Hari Santri Nasional, yang diperingati tiap 22 Oktober, menjadi momen penting untuk memperingati peran santri dalam memajukan pendidikan dan agama di Indonesia.
Melalui surat edaran Kementerian Agama (Kemenag) nomor SE 10 Tahun 2023, Kemenag menyebutkan bahwa peringatan Hari Santri 2023 dapat diisi dengan kegiatan zikir, selawat, doa, maupun kegiatan lain yang masih sejalan dengan tema.
Nah, menyambut peringatan Hari Santri Nasional, detikers dapat pula mengadakan lomba pidato. Berikut kumpulan contoh pidato Hari Santri singkat beserta dalilnya. Simak, yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Contoh Pidato Hari Santri #1: Perjuangan Santri
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahirrohmanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, was-sholaatu wassalaamu 'alaa asyrofil anbiyaa-i wal mursaliin, sayyidina muhammadin, wa 'ala alihi wa ashabihi ajma'iin, amma ba'du.
Hadirin sekalian yang dirahmati Allah SWT, mari kita ucapkan rasa syukur pertama kali untuk zat yang paling berkuasa di alam ini. Dengan nikmat serta izin-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama-sama dalam memperingati Hari Santri Nasional 2023.
Para hadirin yang dimuliakan Allah SWT, hari ini kita merayakan momentum bersejarah bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kita kembali memperingati Hari Santri, momentum yang sudah menjadi acara rutinan setiap tahun sejak 2016 lalu.
Setiap kali Hari Santri diperingati, ada satu hal yang tidak boleh dilupakan. Hari Santri mengingatkan kita kepada peran besar para santri dan kiai, ulama-ulama pendahulu kita, dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dari serangan penjajah.
Perjuangan para santri dan kiai pada masa revolusi kemerdekaan tersebut adalah bentuk pengamalan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, bahwa cinta tanah air adalah sebagian dari iman.
Dengan demikian, memperjuangkan kemerdekaan tanah air juga menjadi bagian dari ibadah. Pada kondisi tertentu, melawan musuh atau kekuatan penjajah bahkan bisa menjadi wajib bagi setiap muslim sebagaimana difatwakan para ulama dalam Resolusi Jihad tanggal 22 Oktober 1945.
Maka dari itu, tema peringatan Hari Santri Nasional 2023 yaitu "Jihad Santri Jayakan Negeri" patut menjadi bahan renungan kita bersama. Tema ini mengajak kita semua meneladani semangat para santri yang berjuang dengan sepenuh hati dan jiwa untuk memajukan bangsa dan negara. Jihad yang dimaksud bukanlah peperangan fisik, melainkan perjuangan moral dan intelektual!
Hadirin sekalian, mari kita renungkan bersama apa makna jihad bagi kita di zaman sekarang ini. Kita tidak bisa meniru apa yang dilakukan oleh para santri di masa lalu, yang rela berkorban nyawa dan harta untuk membebaskan Indonesia dari belenggu kolonialisme. Namun, kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari perjuangan mereka.
Pada masa kemerdekaan seperti sekarang, peran kaum santri, termasuk para intelektual pesantren, masih sangat dibutuhkan untuk turut serta memajukan kehidupan bangsa Indonesia. Kemiskinan, kebodohan, degradasi moral, hingga kesenjangan sosial-ekonomi yang terus melebar adalah berbagai contoh masalah yang menanti untuk dipecahkan.
Hadirin sekalian yang saya hormati, jihad bisa dimaknai sebagai upaya menjaga diri dari segala hal yang merusak akhlak dan moral. Jihad juga dapat bermakna bersungguh-sungguh membersihkan hati dari sifat-sifat buruk seperti dengki, benci, sombong, rakus, dan lain sebagainya.
Maka, jihad kita adalah berlaku jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam segala urusan. Jihad kita adalah membantu sesama manusia, terutama kelompok lemah dan tertindas. Jihad kita adalah berkontribusi positif untuk kemajuan bangsa dan negara.
Hadirin sekalian, dengan memahami makna jihad ini, kita akan menunjukkan bahwa santri bukanlah orang-orang yang mundur dari tantangan, melainkan mereka yang siap menghadapi gejolak zaman sekaligus berkontribusi memajukan kehidupan masyarakat.
Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah SWT, begitu kiranya beberapa hal yang dapat saya sampaikan lewat pidato ini. Atas kekurangan dan kelebihannya saya ucapkan mohon maaf.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh Pidato Hari Santri #2: Akhlak Santri
Bismillah, Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
"Alhamdulillah. Alhamdulillahilladzi kholaqol mauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah".
"Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad".
Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wata'ala, yang sudah memberikan segala kenikmatan kepada kita, lebih-lebih nikmat kesehatan dan nikmat iman dan Islam sehingga sampai sekarang ini kita bisa menghadiri acara peringatan Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober dalam keadaan sehat walafiat.
Selawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw. yang kita harapkan syafaatnya di Hari Akhir, amin amin ya robbal alamin.
Hadirin yang saya hormati,
Hari Santri Nasional diperingati pada tanggal 22 Oktober sejak tahun 2015. Dan kini pada tahun ini kita kembali memperingati hari spesial di kalangan umat Islam, khususnya para santri.
Perlu diketahui, santri adalah sebutan bagi seseorang yang mencari ilmu, khususnya ilmu agama yang menginap di pondok pesantren. Para santri memiliki sorotan dari masyarakat khususnya perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya perilaku dan adab sopan santun para santri karena para santri ini dianggap mendapatkan perhatian khusus dalam rangka penanaman moral dan etika tingkah laku di pondok pesantren oleh para ustad dan kyai.
Dalam rangka memperingati peringatan Hari Santri Nasional ini kita, para santri, harus mengingat bahwa label santri yang sudah kita punya ini harus selalu kita tunjukkan kepada masyarakat. Bahwa santri itu memiliki akhlak yang bagus.
Pada zaman sekarang ini kita melihat sendiri bahwa godaan dari berbagai penjuru sangat berbahaya dan banyak, mulai pakaian, makanan, dan hiburan yang semua semata-mata akan menyerang dan merusak akhlak para generasi muda.
Hadirin yang berbahagia,
Perlu kita ketahui, kita sebagai generasi muda harus bisa menjaga dan menanamkan akhlak mulia di kehidupan sehari-hari seperti contoh akhlak dari Nabi Muhammad saw. Akhlaknya merupakan Akhlakul karimah yang perlu kita contoh, hal ini sesuai dengan Kalam Allah dalam surat Al-Qalam ayat 4.
"Sesungguhnya engkau (hai Muhammad) memiliki akhlak yang sangat agung." (QS. Al-Qalam ayat 4)
Maka, kita sebagai umat Nabi Muhammad saw. harus mengidolakan dengan cara meniru dan meneladani apa yang diajarkan dan disampaikan beliau.
Semoga dengan adanya peringatan Hari Santri Nasional 2023 ini kita semua bisa meningkatkan akhlak kita sesuai akhlak Nabi Muhammad saw.
Demikianlah sedikit pidato yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat. Akhiru kalam, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Contoh Pidato Hari Santri #3: Jomblo Fisabilillah
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh!
Sahabat-sahabatku yang lagi jomblo hehehe.... rahimakumullah
Pada kesempatan kali ini, pas sekali rasanya membahas tentang tema yang satu ini. Dijamin kalian suka. Apakah itu? Coba tebak, saya akan membahas apa? Jawabannya adalah, "Jomblo Fisabilillah". He he he...
Kata Gus Miftah, "tentang jomblo kalian itu pasti berakhir, kalau tidak di pelaminan ya di pemakaman", He he he..
Sahabatku yang lagi jomblo, hehehe kena mental terus nih yang lagi menjomblo. Tapi kalian jangan bersedih... justru kalian wajib bersyukur atas kejombloannya itu, kena mental lagi. He he he... Karena dengan kalian jomblo, itu artinya, kalian merupakan pejuang "Istilah Jomblo", sehingga sampai detik ini, istilah Jomblo masih lestari. He he he... Jangan baper, saya hanya bercanda mblo...
Para Jomblowan, dan Jomblowati Rahimakumullah.
Tapi enggak, saya ini mau ngomong serius, tolong diperhatikan.
Kalau kita pakai timbangan yang agak rusak dikit soal Jomblo ini, tentu Jomblo kalian itu sangatlah pantas untuk dilestarikan, ya itu kalau kalian kuat, karena jomblo itu hanya diperuntukkan oleh Allah bagi yang kuat saja; ya kuat mentalnya, kuat nahan nyinyiran teman, dan kuat nahan itunya, ya itu nya. Ya kalau itunya tidak kuat ya qobiltu saja. He he he
Jadi kalau kita pakai timbangan sedikit rusak, daripada pacaran yang ujungnya menjerumuskan pada perzinahan, mending menjomblo sampai dihalalkan... He he he... ia khan... betul?"
"Dari pada pacaran hanya melukai perasaan, ujung-ujungnya selalu minta traktiran, mending menjomblo sampai menemukan jodoh yang dipilihkan oleh Tuhan. He he he....betul?" Tapi ya usaha. Karena jodoh itu dijemput bukan ditunggu. Artinya kalau nantinya kalian sudah tidak kuat menjomblo ya ikhtiar... Kalau nggak dapat-dapat, datang ke saya... He he he... Biar ngumpul sama-sama jomblonya he he he.... Parah....
Para hadirin hadirat segenap para jomblo yang kami muliakan
Sekarang mulai agak serius nih karena mesinnya sudah mulai nyala... jadi kalian wajib fokus... mblo.. he he he. Sebelumnya, saya mau tanya, "apa sih ta'rif atau definisi jomblo fi sabilillah itu? Mari kita uraikan bersama-sama mblo...
Jomblo Fisabilillah itu berasal dari dua (2) suku kata, yaitu Jomblo yang artinya sendirian tanpa pasangan, dan fi sabilillah artinya di jalan Allah. Paham mblo....
Jadi, Jomblo Fisabilillah itu adalah orang yang tanpa pasangan baik itu istri ataupun suami, pacar atau apa pun istilahnya sekarang, hingga nanti pada saatnya dia diperjodohkan oleh Allah dengan cara yang tidak melanggar aturanNya. Alhamdulillah....
Jadi kalian para santri yang sekarang masih sendiri tanpa seorang kekasih hati wkwk.. yang sabar ya, hem, jangan keburu cari pasangan dulu karena kalian masih belum waktunya. Fokus saja dulu belajar dan berkhidmat kepada Kyai dan Bu Nyai dengan istiqomah. Yakinlah dan saya yakin insyaAllah kalian besok akan duduk bersanding dengan orang yang tepat yang saling mencintai, di pelaminan dengan status halal luar dalam..hehehe... diiringi lagu, "duhai senangnya pengantin baru... derereng-derereng..".
Ini sesuai dengan hadist Nabi Muhammad saw riwayat Bukhari Muslim:
الْأَرْوَاحُ جُنُودٌ مُجَنَّدَةٌ فَمَا تَعَارَفَ مِنْهَا ائْتَلَفَ وَمَا تَنَاكَرَ مِنْهَا اخْتَلَفَ
"Ruh-ruh itu diibaratkan seperti tentara yang saling berpasangan, yang sudah saling mengenal, akan bersatu dan yang saling mengingkari akan berselisih (HR. Bukhari dan Muslim). Paham mblo...
Oleh karena itu, sekali lagi, kalian jangan pikirin aylapyu pul dulu dulu, fokus dulu belajar, sekali lagi fokus dulu menuntut ilmu yang banyak, belajar yang mempeng (sungguh-sungguh), biar besok tidak nyesel.
Ada pesan dari Imam Syafii untuk kalian, tolong renungkan mblo:
"Jika kamu tidak tahan terhadap penatnya belajar, maka kamu akan menanggung perihnya kebodohan". Paham, mblo....
Makanya mumpung masih jomblo, gunakan kejombloan kalian untuk fokus belajar, karena bila sudah gendong anak, tak kan sempat lagi belajar. Kata Pak Prabowo, "Kalau bukan kita siapa lagi, kalau bukan sekarang kapan lagi".
Para jomblo yang disayang Allah
Firman Allah dalam Al-Quran, tepatnya di Surat Al-Isra' ayat 32:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
Artinya: "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan jalan yang buruk." (QS. Al Isra: 32).
Allah mewanti-wanti kepada kita agar jangan sekali-kali mendekati zina. Dekat saja kita dilarang apalagi sampai melakukannya. Nauzubillahi min zalik tsumma nauzubillah.
Jadi para santri yang sekarang lagi fokus belajar di pesantren. Beruntunglah kalian hari ini menjadi santri. Karena selama kalian di pesantren insyaAllah kalian dijauhkan dari perbuatan zina itu.
Wahai para jomblo yang berbahagia he he he
Saya punya kata-kata untuk kalian semua sekaligus ini sebagai penutup ya?
"Bukan karena pacaran kalian akan berjodoh, dan bukan karena jomblo, jodoh kalian akan menjauh, tapi jodoh itu akan datang pada saat yang tepat sesuai dengan takdir Tuhan yang maha hebat"
"Mestinya jadi jomblo itu bahagia, karena kalian bisa fokus meniti karier dan meraih cita-cita dari pada sibuk bucin yang ujung-ujungnya digosting." wkwkwk
Padahal Allah sudah melarang pacaran, tapi kalian pura-pura dungu. Ketika digosting kalian nangis, dan mengadu dalam doa. Ya Allah, cobaan apa ini? Kenapa aku? Wkwkwkw
Contoh Pidato Hari Santri #4: Jadilah Santri yang Berkomitmen Siaga Jiwa Raga
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh,
"Alhamdulillah, Alhamdulillahilladzi arsala rosulahu bil huda wa dinil haq. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma shalli wa sallim wa barik ala Muhammad, wa ala alihi wasohbihi ajmain".
Para hadirin yang dimuliakan oleh Allah Swt.
Pertama-tama di atas segalanya, mari kita panjatkan puji serta syukur kehadirat Allah Swt. yang selalu memberikan kita nikmat baik di kala lapang maupun sempit sehingga kita semua bisa berkumpul di ruangan penuh ilmu ini dalam keadaan sehat walafiat.
Selawat berlantunkan salam kita sanjungkan kepada Nabiyullah Muhammad saw., Rasul penutup para Nabi, dan Rasul yang bakal memberikan syafaat bagi umatnya yang senantiasa bershalawat kepada beliau. Semoga kita termasuk satu di antara umat yang bakal mendapat pertolongan beliau di Hari Akhir nanti. Aamiin.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah Swt.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, kita telah singgah di momentum yang luar biasa, yaitu peringatan Hari Santri Nasional (HSN) Tahun 2023.
Menilik sejarah, peringatan Hari Santri Nasional awalnya dicetuskan tahun 2015 menurut Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 dan dirayakan pertama kali pada 22 Oktober tahun 2016.
Jika kita hitung kembali, tahun 2022 ini peringatan HSN baru memasuki usia ke-6. Sungguh masih sangat muda, tapi gabungan resolusi jihad bakal terus berkobar tanpa memandang umur.
Hadirin yang berbahagia,
Santri berperan besar terhadap kemajuan negeri. Peran ini sudah digaungkan oleh para ulama kita di masa lalu. Mereka berkisah bahwa tugas santri tidak hanya sekedar baca kitab kuning, bermalam di pesantren atau meramaikan masjid saja melainkan juga ikut serta dalam memajukan negara.
Santri yang hebat adalah mereka yang cinta dengan Tanah Air karena biar bagaimanapun juga, kita semua hidup di Indonesia.
Agama Islam pula mengajarkan bahwa nilai ibadah dan muamalah itu sama pentingnya dan sebagai seorang insan, kita pula perlu berlomba-lomba dalam meraih kebaikan dunia dan akhirat.
Bagaimana caranya?
Hadirin yang saya hormati,
Saat ini kita sedang berduka dan terus berusaha mengusir pandemi dari kediaman Nusantara tercinta. Sebagai seorang santri, sudah kewajiban kita untuk ikut bersiap siaga dan mengerahkan jiwa raga untuk membantu negara.
Tidak perlu ikut berperang ke luar kota, minimal kita bisa siaga jiwa raga terhadap diri sendiri. Dimulai dari menjaga kebersihan jasmani dan rohani serta terus menebarkan pikiran positif di mana pun diri ini berada.
Sebagai gabungan atas resolusi jihad, santri pula bertanggung jawab untuk membersihkan diri dari pemikiran-pemikiran radikal yang bertentangan dengan Islam. Walau begitu, sebagai bangsa yang besar kita juga perlu meninggikan toleransi.
Islam mengajarkan supaya berdakwah itu dilakukan dengan lemah lembut, perkataan yang baik, serta tidak menggunakan kekerasan. Hal tersebut tercantum jelas dalam Surah An-Nahl ayat 125.
Hadirin rahimakumullah,
Pada momentum peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 ini, marilah kita bergotong-royong untuk memperbaiki akhlak diri dan umat dengan mengerahkan kekuatan jiwa dan raga.
Bersamaan dengan hal tersebut, kita pula perlu bersiaga atas gangguan dari luar, baik itu gangguan yang berkaitan dengan iman, Islam, bangsa, negara, hingga kesehatan.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah Swt.
Sampai di sini dulu pidato yang bisa saya sampaikan. Banyak maaf.
Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh.
Contoh Pidato Hari Santri #5: Kemuliaan Ilmu, Guru, dan Ulama
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!
Bismillahirrohmanirrohim Alhamdulillahirobbil alamin, qolallahu taala fi kitabihil karim, Audzubillahiminassyaitonirrojim Bismillahirrohmanirrohim:
Waminannasi waddawa abi wal an'aami mukhtalifun alwanuhu, innama yakhsyallaha min ibaadihil ulamaa', innallaha azizun ghafuur. Amma Ba'du.
Salam hormat dan takzim kepada segenap alim-ulama, para kyai, para bu Nyai, khususnya pengasuh pondok pesantren... Juga tak ketinggalan para pinisepuh, tokoh masyarakat, aparatur pemerintah baik sipil maupun angkatan darat, para santri dan segenap undangan yang juga kami muliakan.
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita senantiasa memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Sebab dengan rahmat dan inayahNya kita bisa silaturahmi dalam acara yang sangat agung ini.
Yang kedua, sholawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Karena berkat Rasulullah lewat hadits-haditsNya, kemudian diterima para sahabatNya turun ke tabiin, tabiit tabiin, terus kepada generasi ulama dan sampailah kepada kita sebagai santri-santrinya, tentang bagaimana tata cara mendapatkan ilmu yang manfaat lagi berkah.
Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad!
Jamaah oh jamaah!
Sebagai santri pesantren, kita selalu dan selalu diajarkan cara menghormati orang lain, cara menghormati ilmu dan cara menghormati kitab dan isinya. "Betul apa tidak?" (3x). Kebetulan pidato saya sekarang ini akan membahas tentang peran ilmu, guru dan orang yang ahli ilmu, dengan judul, Pidato Santri Tentang Kemuliaan Ilmu, Guru dan Ulama.
Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad!
Kita di pesantren diajarkan Kitab Ta'limul Muta'alim, dimana di dalamnya ada pasal yang khusus membahas cara memuliakan ilmu dan ulama
فصل في تعظيم العلم واهله.
Kata Kitab Ta'lim (sebutan untuk Kitab Takamul Mutaalim), " اعلم بان طالب العلم لا ينال العلم ولا ينتفع به الا بتعظيم العلم واهله" "ketahuilah, sesungguhnya santri atau pelajar, tidak akan bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat kecuali dengan cara memuliakan ilmu dan orang yang mempunyai ilmu yakni ulama".
Itu kata "Kitab Ta'lim" kawan, bukan kata saya.
Oleh karena itu, bila santri ingin memiliki ilmu yang manfaat di dunia dan akhirat wajib baginya memuliakan ilmu dan ulama.
Bagaimana, santri sanggup memuliakan ilmu dan gurunya?
Santri sanggup memulihkan ilmu dan ulama?
Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad!
Bahkan saking hormatnya, saking takzimnya pada guru, Sayyidina Ali radiallahu anhu pernah berkata: "انا عبد من علمني حرفا واحدا ان شاء باع واشاء اعتق وان شاء استرق" "saya adalah budaknya orang yang mengajari saya, satu huruf sekali pun. Jadi saya terserah dia, apakah mau menjualku, atau mau memerdekakanku". Itulah perkataan Sahabat Ali sekaligus menantu Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad!
Bahkan dalam "Kitab Ta'lim" itu dikatakan, apabila seseorang ingin memiliki keturunan yang alim, keturunan yang paham agama, maka muliakanlah orang alim.
Makanya jangan sembarangan bersikap, bertutur kata kepada ulama apalagi sampai menghujat.
Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud:
(العلماء ورثة الأنبياء إن الأنبياء لم يورثوا دينارا ولا درهما ولكن ورثوا العلم فمن أخذه أخذ بحظ وافر( رواه أبو داود والترمذي
Ulama itu adalah pewaris para nabi. Karena sesungguhnya para nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham melainkan mereka itu mewariskan ilmu.
Makan tidak berlebihan bila dalam Kitab Ta'lim itu mengatakan, kalau ingin anak seseorang itu alim maka muliakanlah ulama.
Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad
Dalam hadits yang lain Rasulullah pernah bersabda, "muliakanlah ulama, karena ulama adalah pewaris para Nabi. Barangsiapa memuliakan ulama, maka sungguh ia memuliakan Allah dan Rasul-Nya", (HR Imam At-Thobroni). Lihat Nashoihul Ibad hal. 61.
Bahkan dalam Kitab Adabul 'Alim wal Muta'allim karya Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari dikatakan "Ali bin Abu Thalib radhiyallahu 'anhu berkata:
Sesungguhnya di antara hak ulama adalah; jangan banyak bertanya kepadanya, janganlah membantahnya dalam jawaban, janganlah terus menerus bertanya apabila ia malas, janganlah memegang pakaiannya apabila ia bangkit, janganlah membuka rahasianya, jangan menggunjing seseorang di sisinya, jika ia keliru engkau harus menerima/memaafkan kekeliruannya.
Engkau harus menghormati dan mengagungkannya karena Allah Subhanahu wa ta'ala selama dia menjaga perintah Allah Subhanahu wa ta'ala, dan jika ia membutuhkan sesuatu hendaklah engkau cepat-cepat mendahului yang lain."
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad
Nah, bagaimana, masih mau berbantah-bantahan dengan ulama? Masih mau menggunjing tentang kejelekan ulama?. Semoga kita sebagai santrinya ulama dijauhkan dari akhlak tercela itu.
Dalam sebuah ayat dalam Alquran dikatakan: " انما يخش الله من عباده العلماء" semestinya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hambaNya adalah ulama".
Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad!
Para santri yang dirahmati Allah,
Sebagai seorang pelajar, sebagai seorang santri wajib memuliakan ilmu. Bagaimana bisa seseorang mendapatkan ilmu yang manfaat kalau tidak mampu memuliakan ilmu. Bagaimana ia bisa mendapatkan seorang kekasih idaman hati kalau ia tidak mampu memahami kesukaannya.
Ibarat Anda, ingin mendapatkan cinta dari seorang wanita pujaannya, maka terlebih dahulu anda memahami apa yang menjadi kesukaannya. "Betul apa tidak?" 3x.
Begitu juga dalam hal mencari ilmu, seseorang harus paham apa yang disukai ilmu. Dalam "Kitab Ta'lim" dijelaskan. Apabila seseorang hendak hendak mengambil kitab sebaiknya harus dalam keadaan suci.
Mengapa demikian? Karena ilmu diciptakan oleh Allah dari cahaya, dan wudhu juga merupakan nur (cahaya). Jadi barangsiapa yang belajar dalam keadaan punya wudhu', insya Allah ilmunya akan bertambah dan manfaatnya juga.
Bahkan dalam Kitab Ihya' Ulumuddin dikatakan: مَنِ ازْدَادَ عِلْمًا وَلَمْ يَزْدَدْ هُدَى لَمْ يَزْدَدْ مِنَ اللَّهِ إِلا بُعْدًا "barang siapa yang bertambah ilmunya sementara hidayahnya tidak, maka ia tidak akan bertambah dekak kepada Allah melainkan semakin jauh".
Kesimpulannya, kalau seorang santri atau pelajar ingin mendapatkan ilmu yang manfaat, ilmu yang berkah maka ia harus sanggup memuliakan ilmunya, memuliakan gurunya, dan memuliakan ulama. Ketiganya ini wajib hukumnya bagi para santri, tidak boleh tidak.
Semoga apa yang kami sampaikan ini bersamaan dengan hidayah Allah sehingga ilmu kita berkah fiddini waddunya wal akhiroh. Amin!
Apabila ada tutur kata yang salah kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Wal afwu minkum ila sabilirrasyad Tsum Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh!
Demikianlah kumpulan contoh pidato Hari Santri Nasional 2023 singkat yang dilengkapi dalil. Semoga bermanfaat!
(mff/nkm)