Mahfud Md di Universitas Andalas: Dalam Pemilu Kita Tidak Memilih Malaikat

Mahfud Md di Universitas Andalas: Dalam Pemilu Kita Tidak Memilih Malaikat

M Afdhal Afrianto - detikSumut
Kamis, 16 Nov 2023 19:30 WIB
Mahfud Md saat mengisi kuliah umum di Univesitas Andalas. (M Afdhal Afrianto/detikSumut)
Foto: Mahfud Md saat mengisi kuliah umum di Univesitas Andalas. (M Afdhal Afrianto/detikSumut)
Padang -

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menanggapi masih banyaknya mahasiswa dan masyarakat di Indonesia yang enggan datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk mengikuti pemilu.

Alasan masyarakat yang memilih tidak datang ke TPS menurut Mahfud Md disebabkan beberapa hal, mulai dari latar belakang capres-cawapres sampai partai yang mengusungnya dianggap kotor. Ia pun menyayangkan anggapan masyarakat yang seperti itu.

"Mengenai ini (enggan datang ke TPS) untuk meyakinkan orang yang sudah muak memilih karena calon-calon seperti itu, sampai partainya kotor dan menyakinkan diri untuk tidak memilih karena calon yang kita anggap baik tidak ada. Maka makin hancur negara ini, karena kita tidak ikut memilih," terang Mahfud Md pada kuliah umumnya di Universitas Andalas, Kamis (16/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud Md mengatakan, karenanya mahasiswa dan masyarakat yang awalnya malas datang ke TPS harus melawan rasa malas mereka untuk ikut memilih. Karena menurutnya tanggungjawab memilih pemimpin adalah tanggungjawab mahasiswa dan masyarakat umum. Ia berharap orang yang memiliki persepsi seperti itu untuk berubah sebelum pemilu berlangsung.

"Kalau seorang yang menginginkan yang baik, dan kita memilih untuk tidak memilih. Maka makin hancur negara ini, oleh sebab itu lawan rasa malas itu dan datang ke TPS untuk memilih yang baik," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia menyebut masyarakat boleh memilih siapa saja dengan pertimbangan apa pun. Menurutnya, dalam pemilu masyarakat tidak memilih malaikat yang tak berdosa.

"Boleh pilih siapa saja, baik kesamaan dalam dirinya dengan kita, seperti agama atau daerah asal. Asal dia yang baik dari yang baik. Karena dalam pemilu itu kita tidak memilih malaikat yang tidak ada dosanya. Karena sebenarnya tidak ada satupun manusia yang tidak ada jeleknya atau dosanya. Karena manusia ini campuran dari yang baik dan jelek," ungkapnya.

"Tugas kita yang ada saat ini, memilih pemimpin yang baiknya lebih banyak dari jeleknya. Karena dalam pemilu itu tidak ada kita memilih malaikat," sambungnya.

Mahfud Md berharap dalam pemilu 2024 mendatang orang yang dianggap jahat tidak akan menjadi pemimpin. Sehingga menurutnya negara ini akan terjaga. Selain itu, Mahfud Md berharap pada pemilu yang digelar 14 Februari 2024 mendatang, masyarakat Indonesia akan menggunakan hak suaranya. Sehingga pemilu di Indonesia berjalan dengan demokratis dan bermartabat.

"Kita berharap pemilu mendatang akan berjalan secara demokratis dan bermartabat. Dan pemilu kita tidak dicurangi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Masyarakat tidak akan terpecah belah. Dan hak suaranya digunakan," tutupnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads