantai Mercusuar Karang Gading, Kabupaten Deli Serdang. Patroli ke sejumlah pintu masuk kapal pun dilakukan.

Kapendam I/BB Kolonel Rico Julyanto Siagian mengatakan informasi soal pengungsi Rohingya terdampar itu didapati pada Sabtu (30/12/2023) sekira 23.00 WIB.

Setelah itu, Pangdam I/BB Mayjen Mochammad Hasan melaporkan persoalan itu ke Jenderal TNI Agus Subiyanto melalui zoom meeting pada Minggu (31/12) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Pangdam melaporkan bahwa mereka (pengungsi Rohingya) yang selama ini masuk ke Aceh atau ke Sabang, sekarang mulai masuk ke wilayah kami di Pantai Timur Sumut," kata Rico kepada detikSumut, Selasa (2/1/2024).

Ada pun sejauh ini petugas masih mendata identitas warga Rohingya tersebut. Selain itu, langkah yang diambil saat ini ialah memperketat penjagaan di wilayah Pantai Timur.

"Ini sedang diperketat untuk penjagaan di wilayah Pantai Timur. Kita lakukan patrol-patroli terutama di pintu-pintu masuknya kapal," sebutnya.

ADVERTISEMENT

"Tidak semua kapal diperiksa. Kapal yang dicurigai, tidak terdata, tidak ada surat izin untuk sandar di pelabuhan," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengaku mendapat laporan dari masyarakat jika kapal pengangkut etnis Rohingya hendak mendarat di Deli Serdang ada tiga kapal.

Namun dua kapal berhasil kabur dan 1 kapal yang membawa 157 orang karam yang saat ini berada di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang.

Mantan Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Riau ini mengatakan jika pihaknya mendapat informasi soal pengungsi Rohingya saat sudah di darat. Informasi dari warga, awalnya kapal hendak berlabuh di Desa Kwala Besar, Langkat, namun diusir oleh warga.

"Kami kan mendapat informasi itu sudah di darat, kalau informasi dari masyarakat kan awalnya di Langkat itu, Kwala Besar. Mungkin dia mau singgah di Kwala Besar itu kemudian diusir, kan ada video-video juga itu," kata AKBP Janton Silaban kepada detikSumut, Selasa (2/1/2024).

Saat diusir warga, satu dari tiga kapal sudah dalam kondisi kandas. Sehingga penumpang 156 etnis Rohingya turun.

"(Kapal) yang satu itu sudah kandas informasinya, tiga (kapal pengungsi Rohingya) jadi satu itu kandas, itulah turun penumpang-penumpang 156 itu," ucapnya.

Sedangkan nakhoda kapal yang karam itu disebut perpindah ke kapal yang lain. Dua kapal yang tidak karam tersebut berhasil kabur ke tengah laut.

"Pindah nakhodanya ke kapal yang lain, kabur. Iya (dua kapal lagi lari) kita nggak tahu ke mana," ujarnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads