Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? Ini Alasannya!

Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? Ini Alasannya!

Fria Sumitro - detikSumut
Jumat, 10 Nov 2023 07:23 WIB
Ilustrasi Perang Surabaya 10 November 1945
Mengapa 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? (Ilustrasi: Edi Wahyono)
Medan -

Terdapat peringatan penting dalam bulan November, salah satunya adalah Hari Pahlawan. Peringatan tersebut jatuh pada 10 November dan telah menjadi perayaan tahunan.

Namun, pernahkah detikers bertanya, mengapa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan? Kenapa tidak tanggal 11 atau tanggal lainnya di bulan November?

Jawaban atas pertanyaan tersebut dapat kamu lihat dalam salah satu lampiran di surat Menteri Sosial nomor S-697/MS/PB.06.00/10/2023 tentang Penyampaian Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari pedoman tersebut, pada tanggal 10 November 1945, terjadi pertempuran di Surabaya yang merupakan pertempuran besar antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Inggris. Pertempuran ini adalah perang pertama pasukan Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan satu pertempuran terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme.

Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober 1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.

ADVERTISEMENT

Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.

Mereka juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan. Namun ultimatum itu tidak ditaati oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya.

Medan perang Surabaya kemudian mendapat julukan "neraka" karena kerugian
yang disebabkan tidaklah sedikit. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, sebagian besar adalah warga sipil.

Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan tercatat sekitar 1.600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.

Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat yang menjadi korban ketika itu serta semangat membara tak kenal menyerah yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat Inggris serasa terpanggang di neraka dan membuat kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan.

Selanjutnya tanggal 10 November diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang.




(mff/dhm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads