3 Teknik Belajar Bisa Meningkatkan Produktifitas dan Bantu Kurangi Stress

3 Teknik Belajar Bisa Meningkatkan Produktifitas dan Bantu Kurangi Stress

Angelina Giyanti Purba - detikSumut
Jumat, 06 Okt 2023 05:00 WIB
Ilustrasi Mengenal Pembagian Desimal, Cara Hitung, dan Contoh Soalnya
Foto: Getty Images/triloks
Medan -

Setiap orang memiliki cara dan tekniknya masing-masing untuk belajar dan memahami tiap materi. Belajar merupakan hal yang sangat penting dilakukan bagi pelajar maupun non-pelajar yang memiliki semangat belajar tinggi ataupun yang memiliki prioritas.

Tentunya, banyak orang yang mudah jenuh dalam belajar, sehingga proses belajar menjadi tidak signifikan pencapaiannya. Dilansir dari Jurnal Pengabdian Masyarakat tentang peningkatan kualitas belajar siswa, ada 3 teknik belajar yang sudah diterapkan dan berhasil di kalangan para pelajar.

3 Teknik Belajar yang Menyenangkan


1. Teknik Pomodoro


Teknik belajar Pomodoro adalah teknik belajar cerdas dengan memanfaatkan efisiensi waktu. Teknik belajar ini berdasarkan pengaturan waktu di saat melakukan tugas dengan keadaan fokus maksimal dalam jangka waktu yang ditentukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam belajar terdapat istilah belajar keras dan belajar cerdas. Belajar keras adalah belajar tanpa mengenal waktu, sedangkan belajar cerdas adalah belajar dengan memanfaatkan efisiensi waktu. Teknik Pomodoro dapat dikatakan teknik belajar cerdas

Teknik ini diciptakan oleh Francesco Cirillo pada tahun 1980. Teknik Pomodoro mengutamakan kemampuan fokus atau konsentrasi. Teknik ini akan melatih penggunanya meningkatkan durasi fokus/konsentrasi saat belajar.

ADVERTISEMENT

Teknik ini memiliki sistem belajar yang berdurasi singkat namun memiliki intensitas tinggi. Cara penerapannya adalah 25 menit waktu belajar lalu 5 menit waktu istirahat. Namun, waktu bisa ditingkatkan menjadi lebih panjang sekitar 15 hingga 30 menit.

Ada aplikasi yang dapat membantu detikers menerapkan teknik Pomodoro agar lebih maksimal, bernama Focus To-Do. Focus To-Do merupakan aplikasi yang khusus dirancang membantu penggunanya menerapkan teknik Pomodoro.

2. Teknik Feynmen

Feynman Technique adalah teknik belajar dengan mengajarkan suatu hal kepada orang lain. Kita bisa berpura-pura mengajarkan materi yang sudah kita pelajari dan menerangkan materi tersebut kepada orang lain. Selain kepada orang lain secara langsung, dapat pula dengan menulis catatan seolah-olah catatan tersebut akan dibaca oleh orang lain. Ciptakan cara penyampaian yang mudah dimengerti oleh orang lain.

Teknik ini diciptakan oleh Richard Feynman seorang saintis penerima Nobel di bidang Fisika tentang Elektrodinamika Kuantum pada tahun 1965.

Feynman Technique dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman kita terhadap pembelajaran suatu konsep. Oleh karena itu, cara untuk memahami suatu konsep dengan mendalam adalah dengan mengajarkannya kepada orang lain, atau paling tidak berpura-pura menyampaikan atau menjelaskan kepada benda mati.

3. Teknik Eat that Frog

Teknik "Eat The Frog" adalah strategi produktivitas dan manajemen waktu untuk menyelesaikan yang paling menantang atau penting terlebih dahulu, tepat di pagi hari.

Teknik ini memberikan kemajuan yang konsisten pada prioritas utama, membangun momentum, dan mengatur jadwal harian kamu dengan lebih efektif. Selesaikan tugas tersulit dahulu, lalu kamu dapat mengurangi stres dan fokus pada aktivitas lain dengan lebih mudah.

Teknik ini muncul dari buku "Eat that Frog! 21 Great ways to Stop Procrastinating and Get More Done in Less Time", yang ditulis oleh Brian Tracy. Dalam buku karangannya, Tracy memberikan dan menjelaskan 21 tips dalam manajemen waktu untuk merencanakan, memprioritaskan, dan mengambil tindakan terpenting dalam mengerjakan suatu pekerjaan maupun belajar.

Itu dia teknik belajar ampuh yang sudah dibuktikan oleh banyak kalangan. detikers juga bisa menerapkan teknik belajar ini untuk meningkatkan produktifitas, mengatur prioritas, serta meningkatkan fokus. Tentunya, tiap orang memiliki teknik yang berbeda-beda. Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba, detikers.

Artikel ini ditulis oleh Angelina Giyanti Purba, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads