Ketua Dewan Pakar TPN Ganjar-Mahfud, Sandiaga Uno, turut mengomentari soal spanduk pasangan capres dan cawapres yang didukungnya itu dicopot di Pematang Siantar. Sandi menyebut dia turut merasakan hal sama saat menjadi kandidat di Pilpres 2019.
"Sebagai alumni dari Pilpres 2019 kami menghadapi yang sama dulu dan alhamdulillah masyarakat kita sudah sangat cerdas dan masyarakat kita sudah sangat dewasa dalam berdemokrasi," kata Sandiaga mekansir detikJogja, Minggu (12/11/2023).
Sandiaga mengklaim memiliki data yang menyatakan 80 persen masyarakat suka dengan sosok Ganjar. Hal ini, kata Sandi, membuat pihaknya semakin giat melakukan sosialisasi Ganjar-Mahfud di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data internal kita menyampaikan seperti itu. Oleh karena itu kita ingin lebih mensosialisasikan Pak Ganjar di tengah-tengah masyarakat kita," ucapnya.
Sandi mengakui, upaya untuk lebih mengenalkan pasangan Ganjar-Mahfud banyak menemui tantangan. Banyaknya pencopotan baliho dan spanduk menjadi salah satu tantangan itu.
"Tentunya ada beberapa tantangan yang kita hadapi tapi kita menyikapinya dengan positif thinking, berhusnudzon. Kita harus gunakan kesempatan pilpres ini sebagai pemilihan yang menggembirakan dengan suka cita," katanya.
Sandi melanjutkan, spanduk, baliho, dan alat peraga lainnya sejauh ini masih efektif untuk meningkatkan sosialisasi Ganjar-Mahfud Md. Terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah luar Jawa.
"Ada sekitar 20 persen masyarakat kita terutama di Sumatera dan di wilayah lainnya yang belum kenal sosok Pak Ganjar secara dekat, dan alat peraga kampanye ini bisa baliho, bisa kaos, sangat efektif untuk meningkatkan pengenalan Pak Ganjar," urainya.
Seperti diketahui, spanduk dan poster Ganjar Pranowo dicopot oleh Satpol PP di Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut). Pemkot Siantar mengatakan kegiatan itu tidak hanya menyasar kepada baliho milik Ganjar tapi juga partai-partai.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setdako Pematang Siantar, Junaedi Antonius Sitanggang, membenarkan pihaknya melakukan pencopotan sejumlah spanduk dan baliho Ganjar.
"Bukan hanya spanduk bacapres tapi peserta pemilu 2024 (juga dicabut). Sebelum masa kampanye, Satpol PP masih melaksanakan tugasnya kalau di fasilitas umum, kalau rumah penduduk enggaklah. Sejauh ini yang dicabut itu yang di fasilitas umum," kata Junaedi, Sabtu (11/11/2023).
(afb/afb)