BPBD Riau dan Kantor SAR Pekanbaru menurunkan 16 tim gabungan untuk berangkat ke Sumatera Barat. Tim turun untuk ikut evakuasi dan identifikasi korban yang berasal dari Riau.
Kepala Pelaksana BPBD Riau Edy Afrizal mengatakan tim diberangkatkan kemarin setelah teridentifikasi ada warga Riau ikut pendakian. Tim gabungan yang berangkat ada empat dari BPBD Riau dan 12 dari Kantor SAR Pekanbaru.
"Tim kami berangkatkan 16 orang, empat itu dari BPBD dan 12 orang dari Basarnas Pekanbaru. Berangkat setelah kami dapat laporan ada warga Riau," kata Edy kepada detikSumut, Selasa (5/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy menyebut tim dibagi dalam dua tugas. Tugas pertama adalah proses evakuasi dan kedua adalah membantu identifikasi hingga pengurusan kepulangan warga Riau yang jadi korban.
"Basarnas bantu pencarian, kalau BPBD itu memang kami fokus identifikasi, verifikasi dan membantu kepulangan warga selamat atau yang meninggal dunia. Kita tahu kalau dalam situasi begini ada pengurusan sama ambulans untuk kepulangan, itu yang akan diurus," katanya.
Selain itu, Edy turut menurunkan langsung Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Riau Rozita. Hal itu sebagai langlah cepat verifikasi data korban.
"Kabid bu Rozita juga kita berangkatkan ke sana untuk verifikasi data. Kami tidak mau nanti kemudian ada data simpang siur dan tidak akurat, baik data atau kondisi korban di sana," katanya.
Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Riau, Rozita mencatat total ada 19 warga Riau mendaki di Marapi. Dari jumlah itu, 24 selamat, dua meninggal dunia dan dua lagi dalam proses pencarian.
"Sementara dari data yang kami terima 29 orang warga Riau, ini termasuk pendakian 3 Desember. Dua orang meninggal dunia dan dua masih dalam pencarian," katanya.
Rozita menyebut empat dari 29 orang itu adalah mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR). kepastian itu juga dikuatkan pihak kampus.
(ras/afb)