Kronologi Pria Asal Deli Serdang Meninggal di Kamboja, Begini Keterangan BP3MI Sumut

Kronologi Pria Asal Deli Serdang Meninggal di Kamboja, Begini Keterangan BP3MI Sumut

Kartika Sari - detikSumut
Minggu, 03 Des 2023 09:22 WIB
Ilustrasi jenazah
Foto: Thinkstock
Medan -

Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Revaldo Sinaga asal Deli Serdang dikabarkan meninggal di Kamboja pada bulan November 2023. Sebelumnya pihak keluarga sudah kehilangan kontak sejak akhir Juli 2023 lalu.

Berdasarkan keterangan keluarga Revaldo, Roni Sinaga mengungkapkan bahwa dirinya kehilangan kontak dengan Revaldo setelah meminta uang tebusan sebesar Rp 30 juta.

"Adek kami ini meminta uang tebusan sebesar Rp 30 juta kepada pihak keluarga di kampung pada 26 Maret 2023 dan masih ada komunikasi sampai 17 April 2023 setelah itu lost contact tidak ada kabar," tulis Roni melalui akun media sosialnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu, Roni menyebutkan bahwa pada tanggal 23 November 2023, pihak keluarga mendapat kabar dari Babinsa dan perangkat Desa Sumberejo blok 8 Lubuk Pakam, Kecamatan Pagar Merbau, Deli Serdang bahwa Revaldo telah meninggal meninggal di Kamboja pada 11 Mei 2023.

Saat dikonfirmasi, Kepala BP3MI wilayah Sumatera Utara (Sumut), Harold Hamonangan membenarkan kematian Revaldo Sinaga.

ADVERTISEMENT

"Pada tanggal 20 Nov 2023, KBRI Phnom Penh mendapatkan informasi dari Rumah Jenazah YIM di Phnom Penh bahwa terdapat jenazah WNI atas nama Revaldo Sinaga asal Deli Serdang," ungkap Harold, Minggu (3/12/2023).

Harold menyebutkan Revaldo meninggal lantaran jatuh dari gedung pada Mei 2023.

"Identitas diketahui karena adanya KTP. Penyebab kematian karena jatuh dari gedung. Jenazah dibawa ke rumah jenazah oleh kepolisian setempat pada Mei 2023," ujarnya.

Setelah mendapat identitas Harold, pihak KBRI mencari kontak keluarga Revaldo dan langsung menghubungi pihak keluarga."Setelah pihak KBRI mendapatkan kontak kerabat di Indonesia, langsung menginfokan kepada kerabat. Dari percakapan dengan kerabat, dimintakan foto jenazah, yang kemudian disampaikan oleh KBRI kepada kerabat," kata Harold.

Harold menyebutkan jika pihak KBRI terus berhubungan dengan keluarga korban mulai dari video call untuk melihat kondisi Revaldo saat itu di ruang jenazah.

"KBRI terus melakukan komunikasi dengan kerabat untuk tindak lanjut pengurusan jenazah. Kedua Kakak Kandung juga sudah melakukan video Call dengan Rumah Duka untuk melihat kondisi Jenazah," tuturnya.

Sebelumnya, Harold menyebutkan KBRI siap menanggung biaya pemakaman di Kamboja. Namun, pihak keluarga berkeinginan untuk memulangkan jenazah ke Indonesia dengan cara penggalangan dana.

"KBRI telah menyatakan kesiapan biaya bila akan dimakamkan di Kamboja, tetapi tidak memungkinkan bila biaya untuk pemulangan jenazah. Pemulangan jenasah membutuhkan biaya USD 8000- USD 9000. Pihak keluarga menyatakan akan menggalang dana untuk dapat memulangkan jenazah kembali ke Indonesia," ucapnya.

Selain itu, Harold mengatakan bahwa pihak KBRI juga melayangkan nota permintaan klarifikasi kepada otoritas Kamboja terkait keterlambatan informasi kematian Revaldo.

"Pada saat yang sama, KBRI terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk dapatkan info selengkapnya mengenai sebab dari kematian Saudara Revaldo Sinaga dan telah melayangkan nota permintaan klarifikasi kepada otoritas Kamboja terkait penyebab kenapa KBRI tidak diinfokan sejak Mei 2023," pungkasnya.




(mjy/mjy)


Hide Ads