Pemprov Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya Terdampar di Deli Serdang

Pemprov Koordinasi dengan UNHCR soal Pengungsi Rohingya Terdampar di Deli Serdang

Finta Rahyuni - detikSumut
Senin, 01 Jan 2024 01:45 WIB
Indonesian protesters burn a tire during a protest for the deportation of the Rohingya refugees in Banda Aceh, Aceh province, Indonesia December 27, 2023. REUTERS/Riska Munawarah
Foto: Ilustrasi (REUTERS/RISKA MUNAWARAH)
Medan -

Sebanyak 147 pengungsi Rohingya terdampar di Pantai Mercusuar, Desa Karang Gading, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang. Pemprov Sumut sudah berkoordinasi dengan UNHCR terkait hal itu.

"Sudah dilangsungkan (koordinasi), sekarang mungkin UNHCR sudah akan menuju ke sana," kata Pj Gubernur Sumut Hassanudin di Lapangan Benteng Medan, Minggu (31/12/2023) malam.

Hassanudin mengatakan saat ini para pengungsi Rohingya itu telah dipindahkan ke sebuah teluk yang tidak kontak langsung dengan masyarakat. Sejauh ini, pihaknya juga telah memberikan bantuan seperti pengecekan kesehatan kepada para pengungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang tadi sudah disampaikan oleh Bapak Pangdam, Kapolda, sudah dilaporkan juga ke pusat, kita kedatangan pengungsi Rohingya sejumlah 147 orang. Tadi mereka sudah dilokalisir di suatu tempat berupa teluk yang belum terkontak langsung dengan masyarakat," ujarnya.

"Secara awal kita sudah berikan bantuan terkait kebutuhan dasar. Nanti, kita akan tangani sesuai mekanisme yang ada, tadi sesuai dengan arahan dari atas. Tentunya akan kita berikan mereka cek kesehatan, hal-hal yang lain juga demikian," sambung Hassanudin.

ADVERTISEMENT

Terkait dengan penampungan pengungsi Rohingya itu, Mantan Pangdam I/Bukit Barisan itu menyebut hal itu nantinya akan ditentukan oleh pemerintah pusat.

"Masalah penampungannya itu nanti ditentukan dari pusat. Sekarang ini karena dia sudah terdampar di tempat kita, akan kita berikan pertolongan pertama kemanusiaan," ujarnya.

Sebelumnya, Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen Mochammad Hasan melaporkan soal kedatangan pengungsi Rohingya itu ke Panglima TNI dan Kapolri. Hal itu disampaikan Hasan saat zoom meeting pengamanan pergantian malam tahun baru 2024 di Lapangan Benteng Medan.

"Pada kesempatan ini mohon izin kami menyampaikan, semalam pukul 23.00 WIB tanggal 30 Desember, kami mendapatkan informasi telah mendarat 147 pengungsi Rohingya," kata Hasan.

"Hal yang menonjol yang mungkin kami laporkan, ini sepertinya sudah menjadi pola baru. Mereka yang selama ini masuk ke Aceh atau ke Sabang sekarang sudah mulai masuk ke wilayah kami di Pantai Timur Sumatera Utara di Pantai Mercusuar, Labuhan Deli, Deli Serdang," sambungnya.

Rohingya itu, kata Hasan, terdiri dari 53 laki-laki dewasa, 39 perempuan dewasa, 25 anak laki-laki dan 30 anak perempuan. Saat ini, para pengungsi itu telah diletakkan di sebuah teluk yang tidak berhubungan langsung dengan masyarakat.

"Pagi tadi dipimpin oleh Danlantamal 1, Kapolres, Dandim, beserta seluruh yang terkait sudah mendatangi lokasi. Alhamdulillah kondisi mereka berada di satu teluk yang tidak berhubungan langsung dengan masyarakat, harus menggunakan perahu menuju ke tempat mereka. Sementara logistik saat ini didukung oleh masyarakat," ujarnya.

Hasan mengatakan nakhoda kapal yang membawa Rohingya itu kabur sebelum kapal terdampar. Nakhoda kapal itu pindah ke kapal lain dengan jarak 4 mil sebelum kapal mendarat.

"Kemudian, nakhoda yang memimpin kapal ini, 4 mil sebelum mendarat meninggalkan kapal, pindah ke kapal yang lain," sebutnya.

Dia menyebut berdasarkan pengakuan para pengungsi Rohingya itu, mereka telah berangkat dari Kamp Bangladesh sejak 22 hari yang lalu. Dia juga menyampaikan soal hal-hal menonjol yang ditemukan di kapal pengungsi Rohingya itu.

Salah satunya terkait ditemukannya logistik-logistik segar di kapal tersebut. Selain itu, ada juga ditemukan kartu UNHCR dengan identitas yang sama.

"Dari kapal ini, ditemukan logistik-logistik segar, yang kita duga logistik ini di-support atau didukung dari darat wilayah perairan kita. Kemudian, hal menonjol lain adalah kartu UNHCR yang ditemukan ini semua identitasnya, tanggal lahirnya sama," ujarnya.

"Kami dalam kesempatan ini mohon izin mungkin untuk mulai menyarankan, patroli untuk wilayah Pantai Timur Sumatera Utara, seperti yang dilaksanakan di Pantai Barat supaya dapat menekan mereka masuk ke Aceh yang sekarang mereka masuk ke wilayah Sumut," sambung Hasan.




(mjy/mjy)


Hide Ads