Sejarah Kota Batam yang Dihuni Suku Melayu Sejak 231 Masehi

Kepulauan Riau

Sejarah Kota Batam yang Dihuni Suku Melayu Sejak 231 Masehi

Adhe Junaedy - detikSumut
Rabu, 06 Des 2023 06:30 WIB
Ilustrasi Kota Batam (Antara Foto)
Foto: Ilustrasi Kota Batam (Antara Foto)
Batam -

Batam merupakan kota yang letaknya strategis karena berada di jalur pelayaran internasional dan letaknya berbatasan langsung dengan Malaysia serta Singapura. Kota Batam termasuk di wilayah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Dilansir dari laman resmi Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Kota Batam mengatakan, pulau Batam adalah salah satu dari 329 pulau yang terletak antara Selat Malaka dan Singapura, yang membentuk wilayah Batam. Beberapa pulau tersebut yaitu Pulau Rempang, Pulau Batam, Pulau Galang, dan pulau-pulau kecil lainnya.

Batam adalah kota yang mengandalkan sektor perdagangan, pariwisata, industri, dan transportasi sebagai perekonomian utama mereka. Yuk simak lebih dalam mengenai Kota Batam!

Sejarah Kota Batam

Pada awalnya, Pulau Batam disebut Pulau Batang kalau menurut peta pelayaran VOC tahun 1675, yang masih ada di Perpustakaan Universitas Leiden di Belanda. Pulau Batam pertama kali dihuni oleh orang Melayu sejak tahun 231 Masehi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pulau ini juga pernah menjadi medan peperangan dalam melawan penjajahan dan sebagai tempat logistik minyak bumi di Pulau Sambu. Kerajaan Melayu Singapura, Kemaharajaan Melayu Melaka, Kemaharajaan Melayu (Johor, Riau, Lingga, Pahang, dan seluruh wilayah taklukannya), dan Kerajaan Riau-Lingga pernah menguasai Kepulauan Riau dan Tanah Semenanjung, termasuk kepulauan Batam.

Pada tahun 1973 melalui Keputusan Presiden nomor 41 Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri. Wilayah Batam ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam pada tahun 1983 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 34 yang memiliki tugas untuk menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam (BP Batam).

ADVERTISEMENT

Berdasarkan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999 mengubah status Kotamadya Administratif Batam menjadi daerah otonomi. Pemerintah Kota Batam sekarang mengelola fungsi pemerintahan dan pembangunan, dan juga memasukkan Badan Otorita Batam (BP Batam).

Asal Nama Kota Batam

Legenda mengatakan bahwa Pulau Batam berasal dari Pulau Batang karena hampir seluruh pantai yang menghadap ke Laut Cina Selatan ditumbuhi batang pohon jenis tertentu yang khas yang dibutuhkan oleh pelaut yang sering mengunjunginya.

Menurut versi lain, nama Batam berasal dari kata "batang", yang berarti "jembatan" atau "jalur penghubung antar pulau Bintang (Bintan), Bulang (bulan), Lingga, dan pulau-pulau lainnya ke Temasik (singapura) dan Johor.

Ada versi lain yang mengatakan bahwa nama Batam berasal dari nama perkampungan pertama di sana, "Batuampar", yang kemudian disingkat menjadi "Batam."

Geografi dan Demografi

Kota Batam memiliki luas total 1.575 km2 dengan wilayah daratan mencakup 715 km2. Kota ini beriklim tropis dengan rata-rata suhu mulai dari 26 sampai 34 derajat celcius.

Sebelah utara Kota Batam berbatasan langsung dengan Singapura dan sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Lingga. Kemudian, sebelah barat berbatasan dengan Karimun dan sebelah timur berbatasan dengan Pulau Bintan dan Tanjungpinang.

Cuaca di Kota Batam juga cenderung berubah-ubah yang mengakibatkan jika terdapat lahan pertanian hanya tanaman yang tidak mengikuti musim yang dapat tumbuh.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2022 jumlah populasi di Kota Batam mencapai 1.193.088 jiwa. Mayoritas penduduk Kota Batam memeluk agama Islam dengan persentase 71 persen dan selebihnya lagi umat Kristen Protestan, Kristen Katolik, Buddha, Konghucu, dan Hindu.

Suku Melayu merupakan suku asli di Kota Batam dan merupakan suku terbanyak yang menghuni kota ini. Terdapat juga suku Jawa, Batak, Minangkabau, Tionghoa, Bugis, Madura, dan lain-lain.


Artikel ini ditulis oleh Adhe Junaedy, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads