Menyedihkan! RS di Gaza Diperkirakan Mati Total dalam 48 Jam

Menyedihkan! RS di Gaza Diperkirakan Mati Total dalam 48 Jam

Tim detikHealth - detikSumut
Rabu, 25 Okt 2023 15:21 WIB
Palestinian kidney patients lie on hospital beds, as health officials say they are running out of fuel to operate dialysis devices, amid the ongoing Israeli-Palestinian conflict, at Naser hospital in Khan Younis in the southern Gaza Strip October 15, 2023. REUTERS/Mohammed Salem
Ilustrasi. (Foto: REUTERS/Mohammed Salem)
Jakarta -

Kementerian Kesehatan di Gaza memperingatkan generator listrik di semua rumah sakit bakal berhenti berfungsi dalam 48 jam ke depan. Hal itu terjadi karena kekurangan bahan bakar.

"Kami memiliki waktu kurang dari 48 jam sebelum semua generator listrik di rumah sakit kehabisan bahan bakar," kata juru bicara kementerian Ashraf Al-Qudra dalam pernyataan singkat di Telegram dikutip detikHealth dari Anadolu Agency, Rabu (25/10/2023).

Pada Senin (23/10), Kemenkes Gaza menuturkan 32 pusat kesehatan tak dapat digunakan. Hal tersebut terjadi setelah Israel memutus akses terhadap pasokan penting, termasuk bahan bakar. Saat ini seluruh rumah sakit di Gaza dalam kondisi genting karena tidal ada listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menambahkan bahwa kebutuhan mendesak rumah sakit harus diprioritaskan dalam hal distribusi bantuan. Dia mendesak PBB dan Komite Internasional Palang Merah untuk mendorong pengiriman pasokan bahan bakar dan unit darah ke wilayah kantong tersebut.

Rumah Sakit Indonesia, di wilayah Beit Lahia, Gaza utara, ditutup karena tal dapat menjalankan fasilitas vital setelah listrik padam pada hari Senin.

ADVERTISEMENT

Rekaman yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan fasilitas itu berada dalam kegelapan. Video menunjukkan tim medis di rumah sakit menerima pasien yang dibawa oleh pekerja ambulans sambil menggunakan senter portabel.

Belakangan dilaporkan bahwa listrik telah pulih, tetapi tidak jelas berapa lama listrik akan bertahan.

Lebih dari 5.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan Israel. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan sekitar 40 persen korbannya adalah anak-anak.




(dhm/dhm)


Hide Ads