Bangunan di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), terancam roboh diterjang Sungai Batang Gadis. Bahkan dalam 2 pekan terakhir, lahan kampus sudah diterjang sungai sekitar 5 meter.
Berdasarkan sejumlah foto dan video yang diterima detikcom, bangunan kampus tersebut tepat berada belokan sungai. Kondisi terbaru, salah satu pondasi bangunan bercat putih terlihat sudah digerus oleh sungai.
Ketua STAIN Madina Sumper Mulia Harahap mengatakan dalam 2 pekan terakhir sungai sudah menggerus lahan sekitar 5 meter. Bangunan bercat putih yang di dalam foto dan video merupakan Sekretariat Unit Kegiatan Kampus Pramuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua minggu terakhir ini mungkin 4 sampai 5 meter itu yang kena gerus (sungai itu), gedung yang paling pinggir itu gedung yang dipakai adik-adik kita pramuka," katanya saat dihubungi, Selasa (19/12/2023).
Kampus STAIN Madina sendiri memiliki lahan seluas 6,2 hektare di awal pembangunannya. Saat ini nyaris setengah tidak bisa dimanfaatkan akibat sungai tersebut.
Sumper mengungkapkan jika aliran sungai berubah saat banjir besar melanda di 2014. Akibat banjir saat itu, sungai membentuk aliran baru yang mengarah ke sisi kampus saat ini.
"Proses awal sungai itu sesungguhnya itu harusnya kan alirannya tidak ke arah kampus dia lurus itu, pada saat 2014 terjadi lah banjir besar sehingga dia membentuk aliran baru yang pada akhirnya dia mendekati ke kampus," ucapnya.
Aliran sungai tersebut berpindah sekitar 200 meter jauhnya dari semula. Aliran sungai saat ini juga merupakan lahan milik STAIN Madina.
"Ada sekitar 200 meter itu (dari aliran sungai lama ke aliran sungai baru), aliran baru itu sesungguhnya termasuk lahan kampus," ungkapnya.
Akibat perpindahan aliran sungai sejauh 200 meter, terdapat lahan kampus yang tidak bisa dimanfaatkan lagi oleh kampus. Sehingga mempersempit lahan kampus untuk pengembangan.
"Di seberang sungai itu sendiri masih kampus lagi (lahan di antara aliran baru sungai dan aliran lama), jadi itu tidak lagi produktif karena sudah dibatasi sungai," ujarnya.
Selengkapnya di Halaman Berikutnya...
"Setelah dilantik di bulan April 2022, saya melihat posisi kampus yang di pinggir sungai itu, sehingga saya di bulan 9 melayangkan surat ke Dinas PUPR Provinsi untuk bisa bukan hanya membuat bronjong tapi memindahkan aliran ke semula," jelasnya.
Pihaknya kembali menyurati Pemprov Sumut terkait kondisi kampus yang terancam itu. Dia meminta agar pemerintah memperhatikan masalah tersebut, apalagi areal kampus STAIN Madina berada di kompleks pendidikan yang di dalamnya ada sekolah SLB, SD hingga SMA.
"Sampai kemarin kita juga sudah melayangkan surat lagi ke provinsi, tujuannya tetap sama untuk memindahkan aliran ke semula. Ini bukan hanya untuk STAIN Madina, itu adalah komplek pendidikan ada di SMAN 2 Plus Panyabungan, SMP, SD, TK, bahkan SLB, jadi semoga mendapat perhatian serius dari pemerintah," tutupnya.
Simak Video "Video: Kesal Tak Diberi Uang, Pemuda di Mandailing Natal Bakar Rumah Ortu"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)