WHO Desak Seluruh Negara Larang Vape dengan Perasa, Ini Alasannya

WHO Desak Seluruh Negara Larang Vape dengan Perasa, Ini Alasannya

Tim detikHealth - detikSumut
Kamis, 28 Des 2023 10:45 WIB
Electronic cigarette in a womans hand
Ilustrasi vape. (Foto: Getty Images/iStockphoto/bymuratdeniz).
Jakarta -

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak seluruh negara agar melarang penggunaan rokok elektrik atau vape dengan rasa-rasa. Tak hanya itu, WHO juga meminta agar vape diperlakukan seperti rokok tembakau atau konvensional karena sama-sama menimbulkan gangguan kesehatan.

Sejak Juli 2023, penggunaan vape telah dilarang di 34 negara. Beberapa di antaranya Brazil, Iran, Thailand, hingga India. Akan tetapi, di beberapa kasus rokok elektrik ini tersedia di pasar gelap.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di beberapa wilayah, rokok elektrik banyak digunakan oleh anak berusia 13-15 tahun dibandingkan oleh orang dewasa. Anak-anak disebut direkrut dan dijebak untuk menggunakan rokok elektrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anak-anak direkrut dan dijebak pada usia dini untuk menggunakan rokok elektrik dan mungkin kecanduan nikotin," kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip detikHealth dari Reuters, Rabu (27/12/2023).

Larangan penggunaan vape ini juga mengacu pada penelitian. Dari penelitian yang ada, sejauh ini tidak ada bukti vape bisa menjadi alternatif untuk berhenti menggunakan rokok konvensional.

ADVERTISEMENT

Penggunaan vape justru dinilai bisa memicu masalah kesehatan. Bahkan, mendorong para non-perokok untuk kecanduan nikotin, terutama di kalangan anak-anak.

Akan tetapai, beberapa pihak mengatakan sampai saat ini tak ada bukti kuat bahwa penggunaan vape atau rokok elektrik ini bisa menyebabkan kanker. Meski begitu, kebiasaan merokok bisa menyebabkan kanker, setidaknya 15 jenis kanker yang berbeda.

Meskipun risiko kesehatan jangka panjang masih belum dipahami, WHO menegaskan bahwa vape menghasilkan beberapa zat yang diketahui bisa memicu kanker. Selain itu, menimbulkan risiko terhadap kesehatan jantung, paru-paru, serta mempengaruhi perkembangan otak di generasi muda.




(dhm/dhm)


Hide Ads