Transportasi Massal Bus Listrik Kota Medan dan Dukungan PLN

Andika Syahputra - detikSumut
Jumat, 15 Des 2023 06:00 WIB
Ilustrasi bus listrik (Foto: Muhammad Hasanudin Zuhdi/detikcom)
Medan -

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memilih Medan sebagai salah satu dari enam kota kategori metropolitan untuk pengembangan sistem transportasi massal. Selain Medan ada juga Kota Jakarta, Surabaya, Semarang dan Makassar.

Transportasi massal yang diberi nama Bus Rapit Transit (BRT) ini menghubungkan Medan, Binjai dan Deli Serdang (Mebidang). Proyek tersebut masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah nasional (RPJMN) 2020-2024 itu bernilai Rp 1,9 triliun.

Anggaran dari World Bank dan AFD Prancis itu diperuntukkan pembangunan konstruksi koridor, halte, depo, perangkat IT hingga pengadaan bus. Kemenhub, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kota Binjai, Pemerintah Kota Medan dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang sudah menandatangani kesepakatan soal proyek BRT Mebidang pada Senin 16 Oktober 2023 lalu. Transportasi massal ini diharapkan mengubah kebiasaan masyarakat dari penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi massal.

Design koridor untuk BRT Mebidang di Jalan Gatot Subroto, Medan. (Foto: Dok. Dishub Medan)

Keberadaan transportasi massal yang terintegrasi antara Medan, Binjai dan Deli Serdang sangatlah dibutuhkan. Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan Medan, jumlah warga yang beraktivitas di Medan mencapai 5 juta jiwa ketika siang hari.

Padahal di malam hari atau berdasarkan data resmi penduduk Medan hanya berkisar 2,7 juta jiwa. Selebihnya adalah penduduk daerah penyangga yang beraktivitas dan bekerja di Medan.

Kebanyakan di antara mereka menggunakan transportasi pribadi ketika beraktivitas. Kemacetan pun tidak bisa dihindari karena tingginya penggunaan kendaraan pribadi.

Oleh karena itu, keberadaan transportasi massal yang nyaman dan murah diperlukan untuk mengurangi aktifitas masyarakat dengan kendaraan pribadi. Bus yang terintegrasi antara Medan, Deli Serdang dan Binjai pun dipilih.

Mengurangi emisi yang menyebabkan polusi udara dari aktivitas kendaraan pun dipertimbangkan. Sehingga dipilih kendaraan ramah lingkungan seperti bus listrik.

Koridor BRT Mebidang. (Foto: Dok Dishub Medan)

Pada 2024 nanti, proyek tersebut akan memasuki tahap konstruksi koridor, halte, depo, perangkat IT, dan pengadaan bus. Akan ada 515 bus dengan 31 halte dan panjang lintasan 21 kilometer.

"Proses Data Flow Diagram (DFD) selesai Januari 2024, BRT Mebidang lintasannya 21 km, dedicated link dengan halte besar 31 halte, memiliki 17 rute menjangkau Medan, Binjai dan Deli Serdang dengan 515 bus, dukungan depo, halte, jalur khusus ITS bus dengan anggaran Rp1,9 triliun," kata Pj Gubernur Sumut Hassanudin usai penandatanganan MoU pembangunan BRT Mebidang Senin 16 Oktober 2023.

30 persen dari 515 BRT yang akan beroperasi nantinya akan menggunakan bus listrik atau sekitar 154 bus. Untuk mengoperasikan bus listrik tentu butuh dukungan dari PLN khususnya dari sisi infrastruktur seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKL)

Hassanudin berharap kesepakatan yang telah ditandatangani nantinya menjadi pedoman para pihak terkait untuk mengimplementasikan Masstran Mebidang. Sekaligus untuk mewujudkan transportasi yang lebih baik di masa depan.

Pemkot Medan Lakukan Uji Coba Penggunaan Bus Listrik. Baca Halaman Berikutnya...




(astj/mff)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork