Nasib Terkini Rumah Sakit Pertama di Sumut

Nasib Terkini Rumah Sakit Pertama di Sumut

Nizar Aldi - detikSumut
Sabtu, 16 Des 2023 10:52 WIB
RS Tembakau Deli, RS pertama di Medan. (Istimewa)
RS Tembakau Deli, RS pertama di Medan. (Dok. ANRI, KIT Sumut 181/68)
Medan -

Sunyi merupakan kata yang muncul saat melihat bangunan di Jalan Putri Hijau, Kota Medan. Di balik kondisinya itu, ternyata bangunan tersebut merupakan rumah sakit modern pertama di Pulau Sumatera.

Bangunan tersebut terlihat memiliki arsitektur seperti bangunan era kolonial Belanda. Terdapat beberapa bangunan terpisah di lahan yang cukup luas tersebut.

Nama bangunan tersebut adalah Hospitaal Deli Maatschappaij yang dibangun sekitar 1870. Rumah sakit tersebut merupakan milik perusahaan dagang raksasa saat itu, Deli Maatschappij.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Deli Maatschappaij merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan yang terkenal dengan produk Tembakau Deli. Puncak kejayaannya perusahaan tersebut saat itu mampu menginvasi pasar di Eropa.

"Rumah sakit pertama di Sumatera Utara itu di Jalan Putri Hijau, Rumah Sakit Tembakau Deli," kata Wakil Rektor IV Universitas Negeri Medan (Unimed) yang lama berkutat di Pusat Studi Ilmu Sejarah (Pusis) Prof Erond L Damanik, Kamis (14/12/2023).

ADVERTISEMENT

Rumah sakit tersebut didirikan untuk mengantisipasi tingginya kematian kuli perkebunan saat itu. Para kuli perkebunan disebut terserang penyakit yang kerap ditemukan di daerah tropis seperti beri-beri hingga malaria.

RS Tembakau Deli, RS pertama di Medan. (Istimewa)RS Tembakau Deli, RS pertama di Medan. (Dok. ANRI, KIT Sumut 181/68)

"Didirikan 1870 untuk mengantisipasi tingginya angka kematian kuli, karena saat itu penyakit tropis itu seperti beri-beri, malaria, disentri, itu penyakit yang umum ketika itu perkebunan itu dibuka," ucapnya.

Sekitar 1869, Deli Maatschappaij mendatangkan 900 kuli perkebunan. Namun sebanyak 500 kuli meninggal karena terserang penyakit tropis.

"Jadi dalam catatan sejarah disebutkan ketika Ingermann itu mendatangkan ada 964 kuli dari China tahun 1869, hampir 500 itu meninggal akibat kena penyakit tropis di perkebunan," ungkapnya.

Sehingga Ingermann yang saat itu menjabat di Deli Maatschappaij menggagas pembangunan rumah sakit. Sebagai upaya pengobatan untuk kuli perkebunan.

"Maka muncul lah gagasan dari Ingermann itu untuk membangun rumah sakit perkebunan itu, sebagai upaya untuk memberikan pertolongan kepada orang-orang yang sakit," bebernya.

RS Tembakau Deli, RS pertama di Medan. (Istimewa)RS Tembakau Deli, RS pertama di Medan. (Nizar Aldi/detikSumut)

Di awal pembangunannya, hanya terdapat semacam klinik di rumah sakit tersebut. Saat itu disebut sebagai bangsal kuli.

"Awalnya itu semacam klinik sederhana, bangsal kuli namanya, semua kuli dibaringkan di sana untuk diperiksa kesehatannya," katanya.

Namun lambat laun, Deli Maatschappaij terus membenahi klinik tersebut hingga akhirnya menjadi rumah sakit modern. Bangunan utama rumah sakit hingga saat ini masih berdiri, meskipun sudah ada bangunan yang dirobohkan.

"Lambat laun klinik sederhana itu dibangun menjadi rumah sakit modern. Bangunan utamanya saat ini masih ada, biarpun bangunan di belakangnya sudah dihancurkan," ungkapnya.

Pasca Indonesia merdeka, lahan dan bangunan rumah sakit tersebut jatuh ke PTPN II. Kemudian berganti namanya menjadi Rumah Sakit Umum Tembakau Deli.

Menurut Erond, Rumah Sakit Tembakau Deli berhenti beroperasi karena dibeli salah satu pengusaha asal Medan dari PTPN II. Saat itu, rumah sakit tersebut diwacanakan bakal direnovasi untuk dijadikan rumah sakit internasional sekitar tahun 2007.

"Dibeli dan mau dipermak ulang menjadi rumah sakit internasional di Medan, sekarang terbengkalai," jelasnya.

Erond bersama sejumlah penggiat heritage saat itu menolak perobohan seluruh bangunan bersejarah tersebut. Penolakan itu akhirnya hanya menyisakan bangunan utama di bagian depan rumah sakit.

"Saat itu kami protes terhadap perobohan Rumah Sakit Tembakau Deli itu, kami penggiat heritage di Kota Medan tidak tinggal diam, kami menolak itu, makanya tinggallah bangunan di bagian depan itu sekarang," tutupnya.

Hingga saat ini, Rumah Sakit Tembakau Deli itu tidak lagi beroperasi. Namun saat kita melintas, masih terdapat satu tiang yang bertuliskan RSU Tembakau Deli tepat di gerbang masuk rumah sakit.

Rumah Sakit Tembakau Deli sendiri merupakan cagar budaya Kota Medan. Namun kondisinya saat ini perlu perhatian serius dari pemerintah demi menyelamatkan bangunan bersejarah tersebut.




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads