Hari Pahlawan 10 November 2023: Sejarah, Tema, Tujuan, Logo, Twibbon

Hari Pahlawan 10 November 2023: Sejarah, Tema, Tujuan, Logo, Twibbon

Evelyn Shinta Situmorang, Fria Sumitro - detikSumut
Kamis, 09 Nov 2023 14:05 WIB
Ilustrasi Perang Surabaya 10 November 1945
Hari Pahlawan 2023 (Ilustrasi: Edi Wahyono)
Medan -

Kemerdekaan yang dinikmati masyarakat Indonesia saat ini tak terlepas dari karunia Tuhan serta pengorbanan para pahlawan. Mereka gugur di medan perang demi mempertahankan bangsa dan negara.

Sebagai bentuk penghormatan atas pengorbanan mereka, ditetapkanlah tanggal 10 November sebagai peringatan Hari Pahlawan. Apakah detikers tahu sejarah hingga tema peringatannya tahun ini?

Berikut detikSumut sajikan informasi mengenai Hari Pahlawan 2023, mulai dari sejarah, tujuan, hingga temanya. Simak sampai habis, ya, detikers!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Hari Pahlawan 10 November

Sejarah Hari Pahlawan erat kaitannya dengan Pertempuran Surabaya. Peristiwa tersebut terjadi pada 10 November 1945.

Dilansir dari buku Sejarah Indonesia terbitan Kemdikbud, ini berawal pada tanggal 25 Oktober 1945, tentara Inggris di bawah pimpinan Brigadir Jenderal A.W.S. Mallaby mendarat di Tanjung Perak. Indonesia yang belum lama memproklamasikan kemerdekaannya, saat itu masih berada di bawah pengaruh Jepang.

ADVERTISEMENT

Kedatangan pasukan Inggris tersebut diterima oleh pemimpin pemerintah Jawa Timur, Gubernur Suryo, dengan perjanjian bahwa di antara mereka tidak terdapat pasukan Belanda dan mereka datang hanya untuk membantu Indonesia melucuti pasukan Jepang.

Namun, ternyata pihak Inggris mengingkari janjinya dan melakukan penyergapan ke penjara Kalisosok untuk membebaskan pasukan Belanda yang menjadi tahanan disana.

Tak berhenti sampai di situ, pasukan Inggris kemudian juga menduduki Pangkalan Udara Tanjung Perak, Kantor Pos Besar, Gedung Internatio, dan objek-objek vital lainnya.

Melihat hal itu, rakyat Surabaya tidak mau tinggal diam. Pada tanggal 27 Oktober 1945, untuk pertama kalinya terjadi kontak senjata antara pemuda Indonesia dengan tentara Inggris.

Dalam pertempuran itu, pemuda Indonesia berhasil memukul mundur pasukan Inggris. Beberapa objek vital yang telah dikuasai oleh pihak Inggris juga berhasil direbut kembali.

Melihat kenyataan seperti itu, komandan pasukan Sekutu menghubungi Presiden Soekarno untuk mendamaikan perselisihan antara para pejuang Indonesia dengan pasukan Inggris di Surabaya.

Pada tanggal 29 Oktober 1945, Bung Karno, Bung Hatta, dan Amir Syarifuddin datang ke Surabaya untuk mendamaikan perselisihan itu. Perdamaian berhasil dicapai dan kedua belah pihak sepakat melakukan gencatan senjata serta menjaga keamanan di Surabaya dan sekitarnya.

Menyadari pentingnya komunikasi antara kedua belah pihak, maka dibentuk lah Kontak Biro yang anggotanya tokoh-tokoh dari Indonesia dan dari pihak Inggris. Meskipun begitu, setelah Sukarno, Hatta, dan Amir Syarifuddin kembali ke Jakarta, masih terjadi pertempuran di beberapa tempat.

Salah satunya, pada tanggal 30 Oktober 1945, di gedung Internatio masih terjadi kontak senjata. Gedung tersebut diduduki oleh tentara Inggris. Sementara, arek-arek Surabaya mengepung gedung itu dan menuntut agar gedung itu dikosongkan.

Pada hari yang sama, para anggota Kontak Biro dengan beberapa mobil menuju gedung tersebut, yang di salah satunya ada Mallaby. Kira-kira pukul 20.30, mobil yang ditumpangi Mallaby meledak dan ditemukan Mallaby tewas.

Tewasnya Brigjen Mallaby ini memancing amarah pasukan Inggris. Pada tanggal 9 November 1945, Mayjen E.C. Mansergh, sebagai pengganti Mallaby mengeluarkan ultimatum bagi pasukan Indonesia untuk menyerah. Jika tidak ditepati, pihak Inggris mengancam akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara dengan instruksi sebagai berikut.

"Semua pemimpin bangsa Indonesia dari semua pihak di kota Surabaya harus datang selambat- lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pada tempat yang telah ditentukan dan membawa bendera merah putih dengan diletakkan di atas tanah pada jarak 100 m dari tempat berdiri, lalu mengangkat tangan tanda menyerah."

Komandan Pertahanan Kota, Sungkono, pada tanggal 9 November 1945 pukul 17.00 mengundang seluruh unsur kekuatan rakyat, yang terdiri dari Komandan TKR, PRI, BBI, BPRI, Polisi Istimewa, Tentara Pelajar, PTKR, dan TKR Laut untuk berkumpul dan menyusun strategi pertahanan. Kemudian, Kota Surabaya dibagi dalam 3 sektor pertahanan, yaitu sektor barat, tengah dan timur.

Sutomo atau yang akrab dikenal Bung Tomo saat itu telah mendirikan Radio Pemberontakan untuk mengobarkan semangat juang arek-arek Surabaya. Bung Tomo membangkitkan kekuatan rakyat melalui pidato-pidatonya agar tidak menyerah pada sekutu.

Sampailah pada tanggal 10 November 1945 pukul 06.00 pagi, tidak ada seorang pun dari bangsa Indonesia yang datang menyerahkan diri. Akhirnya, pertempuran meledak di Kota Surabaya. Inggris mengerahkan semua kekuatan yang dimilikinya.

Kontak senjata pertama terjadi di Perak dan Inggris berhasil menguasai garis pertahanan pertama. Pasukan Inggris melanjutkan dengan melakukan pengeboman pada tempat-tempat yang diperkirakan menjadi pemusatan pemuda.

Kota Surabaya digempur oleh Inggris hingga 3 minggu lamanya. Sektor demi sektor dipertahankan pasukan Indonesia secara gigih, walaupun pihak Inggris menggunakan senjata-senjata modern dan berat.

Pertempuran tersebut mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban dan sebagian besar adalah warga sipil. Selain itu, diperkirakan 150.000 rakyat terpaksa meninggalkan kota Surabaya. Di pihak lain, sekitar 1.600 prajurit Inggris tercatat tewas, hilang dan luka-luka.

Peristiwa ini merupakan sebuah lambang keberanian dan kebulatan tekad dalam mempertahankan kemerdekaan dan membela Tanah Air Indonesia dari segala bentuk penjajahan. Untuk menghormati jasa dan pengorbanan para pahlawan yang gugur dalam pertempuran Surabaya, pada tahun 1951 Presiden Soekarno menetapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Hingga sekarang, Hari Pahlawan menjadi salah satu hari nasional yang diperingati setiap tahun untuk mengenang semangat juang para pahlawan. Hari Pahlawan juga menjadi pengingat bagi generasi muda untuk menghargai jasa para pahlawan dan meneruskan perjuangan mereka untuk menjaga kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.

Tujuan Peringatan Hari Pahlawan

Berdasarkan Pedoman Identitas Visual Hari Pahlawan 2023, tujuan Hari Pahlawan adalah untuk mengenang jasa dan pengorbanan pahlawan yang ditetapkan pemerintah Indonesia. Peringatannya juga sekaligus sebagai tanda penghormatan atas kontribusi para pahlawan dalam mempertahankan nilai-nilai dan identitas bangsa.

Tema Hari Pahlawan 2023

Logo primer Hari Pahlawan 2023.logo primer Hari Pahlawan 2023 (Foto: dok. Kemensos)

Setiap tahunnya, ada tema berbeda dalam peringatan Hari Pahlawan. Tahun ini, pemerintah mengusung "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan" sebagai tema Hari Pahlawan 2023.

tema tersebut berusaha untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk merenungkan perjuangan para pahlawan.

Mereka sengaja bercucur keringat, darah, dan air mata tidak semata-mata agar bangsa Indonesia meraih kemerdekaan saja. Lebih dari itu, mereka juga menginginkan agar NKRI semakin maju serta meraih kemerdekaan intelektual dan ekonomi.

Itu sebabnya, tema besar Hari Pahlawan tahun ini memberi bahan renungan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan agar terbebas dari kemiskinan dan kebodohan serta tercapainya bangsa yang adil, cerdas, dan makmur.

Logo Hari Pahlawan 2023

Logo sekunder Hari Pahlawan 2023.logo sekunder Hari Pahlawan 2023 (Foto: dok. Kemensos)

Logo Hari Pahlawan 2023 sangat sarat akan nuansa Indonesia. Desain warnanya mengikuti bendera Indonesia, yakni berwarna merah dan putih.

Logo tersebut bukanlah sebatas visual atau pajangan semata. Tiap komponennya mengandung makna filosofis yang inspiratif. Berikut makna di balik logo peringatan Hari Pahlawan 2023:

a. Matahari

Secara keseluruhan, logo Hari Pahlawan tahun ini merepresentasikan matahari. Adapun matahari digambarkan sebagai penerang yang hadir untuk menerangi dunia dan memberikan harapan, layaknya para pahlawan.

b. Saling Merangkul

Komponen lingkaran dan garis melengkung pada bagian bawah digambarkan seperti rangkulan. Ini seperti para pahlawan yang merangkul orang lain. Mereka tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi juga kemaslahatan bersama.

c. Anyaman Bambu

Keseluruhan garis melengkung melambangkan anyaman bambu. Anyaman yang merupakan usaha sebagian rakyat Indonesia merupakan simbolisasi bagaimana ekonomi kerakyatan dapat menumbuhkan Indonesia.

Twibbon Hari Pahlawan 2023

Semangat Hari Pahlawan 2023 dapat kamu unggah ke media sosial. Foto-foto yang telah kamu ambil akan semakin bagus jika dipasang menggunakan twibbon.

Nah, bagi detikers yang sedang mencari twibbon Hari Pahlawan 2023, detikcom punya sederet twibbon gratis dan cantik yang bisa kamu pakai selama 10 November:




(mff/afb)


Hide Ads