Para fresh graduate memilih untuk bekerja usai menuntaskan pendidikan sarjana (S1). Setelah bekerja, tak jarang mereka berpikir untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi yakni S2.
Conten creator edukasi, Waitatiri, menjadi salah satu orang yang menerima beasiswa LPDP dan berkuliah di Harvard University. Dia merasa keputusan melanjutkan S2 setelah mendapat pekerjaan adalah pilihan yang tepat baginya.
Meski juga orang yang langsung melanjutkan S2 setelah mereka baru saja lulus S1. Namun itu kembali terhadap kesiapan orang masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi tergantung gimana kesiapan kita, kalau dulu aku merasa siap ketika aku sudah bekerja," kata Waitatiri dalam acara Talk Global Study Fair dilansir detikEdu Minggu (29/10/2023).
Wai-sapaan akrab Waitatiri, kemudian membagikan tips dalam mempersiapkan kuliah S2 di luar negeri di tengah kesibukan bekerja. Apa saja, simak sampai akhir ya.
Tips Persiapan Kuliah S2 di Luar Negeri Saat Bekerja
1. Manajemen Waktu
Kemampuan yang sangat diperlukan untuk bisa daftar beasiswa di tengah menjalani S2 menurut Wai adalah manajemen waktu. Manajemen waktu pun penting dilakukan oleh pelamar beasiswa yang memiliki kesibukan lainnya selain bekerja.
"Karena aku dulu mempersiapkan saat bekerja full time, jadi time management jadi skill yang harus banget dipelajari. Ini nggak cuma buat teman-teman yang sedang bekerja karena persiapan kuliah di luar negeri itu tidak sedikit," tuturnya.
2. Time Blocking
Setelah tahu manajemen waktu sangat dibutuhkan selama persiapan, Wai menambahkan cara lain untuk bisa membagi waktu dengan baik adalah dengan membuat time blocking.
Time blocking merupakan metode manajemen waktu yang dilakukan dengan membuat blok-blok waktu untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Metode ini dapat membantu seseorang lebih fokus pada tugas tertentu.
"Dulu aku kerja karena waktunya agak tidak fleksibel dan aku kerjanya itu unpredicteble nggak 9-5. Jadi dulu aku belajar buat time blocking," jelasnya.
3. Memaksakan Diri
Jika keinginan untuk melanjutkan studi sangat besar, maka seseorang akan memaksakan dirinya untuk mempersiapkan hingga berlatih dengan baik. Seperti yang diceritakan Wai saat ia menyiapkan S2.
Walau lelah karena bekerja hari Senin sampai Jumat, ia mengatakan dirinya selalu menggunakan waktu libur untuk menyiapkan S2 walaupun hanya beberapa jam. Hal tersebut menjadi konsekuensi bagi pejuang S2 ataupun beasiswa di luar negeri.
"Setidaknya setiap hari ada waktu beberapa jam yang teman-teman persiapkan untuk S2, walaupun karena capek ujung-ujungnya cuma berhasil latihan bahasa Inggris sedikit dan cuma bisa buat ngumpulin dokumen itu enggak apa-apa," tutur Wai.
"Yang penting ada progres dan pastinya weekend akan digunakan dan waktu main sedikit, jadi waktunya digunakan untuk persiapan," tambahnya.
(astj/astj)