Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, menyebut jika aktor intelektual yang menyebabkan kerusuhan saat demo masyarakat Rempang adalah orang dari Pemprov Kepulauan Riau (Kepri). Pernyataan Rudi itu terekam dan beredar di media sosial.
Dalam video yang dilihat, Rabu (1/11/2023), Rudi yang berbicara dari atas podium itu awalnya bercerita soal keluarga dari pendemo yang masih ditahan meminta bantuan terhadapnya. Dari keluarga pendemo itu, kata Rudi, dia mengetahui soal aktor intelektual itu.
"Alhamdulillah yang kena tahan itu sekarang cerita sendiri. Yang ditahan di Polresta itu. Karena yang nyuruh dulu tidak diurus, uangnya belum lunas, dan tidak diurus ditahan di Polresta," kata Rudi dalam video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudi mengatakan, saat keluarga pendemo itu datang, dia enggak memberikan pertolongan. Di situ, Rudi meminta agar keluarga pendemo itu meminta bantuan kepada pihak yang menyuruhnya demo.
"Kenapa saya tahu, karena keluarganya datang minta tolong dibantu melepaskan suaminya. Saya tanya suaminya kenapa, suami kami ditahan saat demo dulu. Saya tanya kalian tinggal dimana, mereka bilang tinggal di Tanjungpinang dan Daik Lingga. Hampir lebih separuh, hanya delapan orang yang orang Rempang," ujarnya.
"Saya bilang kepada mereka untuk minta tolong yang menyuruh kamu," tambahnya.
Setelah itu, Rudi menyebut dirinya akan membuka ke publik siapa dalang kerusuhan demo Rempang pada 11 September 2023 lalu. Dia mengatakan, hal itu agar masyarakat mengetahui siapa dalang kerusuhan Demo Rempang.
"Nanti setelah mereka keluar saya akan buka semua. Agar masyarakat tahu bahwa ini kerjaan Pemerintah Provinsi Kepri. Saya tidak sebut orangnya, orangnya ada di sana. Rupanya Allah maha kuasa. Allah membalikkan cerita ini setelah 3 bulan saja," jelasnya.
Kadis Kominfo Batam, Rudi Panjaitan tidak membantah keaslian video itu. Dia hanya menyayangkan video itu dapat beredar.
"Jadi sebelum pak Wali Kota menyampaikan cerita terkait masalah Rempang, sudah disampaikan tidak usah di rekam (alias off the record) dan beliau menceritakan yang dikisahkan keluarga (istri) dari pendemo yang sedang bermasalah hukum saat ini," kata Rudi.
Rudi menyebut Wali Kota Batam menyampaikan cerita itu karena ingin mengingatkan kepada warga untuk tidak melakukan hal serupa seperti yang dilakukan pendemo.
"Karena mengisahkan cerita keluarga (istri) dari para pendemo kepada beliau dan sebenarnya tujuan Pak Wali menceritakan hal tersebut untuk mengingatkan masyarakat supaya mengambil pelajaran dari kejadian tersebut karena akan merugikan kita sendiri," ujarnya.
Respons Gubernur Kepri Baca di Halaman Berikutnya...
"Kalau informasi yang tak pasti dan tak jelas jangan disampaikan. Beliau (Muhammad Rudi) berbicara musti tanggung jawab," ucap Ansar.
Ansar mengatakan informasi terkait dalang kerusuhan itu telah beberapa kali disampaikan Wali Kota Batam ke dirinya. Namun saat ditanyakan detailnya, Ansar menyebut Rudi menolak untuk membukanya.
"Saya kira Wali Kota Batam sudah beberapa kali bicara kepada saya. Tapi Saya tanya siapa, Beliau tidak berani sampaikan," ujarnya.
Ansar menyebut situasi Pulau Rempang, Batam, saat ini sudah kondusif. Ia menyebut, isu yang disampaikan Rudi ke publik itu kurang bijak.
"Jangan lempar bola panas. Jangan ketidakmampuan kita mengatasi sesuatu melempar ke pihak lain, saya kira itu tidak bijak. Tidak usah buat opini dan freaming yang membuat ricuh, saya kira kita lebih dewasa memimpin lebih bagus, selesaikan ini. Karena investasi penting buat kita," sebutnya.
Ansar meminta Rudi yang juga Kepala BP Batam agar fokus menyelesaikan permasalahan di Rempang. Ia menyebut pemerintah provinsi siap membantu jika dibutuhkan.
"Sudah, bagaimana fokus aja BP Batam melanjutkan ini agar selesai dengan baik. Masyarakat juga harus ditangani dengan baik kan kewenangan sepenuhnya ada di BP Batam," ujarnya.
"Dari awal sudah disampaikan kita mendukung, kalau dibutuhkan dan diperlukan kita siap dorong serta membantu," ujarnya.
Simak Video "Gubernur Kepri Dicecar 14 Pertanyaan Terkait Kasus Dugaan Honorer Fiktif"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)