Bukan Vaksin yang Disuntik ke Anak Anggota Propam tapi Imunisasi

Regional

Bukan Vaksin yang Disuntik ke Anak Anggota Propam tapi Imunisasi

Tim detikSulsel - detikSumut
Minggu, 01 Okt 2023 19:00 WIB
Istri anggota Propam Polda Maluku mengamuk gegara anak diimunisasi.
Istri anggota Propam Polda Maluku mengamuk gegara anak diimunisasi. (Dok. Istimewa)
Ambon -

Pihak sekolah membantah yang disuntikkan ke anak anggota Propam Polda Maluku adalah vaksin. Adapun yang disuntik ke murid di sekolah itu adalah imunisasi.

"Istilah vaksin tidak ada, (tetapi) imunisasi," kata Sekretaris Yayasan Pendidikan Katolik Keuskupan Amboina John Dumatubun dilansir detikSulsel Minggu (1/10/2023).

Saya tegaskan lagi, bukan vaksinasi. Akibat begitu viral karena kata vaksin kan ini ada sedikit alergi karena kita punya pengalaman COVID kemarin," tegas Jhon.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, imunisasi itu merupakan bagian dari program pemerintah. Program ini sebut dia, sempat terhenti saat pandemi COVID melanda, hingga kembali dilanjutkan.

"(Imunisasi) itu program nasional pemberian imunisasi rubella yang sudah dijalankan tahun-tahun sebelumnya dan berhenti pada saat COVID dan dilanjutkan lagi," jelasnya.

ADVERTISEMENT


Diberitakan sebelumnya Hilda Talahatu, istri anggota Subbid Paminal Propam Polda Maluku, Aipda Hany, ngamuk-ngamuk di sekolah anaknya. Hilda tak terima anaknya disuntik vaksin tanpa seizin orang tua.

Persitiwa itu terjadi di SD Xaverius Ambon, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon pada Rabu (27/9) lalu. Video Hilda mengamuk sendiri viral di media sosial.

Dari video yang dilihat, Hilda yang mengenakan baju berwarna cokelat tampak marah-marah hingga perbuatannya dilihat sejumlah siswa.

Wanita yang mengenakan kacamata itu terlihat adu mulut dengan beberapa orang dari pihak sekolah. Terlihat seorang guru berusaha memberikan penjelasan namun Hilda terpancing emosi sambil menunjuk-nunjuk perwakilan sekolah.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat membenarkan peristiwa itu. Menurut dia, istri anggota Propam itu ngamuk karena pihak sekolah tak meminta izin saat akan memberikan vaksin ke anaknya.

"Anak yang bersangkutan umur 6 tahun kelas 1 SD. Divaksin tanpa izin kedua orang tua," kata Roem.




(astj/astj)


Hide Ads