5 Menu yang Berisiko untuk Kesehatan di Resto Siap Saji

5 Menu yang Berisiko untuk Kesehatan di Resto Siap Saji

Tim detikFood - detikSumut
Kamis, 23 Nov 2023 08:30 WIB
Mau Bikin Steak dari Daging Kurban? Ikuti Tips β€˜Dims The Meat Guy’
Ilustrasi (Foto: iStock/Instagram dimsthemeatguy)
Medan -

Memilih makanan di restoran cepat saji harus hati-hati karena tidak semuanya aman untuk dikonsumsi. Jika salah pilih, justru akan berisiko untuk kesehatan.

Makanan di restoran siap saji memang terlihat menggiurkan. Restoran siap saji selalu menjadi pilihan tepat kalau bingung ingin makan di mana. Menu-menunya yang familiar dan dikenal enak membuat restoran ini sering menjadi tujuan.

Tidak semua menu di restoran cepat saji terbebas dari risiko bahaya. Ada beberapa menu yang berisiko untuk kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menu itu bisa saja mudah terkontaminasi bakteri, parasit, dan memiliki nol kalori. Meskipun terdengar sepele, tetapi menu ini bisa saja membahayakan kesehatan.

Apabila mengunjungi restoran siap saji, detikers perlu memperhatikan kembali menu yang akan dipesan. Lebih baik hindari 5 menu paling berisiko ini, seperti dilansir detikFood dari mashed.com.

ADVERTISEMENT

5 Menu Berisiko untuk Kesehatan di Restoran Cepat Saji


1. Daging Steak Setengah Matang

Jenis daging buat steak yang kerap dijualJenis daging buat steak yang kerap dijual Foto: Getty Images/iStockphoto

Beberapa orang suka steak atau burgernya dimasak setengah matang. Daging memang dikenal paling pas dimasak medium rare. Sebab, bagian dalam daging masih punya tekstur lembut dan juicy. Kalau terlalu matang, bagian dalam daging bisa terlalu keras.

Meskipun lebih lezat, tingkat kematangan medium rare bukanlah yang terbaik karena berisiko untuk kesehatan. Terutama, jika kamu suka steak atau patty burger yang dibuat dari daging giling. Sebaiknya daging ini dimasak sampai matang.

Proses penggilingan daging burger membuatnya lebih rentan terhadap bakteri bawaan makanan. Sebab, ada peluang bakteri menyebar dan berkembang biak ketika daging sapi dicincang.

Parahnya lagi, daging yang kurang matang dapat mengandung bakteri E.Coli dan salmonella. Disarankan untuk memasak daging sampai suhu minimun 62 derajat celcius untuk mematikan bakteri hingga virus.

2. Hidangan dengan Telur Rebus

Beberapa restoran menawarkan hidangan klasik egg benedict dimana dalam sajiannya terdapat rebusan telur setengah matang. Telur ini mungkin tampak menggiurkan, tetapi kamu perlu hati-hati mengonsumsinya.

Telur merupakan makanan padat nutrisi mulai dari protein hingga vitamin. Namun, makanan ini juga bisa membawa bakteri, seperti salmonella.

Pastikan putih telur tidak terlalu lembek atau memiliki konsistensi seperti jeli. Begitupun dengan kuning telurnya.

3. Opsi Vegetarian

Bagi mereka yang diet atau memang menghindari makanan hewani, mungkin akan memilih opsi menu vegetarian.

Meskipun banyak restoran menawarkan menu vegetarian, tetapi itu sering dimasak di atas panggangan yang sama dengan makanan lain. Proses ini membuat sayuran alami kontaminasi silang.

Tidak hanya masalah ini, ada juga masalah lain. Makanan non vegetarian juga sering dimasak dengan tambahan butter atau mentega yang mengandung bahan hewani.

4. Caesar Salad

Chicken Caesar SaladChicken Caesar Salad Foto: iStock

Caesar salad menjadi salah satu menu salad terpopuler. Menu ini seringkali muncul di restoran-restoran.

Namun, siapa sangka makanan ini juga berisiko tinggi untuk kesehatan. Saus pada Caesar salad sebagian besar dibuat menggunakan kuning telur mentah. Bahan ini pun memiliki risiko salmonella.

Salmonella bisa menyebabkan diare, demam, dan keram perut. Namun, seberapa besar Caesar salad bisa menyebabkan gejala ini? Jika salad dibuat dengan telur organik, kemungkinan tidak ada risiko. Sedangkan, restoran cepat saji seperti ini umumnya menggunakan telur non organik yang mungkin tercemar salmonella.

Saat memesan, jangan ragu untuk tanya sumber telur yang digunakan. Jika tidak yakin, bisa memilih menu salad lain yang menggunakan saus berbeda.

5. Sushi dan Sashimi

Lokasi Sushi Masa terbilang tak lazim untuk restoran Jepang yang tergolong serius, tetapi dengan harga menu cukup terjangkau. Berada di areal Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman, Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia, Jakarta UtaraLokasi Sushi Masa terbilang tak lazim untuk restoran Jepang yang tergolong serius, tetapi dengan harga menu cukup terjangkau. Berada di areal Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman, Perusahaan Umum (Perum) Perikanan Indonesia, Jakarta Utara Foto: Dikhy Sasra

Kalau makan di restoran siap saji yang menyajikan hidangan sushi dan sejenisnya, kamu perlu hati-hati.

Platter berisi sushi dan sashimi mungkin menggiurkan, tetapi itu bukanlah pilihan tepat. Banyak yang tidak sadar kalau ada potensi bahaya pada menu itu

Sushi dan sashimi biasa disajikan dalam keadaan setengah matang atau bahkan mentah. Menu ini sangat mungkin terkontaminasi dengan bakteri dari luar. Makanan seperti ini juga rentan dengan infeksi cacing dan parasit, seperti cacing pita, cacing hati dan masih banyak lagi.

Infeksi bakteri dari mengonsumsi makanan mentah, seperti ikan mentah bisa menyebabkan mual. Bakteri seperti Vibrio, Listeria, dan Salmonella juga bisa menyebabkan gejala keracunan makanan mulai dari mual, sakit perut, muntah, hingga diare.

Kalau masih tetap ingin makan sushi dan sashimi di restoran seperti ini, pastikan cari restoran yang terjamin kualitasnya. Cari tahu juga bagaimana mereka menyiapkan hidangan tersebut.




(astj/astj)


Hide Ads