Singgung Hoaks, Wapres Cerita soal Kentut Setan Tingkat RT hingga Nasional

Singgung Hoaks, Wapres Cerita soal Kentut Setan Tingkat RT hingga Nasional

Nizar Aldi - detikSumut
Kamis, 19 Okt 2023 14:23 WIB
Wapres Maruf Amin didampingi Pj Gubsu Hassanudin (Nizar Aldi/detikSumut)
Wapres Ma'ruf Amin didampingi Pj Gubsu Hassanudin (Nizar Aldi/detikSumut)
Deli Serdang -

Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin berbicara soal hoaks dapat memecahkan keberagaman di Indonesia. Saat bicara soal hoaks tersebut, Ma'ruf cerita tentang kisah kentut setan.

Hal itu disampaikan oleh Ma'ruf saat sambutan di acara Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumut, di Deli Serdang. Awalnya Ma'ruf mengatakan jika Indonesia merupakan negara yang berdiri di atas keberagaman.

"Indonesia adalah bangsa besar yang berdiri di atas keberagaman agama suku dan budaya, keberagaman adalah berkah dari Tuhan tapi juga bisa menjadi bumerang bila kita tidak mampu merawatnya," kata Ma'ruf Amin, Kamis (19/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan keberagaman tersebut, Indonesia tidak bebas dari potensi ancaman gesekan konflik yang dapat berujung perpecahan. Sehingga semboyan Bhinneka Tunggal Ika semestinya dihayati dan dijalankan oleh anak bangsa.

"Saya meyakini bahwa setiap daerah di Indonesia termasuk Sumut punya spirit dan nilai luhur yang melekat dalam hidup masyarakat secara turun menurun," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ma'ruf kemudian menjelaskan ada empat bingkai yang harus dijaga dalam keberagaman Indonesia. Mulai dari bingkai politik, yuridis, sosiologis, dan teologis.

"Politik yakni pancasila UUD dan juga NKRI, bingkai yudiris adalah aturan yg harus kita kembangkan agar tidak terjadi konflik, sosiologis yaitu lokalism yaitu kearifan lokal seperti prinsip dalian toru? apa namanya menjaga kerukunan kehormatan, teologis yaitu bingkai agama keyakinan dengan mengemukakan yaitu theology kerukunan bukan permusuhan bukan konflik karena itu harus dijaga narasi tindakan perilaku yang mengarah terjadinya konflik," jelasnya.

Setelah itu, Ma'ruf mengatakan bangsa Indonesia menghadapi dampak negatif dari kemajuan teknologi. Keterbukaan dan kebebasan berekspresi di media sosial kerap diwarnai dengan hoaks.

"Keterbukaan dan kebebasan berekspresi di ruang publik termasuk di media sosial masih sering dicemari hoaks dan ujaran yang memicu perselisihan," ujarnya.

Informasi harus tetap disampaikan dengan santun tanpa meninggalkan etika dan budaya. Ma'ruf mengingatkan agar masyarakat menelaah informasi sebelum menyebarkannya.

"Meskinya tetap disampaikan secara santun tanpa meninggalkan nilai etika dan budaya, hati hati banyak hoaks oleh karena itu harus disaring sebelum sharing," bebernya.

Cerita Kentut Setan di Halaman Berikutnya...

Kemudian Ma'ruf bercerita soal kentut setan. Kisah itu soal tiga orang santri yang selalu rukun dan bergantian menjadi imam saat salat.

"Berita itu hati-hati, tahu ada cerita kentut setan? Jadi ada tiga orang selalu rukun bersama sama akur dan kebetulan mereka anak santri, sering terjadi satu imam makmum bergantian dan selalu itu," ungkapnya.

Melihat hal tersebut, kata Ma'ruf, setan tidak suka. Kemudian setan mencari cara untuk merusak kerukunan ketiga orang ini dengan cara kentut saat mereka sedang salat.

"Sehingga setan nggak suka, kalau ada orang rukun setan nggak suka. Kalau ada yang tak suka rukun itu setan. Setan itu kemudian cari cara bagaimana orang ini pecah, ketika lagi salat kentut lah setan," ucapnya.

Mendengar suara kentut, ketiga orang itu saling tuduh dalam hati. Sehingga ketiga tidak saling percaya lagi dan tidak mau diimami maupun jadi makmum.

"Ini imam kentut saya nggak mau jadi makmum, kata imam salah satu makmum saya ini kentut saya tak mau punya makmum kentut. Jadi satu sama lain tidak percaya karena kentut setan," ujarnya.

Oleh karena itu, Ma'ruf mengingatkan untuk hati-hati terhadap kentut setan. Sebab kentut setan dapat memecah belah persatuan.

"Padahal nggak ada yang kentut padahal yang kentut setan, oleh karena itu hati-hati kentut setan," bebernya.

Ma'ruf mengatakan jika kentut setan memiliki level mulai dari tingkat RT hingga nasional. Yang paling bahaya menurut Ma'ruf adalah setan tingkat nasional karena bisa membuat kekacauan di Indonesia.

"Kentut ini ada yang wilayahnya ada kentut setan tingkat RT, RW, ada setan kelurahan, tingkat kabupaten, tingkat provinsi, ada nasional, ini yang paling bahaya kalau yang kentut itu setan tingkat nasional, seluruh Indonesia akan terjadi kekacauan karena kentut setan. Itu hoaks itu kentut setan," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Viral Pria di Deli Serdang Beli Sekarung Beras Pakai Ijazah SD"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)


Hide Ads