10 Alat Musik Tradisional Aceh, Ada yang Mulai Punah

10 Alat Musik Tradisional Aceh, Ada yang Mulai Punah

Muthi' Nur Hanifah - detikSumut
Rabu, 20 Des 2023 19:30 WIB
pembuat alat musik tradisional
Rapai, salah satu alat musik tradisional Aceh (Datuk Haris/detikcom)
Banda Aceh -

Setiap daerah memiliki kebudayaan tersendiri seperti alat musik tradisional. Alat musik tradisional biasanya digunakan dalam mengiringi acara seperti pernikahan dan yang lainnya.

Alat musik tradisional mencerminkan warisan sejarah dan kepercayaan masyarakat Aceh. Dilansir dari laman Pemerintah Aceh, alat musik yang sudah diketahui yang berlaku dalam masyarakat Aceh dari zaman dulu hingga sekarang ada 10, apa saja itu?

10 Jenis Alat Musik Tradisional Aceh

1. Arbab

Musik Arbab pernah berkembang di daerah Pidie. Aceh Besar dan Aceh Barat. Alat music Arbab ini di pertunjukan pada acara-acara keramaian rakyat. Sekarang ini sudah jarang ditemui dan diperkirakan sudah mulai punah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2. Serune Kalee (Serunai)

Serune Kalee adalah alat musik Aceh yang sudah lama berkembang di kalangan masyarakat Aceh. Alat musik ini populer di daerah Pidie, Aceh Utara, Aceh Barat, Aceh Besar. Biasanya alat musik ini dimainkan bersama dengan Rapai dan Gendrang pada acara-acara hiburan, tarian, penyambutan tamu kehormatan.

3. Rapai

Rapai terbuat dari bahan dasar kayu dan kulit binatang. Bentuknya sama seperti rebana, Rapai memiliki warna hitam dan kuning muda. Rapai juga memiliki banyak jenis seperti Rapai Pasee (Rapai gantung), Rapai Daboih, Rapai Geurimpheng (Rapai Macam), Rapai Pulot dan Rapai Anak.

ADVERTISEMENT

4. Geundrang (Gendang)

Geundrang merupakan unit alat musik dari perangkat musik Serune Kalee. Geundranang termasuk jenis alat musik pukul. Geundrang sering dijumpai di daerah Aceh Besar dan di daerah Pesisir Aceh.

5. Tambo

Tambo ini dibuat dari bahan Bak Iboh (Batang Iboh). Kulit Sapi dan rotan sebagai alat peregang kulit. Di masa lalu tambo digunakan sebagai alat komunikasi untuk menentukan waktu shalat. Sekarang sudah jarang digunakan karena sudah adanya alat teknologi microphone.

6. Taktok Trieng

Taktok Trieng adalah alat musik pukul yang terbuat dari bambu, alat ini sering dijumpai di daerah Kabupaten Pidie, Aceh Besar dan beberapa kabupaten Lainnya. Taktok Trieng ada dua jenis, biasanya dipergunakan di Meunasah, di balai-balai pertemuan. Lalu di sawah-sawah berfungsi untuk mengusir burung.

7. Bereguh

Bereguh adalah alat musik tiup yang terbuat dari tanduk kerbau. Alat musik ini dijumpai di daerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Utara. Fungsi dari Bereguh hanya sebagai alat komunikasi apabila berada di hutan.

8. Canang

Canang secara sepintas merupakan sebagai alat music yang dipukul. Yang terbuat dari kuningan menyerupai gong. Di beberapa daerah di Aceh yang memiliki pengertian dan fungsi yang berbeda. Fungsi Canang secara umum sebagai pengiring tarian-tarian tradisional dan sebagai hiburan bagi anak-anak gadis yang sedang berkumpul.

9. Celempong

Celempong terdapat di daerah Aceh Tamiang, alat ini terdiri dari beberapa potongan kayu dan cara memainkannya disusun diantara kedua kaki pemainnya. Celempong dimainkan oleh wanita terutama gadis-gadis, sekarang hanya orang tua (wanita) saja yang dapat memainkannya dengan sempurna.

10. Bangsi Alas

Bangsi Alas merupakan jenis instrumen dari bambu yang dijumpai di daerah Alas, Kabupaten Aceh Tenggara. Secara tradisi pembuatan Bangsi dikaitkan dengan adanya orang meninggal dunia di kampung/desa tempat Bangsai dibuat. Apabila ada seseorang yang meninggal dunia, Bangsai yang telah siap dibuat sengaja dihanyutkan di sungai. Lalu Bangsai diikuti sampai didapat oleh anak-anak. Setelah itu, Bangsai direbut kembali dan akan dijadikan alat musik yang merdu.

Artikel ini ditulis Muthi' Nur Hanifah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads