Gibran Rakabuming Raka resmi didapuk menjadi bacawapres Prabowo Subianto. Seniman senior asal Jogja Butet Kartaredjasa mengaku sedih atas keputusan tersebut. Ia bahkan menyinggung soal bencana moral.
"Sedih. Sedih banget," kata Butet dilansir detikJogja, Senin (23/10/2023).
Ia menilai, pencawapresan Wali Kota Solo tersebut sebagai awal bencana moral di Indonesia. Majunya Gibran sebagai cawapres juga dinilai bakal berdampak pada sosok Presiden Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini awal bencana moral, yang merontokkan legacy (peninggalan) Pak Jokowi sebagai role model (panutan) pemimpin yang baik," ujarnya.
Ia menilai seharusnya Gibran menyelesaikan kewajibannya sebagai Wali Kota Solo. Memimpin Solo dua tahun dinilai Butet belum cukup untuk menjadi modal Gibran maju cawapres.
"Kan setidaknya menyelesaikan tugas dan kewajiban yang 5 tahun dong," ucapnya.
Disinggung mengenai narasi dinasti politik yang sedang dibangun Jokowi. Menurut Butet, anggapan tersebut tersebut tidak sepenuhnya salah. Ia sendiri juga merasa ada upaya pembangunan politik dinasti Jokowi.
"Kayaknya memang begitu (mengarah ke politik dinasti)," katanya.
Sebelumnya Ketua Umum (Ketum) Gerindra yang juga bacapres Prabowo Subianto memutuskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendampingnya di Pilpres 2024.
"Kita telah berembuk secara final secara konsensus seluruhnya sepakat mengusung Prabowo Subianto sebagai capres Koalisi Indonesia Maju untuk 2024-2029 dan Saudara Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju," ujar Prabowo di kediamannya, Jakarta Selatan, Minggu (22/10/2023), dikutip dari detikNews.
(nkm/nkm)