Heboh Penemuan Mayat Tergantung di Tiang Gawang

Regional

Heboh Penemuan Mayat Tergantung di Tiang Gawang

Tim detikBali - detikSumut
Senin, 27 Nov 2023 02:00 WIB
LONDON, ENGLAND - APRIL 25:  An Eagle sits on the goal post during the Barclays Premier League match between Crystal Palace and Hull City at Selhurst Park on April 25, 2015 in London, England.  (Photo by Christopher Lee/Getty Images)
Ilustrasi Gawang (Foto: Christopher Lee/Getty Images)
Mataram -

Warga dihebohkan dengan adanya penemuan mayat tergantung di tiang gawang lapangan sepakbola. Mayat itu diduga korban tewas dengan gantung diri.

Peristiwa ini terjadi di Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pria yang tewas tergantung itu adalah RS (21) yang diduga gantung diri dan ditemukan pada Sabtu malam (25/11/2023), sekitar pukul 22.30 Wita.

"Benar ada penemuan mayat seorang laki-laki inisial RS (21) tadi malam, dalam keadaan tergantung di mistar gawang lapangan sepakbola," ujar Mustofa melansir detikBali, Minggu (26/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mustofa mengatakan, mayat korban ditemukan pertama kali oleh masyarakat sekitar yang bermalam minggu di sekitar Monumen Tembolak. Kepala dusun setempat yang mendapatkan informasi kemudian melakukan pemeriksaan.

Mayat pria itu tergantung dengan mengenakan baju biru, celana coklat, sepasang sandal warna hitam, dan menggunakan arloji pada tangan kiri.

ADVERTISEMENT

"Ada ditemukan satu unit motor Yamaha Aerox warna Hitam berplat DR 5558 EN. Setelah kita periksa isi dalam joknya ditemukan seutas tali nilon, topi hitam dan sebilah pisau dapur dengan gagang warna hijau," ujar Mustofa.

Dari penjelasan pamannya, korban diketahui sering hilang ingatan, pandangan kosong, dan kerap berhalusinasi. Korban juga sempat menjadi santri di Jawa Timur, namun sering pulang karena sakit.

"Jadi selama di Lombok korban melakukan pengobatan di RSJ dan dengan cara rukiah. Korban sempat sembuh namun beberapa hari kemudian kambuh lagi dan sering ingin melakukan percobaan bunuh diri," ujarnya.

Atas peristiwa itu, pihak keluarga juga menolak untuk proses autopsi. Mereka menerima kejadian itu sebagai musibah.

Informasi dalam berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads