DPRD Sumut Desak Unpri Terbuka Terkait Penemuan 5 Mayat di Kampus

DPRD Sumut Desak Unpri Terbuka Terkait Penemuan 5 Mayat di Kampus

Nizar Aldi - detikSumut
Rabu, 13 Des 2023 10:57 WIB
Polrestabes Medan mengecek lantai 9 Unpri Medan untuk usut dugaan penemuan mayat pada Senin (11/12/2023) malam. (Goklas Wisely/detikSumut)
Foto: Polrestabes Medan mengecek lantai 9 Unpri Medan untuk usut dugaan penemuan mayat pada Senin (11/12/2023) malam. (Goklas Wisely/detikSumut)
Medan -

Anggota DPRD Sumut Hendro Susanto meminta pihak Universitas Prima Indonesia (Unpri) terbuka terkait penemuan 5 mayat di dalam kampus. Unpri diminta untuk tidak menghalang-halangi penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian.

Pihak kepolisian diminta untuk mengusut tuntas terkait penemuan 5 mayat tersebut. Sebab penemuan mayat di Unpri sudah menggemparkan publik Sumut dan juga Indonesia.

"Kita minta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas dan menyampaikan kepada publik secara terang benderang, apa sebenarnya terjadi dugaan kita di kampus Unpri tadi, kenapa bisa 5 nyawa anak manusia bisa melayang begitu saja," kata Hendro Susanto kepada detikSumut, Rabu (13/12/2023).

Hendro mengaku mendapat informasi soal adanya upaya Unpri menghalang-halangi penyelidikan. Pihaknya meminta agar Unpri kooperatif dan terbuka menyampaikan soal penemuan mayat itu.

"Kami mendengar bahwa ada dugaan pihak kampus menghalang-halangi penyelidikan, ini juga harus diusut tuntas karena ada dugaan kita tidak kooperatif, apa maksud oknum pihak kampus menghalang-halangi pihak aparat untuk melakukan penyelidikan, kita mendorong Unpri harus terbuka sampaikan apa yang terjadi," ucapnya.

DPRD Sumut bakal memanggil pihak Unpri dan kepolisian untuk mendapatkan informasi lebih detail terkait kasus ini. Publik dinilai harus mengetahui sesegera mungkin terkait kasus tersebut.

"Ini harus dikontrol, kami juga akan memanggil pihak kampus dan aparat, apasih yang sebenarnya terjadi? Apakah dugaannya A, B, C, D? Kita nggak bisa menduga-duga makanya kita minta sesegera mungkin diungkapkan ke publik," ungkapnya.

Selain itu, anggota Komisi A DPRD Sumut ini juga meminta agar Kemenristekdikti menurunkan tim untuk melakukan investigasi. Jika memang ada temuan terkait Unpri menghalangi penyelidikan, dia mengusulkan agar izin Unpri dicabut untuk sementara waktu.

"Kita juga mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk turun langsung hari ini timnya mencari fakta. Kalau perlu usulan kita kalau memang ada ditemukan secara sengaja dugaan untuk menghalang-halangi proses penyelidikan pihak kementerian harus bertindak, apakah mencabut izin kampus sementara," tutupnya.

Sebelumnya, video yang bernarasi penemuan diduga mayat di lantai 9 kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) di Kota Medan membuat heboh. Usai kehebohan itu terjadi, polisi mendatangi Unpri namun sempat mendapatkan penolakan dari pihak kampus.

Polisi dari Satreskrim Polrestabes Medan sudah mendatangi lokasi kampus tersebut pada Senin (11/12) malam. Saat itu lah pihak kampus menyampaikan keberatan kepolisian melakukan penggeledahan.

"Ini katanya polisi memang mau melakukan penggeledahan. Cuma tadi saya sudah katakan bahwa kami keberatan. Karena harus ada izin dari Ketua PN Medan," kata Herman saat diwawancarai di lokasi, Senin (11/12).

Sempat mendapatkan penolakan, polisi akhirnya dapat ke lokasi penemuan setelah berdialog dengan pihak kampus. Ketika tiba di lantai 9, tempat yang diduga mayat berada, lokasi itu sudah dibersihkan dan tidak ada lagi barang-barang seperti yang ada di dalam video viral sebelumnya.

"Kami mendapati TKP sudah dibersihkan oleh pihak kampus. Saat ini kami masih mendalami terkait dugaan penemuan mayat tersebut," ucap PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa.

Polisi terus menelusuri persoalan boks yang diduga berisi mayat di Unpri Kota Medan usai video mengenai hal itu membuat heboh. Dari penelusuran, polisi menemukan lima mayat berada di Unpri.

"Temuan sementara, ada 5 mayat kami temukan di lantai 15. Ada 4 mayat pria dan 1 mayat wanita," kata PS Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Teuku Fathir Mustafa kepada detikSumut, Selasa (12/12).

Lokasi penemuan mayat oleh polisi ini berbeda dengan lokasi mayat dalam video viral. Mayat yang ditemukan polisi ini berada di lantai 15, sementara mayat dalam video viral berada di lantai 9 dari kampus tersebut.




(mjy/mjy)


Hide Ads