Lagu daerah merupakan salah satu unsur budaya yang sangat penting dalam menjaga persatuan. Biasanya lagu-lagu ini berasal dari daerah tertentu dan diciptakan serta dinyanyikan oleh masyarakat tersebut.
Tidak hanya menjadi simbol dari sebuah budaya, lagu daerah juga menjadi identitas dari suatu daerah. Di Sumatera Utara, terdapat beragam lagu daerah, contohnya adalah lagu Rambadia yang berasal dari daerah Tapanuli.
Apakah detikers pernah mendengar atau menghafal lagu dari Tapanuli ini? Jika belum, berikut ini lirik dan not angka lagu "Rambadia" beserta maknanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lirik dan Not Angka Lagu 'Rambadia' dan maknanya
Lirik Lagu 'Rambadia'
Merujuk pada Buku Kumpulan Lagu Daerah Nusantara Terpopuler oleh Sarah Ismullah dan Ibrahim Ismullah, berikut lirik lagu "Rambadia".
Rambadia ramba munadaito
Rio rio ramba naposo
Marga dia marga munadaito
Sapa sapa naso umboto
Ala tipang tipang tipang polo labaya
Ala rudem rudem rudem rudempong
Ala tipang tipang tipang polo labaya Ala rudem rudem rudem rudempong
Ramba anggo ramba nami daito
Parasaran ni amba roba
Marga anggo nami daito
Inda datar pa boa boa
Ala tipang tipang tipang polo labaya
Ala rudem rudem rudem rudempong
Ala tipang tipang tipang polo labaya
Ala rudem rudem rudem rudempong
Not Angka Lagu 'Rambadia'
Merujuk pada buku Kumpulan Lagu Daerah karya Tim Media Pusindo, berikut not angka lagu "Rambadia":
![]() |
Makna Lagu 'Rambadia'
Lagu Rambadia dari daerah Tapanuli ini memiliki makna tersendiri. Dilansir dari buku 'Kumpulan Lagu Daerah Nusantara Terpopuler' oleh Sarah Ismullah dan Ibrahim Ismullah, lagu Rambadia merupakan lagu perkenalan.
Lagu Rambadia adalah mengajarkan tentang nilai-nilai persaudaraan yang kuat dalam budaya masyarakat Batak. Di dalam liriknya, lagu ini menggambarkan perilaku tegur sapa dan cara masyarakat Batak berkenalan dengan orang baru di sekitarnya.
Selain nama, hal yang sangat diperhatikan oleh masyarakat Batak adalah marga dari orang yang baru mereka temui. Dalam budaya Batak, rasa solidaritas yang kuat ditemukan, terutama ketika berinteraksi dengan mereka yang memiliki ikatan kekerabatan atau marga yang sama.
Artikel ini ditulis oleh Vania Dinda Azura, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(dhm/dhm)