Fokus Misi Kemanusiaan, 3 WNI Tolak Dievakuasi dari Gaza

Regional

Fokus Misi Kemanusiaan, 3 WNI Tolak Dievakuasi dari Gaza

Tim detikBali - detikSumut
Senin, 13 Nov 2023 05:30 WIB
Israel kembali menyerang kamp pengungsi Gaza di Jabalia. Kamp pengungsi terbesar itu kini porak-poranda.
Foto: Maxar Technologies/Handout via Reuters
Mataram -

Tiga orang warga negara Indonesia (WNI) saat ini masih berada di Jalur Gaza. Mereka menolak dievakuasi untuk pulang ke Indonesia karena saat ini sedang fokus melakukan misi-misi kemanusiaan untuk masyarakat sipil di Gaza.

"Sampai hari ini masih ada enam WNI, tiga WNI dalam proses evakuasi, dan tiga WNI ingin tetap berada di sana untuk kerja-kerja kemanusiaan di RS Indonesia di tengah korban yang terus bertambah," kata Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Lalu Muhammad Iqbal, Minggu (12/11/2021), melansir detikBali.

Iqbal mengatakan ketiga WNI tersebut masih terus bekerja membantu proses evakuasi korban serangan zionis Israel. Mereka saat ini berada di fasilitas milik Indonesia di Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka (tiga WNI) itu berada di fasilitas milik Indonesia yang didesain menampung 300 pasien, sekarang sudah capai 1.300 pasien di sana," kata Iqbal.


Saat ini, Iqbal menyebut fasilitas pembantu masyarakat sipil di Gaza tengah kehabisan bahan bakar. Bahkan, untuk menyalakan air conditioner (AC) di RS darurat Indonesia harus menggunakan generator kecil.

ADVERTISEMENT

"Masih berusaha bekerja sudah kehabisan bahan bakar. Sekarang mereka menghidupkan AC di ruang ICU menggunakan generator kecil," sebut Iqbal.


Adanya pembatasan pengiriman bantuan ke Gaza akibat bombardir Israel membuat stok logistik menipis.

"Banyak sekali kebutuhan di sana. Akses bantuan kemanusiaan sangat dibatasi oleh Israel. Kami mendesak agar dibuka akses seluas-luasnya untuk bantuan ke Gaza," katanya.

Selain itu, Iqbal juga menegaskan bahwa posisi Indonesia selalu berada di pihak Palestina. Hal itu ditunjukkan dengan kedatangan Presiden Joko Widodo ke ke Arab Saudi untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (KTT OKI) di Riyadh, Sabtu (11/11/2023).

Menurut Iqbal, kedatangan Indonesia ke Arab Saudi merupakan salah satu upaya menghentikan kekejaman Israel di Gaza yang sampai detik ini masih berlangsung.

"Kedatangan Presiden sangat penting. Karena Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia dan Indonesia adalah negara yang sejak hari pertama kemerdekaannya konsisten mendukung kemerdekaan Palestina," tegas Iqbal.

"Jadi, kehadiran Presiden sangat penting di sana meski undangan mendadak oleh pihak Arab Saudi," tandasnya.




(dhm/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads