Mendagri Jenderal (Purn) Tito Karnavian belum mengeluarkan izin untuk kepergian Gubernur Riau Syamsuar dan istri Misnarni beserta sembilan pejabat Pemprov Riau ke Jerman pada 20-28 Oktober. Karena itulah rencana 'pelesiran' di akhir masa jabatan Syamsuar itu pun batal.
Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Pemprov Riau, Elly Wardhana, mengatakan sejauh ini izin yang diberikan hanya untuk pengurusan visa. Namun, izin berangkat belum.
"Ditunda (batal berangkat 20-28 Oktober)," ujar Elly Minggu (15/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena belum adanya izin Mendagri itulah, tiket keberangkatan ke Jerman pun belum dipesan.
"Kalau buru-buru beli tiket, tapi izin belum keluar kan tak enak," tuturnya.
Elly yang juga masuk dalam daftar nama rombongan akan memastikan belum ada jawaban soal izin berangkat. Untuk itulah, jadwal rombongan batal.
"Menteri belum jawab, belum (belum izin Mendagri Tito Karnavian)," kata Elly.
Mengenai kepastian apakah agenda ke Jerman dilanjutkan atau tidak, Elly meminta agar hal itu ditanyakan ke Kadis Kominfotik Riau, Erisman Yahya.
"Kemarin itu kita diizinkan mengurus visa. Tanya lebih lanjut sama Kadis Kominfotik ya, beliau lebih tahu," kata Elly.
Diketahui Gubernur Syamsuar beserta rombongan akan terbang ke Jerman pada 20-28 Oktober pekan depan. Hanya saja, rencana tersebut mendapatkan kritik dari berbagai pihak.
Anggota DPRD Riau Ade Agus mengkritik rencana pelesiran Syamsuar dan rombongan ke Jerman di akhir masa jabatan. Apalagi, Syamsuar sudah terlebih dahulu mengajukan pengunduran diri karena ingin menjadi caleg DPR RI.
"Fokus saja, dia mundur jadi caleg ya fokus caleg. Terlebih kondisi Riau tidak baik-baik saja, semua diminta padamkan api bahkan sampai tingkat RT saya rasa. Perjalanan tidak saya persoalkan. Namun konteksnya ini jauh dari kondisi normal, pertama dia sudah mundur dan kurang elok rasanya dia masih gunakan fasilitas-fasilitas yang ada," kata Ade.
Terakhir, Ade berbicara soal anggaran tim yang berangkat di luar keperluan. Salah satunya pejabat yang tidak terkait hingga istrinya.
"Anggaran masyarakat berhak tahu. Ada istri salah satu pejabat, itu kapasitasnya apa. Ikut itu dasarnya apa. Kita sayangkan (Syamsuar mundur), tapi karena itu kebijakan yang dia pilih ya hormati," kata Ade.
(astj/astj)