Anggota DPD RI Dedi Iskandar Batubara meminta pemerintah mengendalikan dan menertibkan harga bahan pokok, terutama beras. Menurutnya, saat ini harga beras masih mahal hingga melewati harga eceran tertinggi (HET).
Dedi mengatakan kondisi yang berlangsung dalam satu bulan ini sudah sangat mengkhawatirkan. Apalagi, dalam waktu dekat akan ada perayaan Natal dan Tahun Baru 2024.
"Kita khawatir jika ini tidak segera ditertibkan, maka bukan tidak mungkin menjelang akhir tahun ini, harga akan semakin melonjak. Bayangkan saja seperti harga beras yang sudah naik di Oktober-November lalu," kata Dedi Iskandar, Selasa (12/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi menjelaskan HET dari pemerintah untuk harga beras sebesar Rp 10.900 hingga Rp 14.800 per kilogram untuk jenis medium dan premium. Dia menilai kondisi ini harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah.
"Negara melalui instrumennya, baik kementerian maupun pemerintah daerah yang punya tim pengendali inflasi daerah atau satgas pangan, perlu segera bertindak. Meskipun tidak mudah, namun jika dibiarkan kemungkinan kondisi ini bisa berlanjut hingga awal tahun sebagaimana diprediksi banyak pihak," ujarnya.
Terkait uraian pemerintah yang menyebutkan penyebab kenaikan seperti faktor cuaca (Elnino), pengaruh distribusi, pasokan, meningkatnya permintaan dan sebagainya, Dedi menilai hal itu sering menjadi penyebab. Namun, untuk komoditi utama seperti beras, menurutnya negara harusnya menjadi pengendali harga. Apalagi hampir semua orang Indonesia mengonsumsi nasi sebagai makanan utama.
"Saya ibaratkan seperti bahan bakar minyak (BBM), hampir semua kita membutuhkan minyak untuk kendaraan. Nah, beras begitu juga, karena kita makan nasi tiap hari, jadi mau tidak mau harus beli. Kalau harga tak terkendali, itu akan menyusahkan masyarakat, terutama yang menengah ke bawah," jelasnya.
Dedi Iskandar berharap pemerintah mengambil langkah cepat dan berkelanjutan. Misalnya dengan operasi pasar, memantau hingga memeriksa adakah indikasi penimbunan bahan makanan oleh pihak tertentu. Selain itu, perlu juga dilakukan perencanaan bagaimana Indonesia memiliki pasokan beras lebih banyak, tanpa bergantung pada impor.
"Kalau mau evaluasi berdasarkan kebutuhan sekarang, Indonesia ini harus punya sistem ketahanan pangan yang baik. Misalnya perluasan lahan pertanian padi dalam skala besar, seperti pengadaan food estate. Kemudian, menetapkan atau mempertegas larangan mengkonversi lahan pertanian padi. Atau menyiapkan inovasi untuk peningkatan produksi," sebut Dedi Iskandar Batubara yang juga Calon DPD RI perwakilan Sumut nomor urut 7.
Selain itu, Dedi Iskandar Batubara juga mengatakan bahwa Presiden RI Joko Widodo telah memberi perhatian khusus, hingga perintah agar kementerian terkait segera melakukan stabilisasi harga. Mengingat beberapa komoditi seperti cabai, bawang dan lainnya juga mengalami kenaikan yang signifikan.
(nkm/nkm)