Pihak Kecamatan Labuhan Deli mengaku kewalahan mengakses lokasi 156 pengungsi Rohingya di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, yang hanya bisa ditempuh melalui perairan. Relokasi pengungsi Rohingya itu akan diputuskan saat rapat besok.
"Itu besok kami rapat seluruh unsur muspika dan yang terkait permasalahan itu mulai dari TNI/Polri, UNHCR, IOM di jadwalkan besok di Kantor Kecamatan atau Kantor Bupati," kata Camat Labuhan Deli Muhammad Dhani Mulyawan kepada detikSumut, Senin (1/1/2024).
Pembahasan besok termasuk terkait relokasi pengungsi. Sejauh ini belum ada lokasi yang dijadikan opsi relokasi pengungsi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk relokasi, belum ada gambaran (akan direlokasi ke mana)," ucapnya.
Dhani menyebutkan, jika pihak desa dan kecamatan kewalahan untuk membawa logistik ke lokasi pengungsi. Butuh waktu sekitar 40 menit dari perkampungan terdekat menggunakan sampan kecil atau hampir 3 jam dari Kota Medan.
"Karena kami pihak desa dan kecamatan kewalahan juga kalau itu di situ, karena harus melalui sungai untuk bawa logistik," ujarnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap besok ada keputusan soal relokasi pengungsi Rohingya tersebut. Pihaknya meminta agar lokasi relokasi pengungsi bisa diakses melalui jalur darat.
"Jadi kalau itu memang tidak bisa dideportasi, ya macam mana lah untuk kebijakannya jangan lah di situ, kalau bisa di tempat yang mana yang bisa dilalui oleh darat," tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, 156 pengungsi Rohingya sebelumnya disebut 147 terdampar di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang. Kapal pengangkut pengungsi diduga sengaja dirusak dengan cara dilubangi.
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Janton Silaban mengaku sudah mendatangi lokasi. Dia menyebutkan jika pengungsi berjumlah 156 orang dengan rincian 58 orang memiliki kartu Repuji dari UNHCR, 50 orang tidak memiliki kartu UNHCR, 28 anak laki-laki dan 20 anak perempuan.
"Jumlah pengungsi Rohingya asal Banglades sebanyak 156 orang," kata AKBP Janton Silaban, Senin (1/1).
Pengungsi Rohingya yang terdampar tersebut pertama kali ditemukan oleh warga bernama Surya, Sabtu (30/12) sekitar pukul 19.25 WIB. Nakhoda kapal pengungsi diduga melubangi kapal sehingga karam.
"Kapal yang ditumpangi oleh pengungsi Rohingya asal Bangladesh membawa 156 orang tersebut dalam posisi kapal karam yang diduga sengaja melubangi kapal yang dilakukan tekong (nakhoda) kapal," ucapnya.
(afb/afb)