"Diduga akibat diterkam buaya, karena saat ditemukan tubuh korban tinggal setengah badan bagian perut ke atas sedangkan bagian perut ke bawah sampai kaki sampai saat ini belum ditemukan," kata Kasi Humas Polres Berau Iptu Suradi, Sabtu (30/9/2023) melansir detikSulsel.
Suradi menerangkan jasad Bonefasius ditemukan warga di Muara Pantai Capuak, Kecamatan Talisayan, Berau pada Jumat (29/9) pukul 11.45 Wita. Sebelumnya, korban dinyatakan hilang sejak Kamis (28/9) malam.
Suradi menyebutkan bah korban bersama rekannya Yohanes (46) diketahui sedang memasang jaring untuk menangkap ikan di muara pantai. Akan tetapi, saat memasang tiba-tiba saja terdengar suara teriakan korban meminta tolong.
"Saksi pada saat itu juga memasang jaring yang berjarak 500 meter dari korban. Sekitar pukul 23.00 Wita, saksi mendengar suara teriakan dari korban dan ketika saksi memberikan kode dengan senter tidak ada balasan dari korban," ungkapnya.
Saksi kemudian mendatangi lokasi korban. Namun sesampai di lokasi dia hanya menemukan senter, topi dan rokok korban. Sementara korban tidak diketahui keberadaannya.
"Saat itu saksi sempat mencari korban namun tidak ketemu, setelah itu saksi pulang dan melaporkan ke ketua RT setempat untuk melakukan pencarian hingga pada keesokan harinya jasad korban ditemukan mengapung di pinggir muara," tutur Suradi.
Suradi melanjutkan jasad Bonefasius kemudian dibawa ke klinik perusahaan TBP. Setelah itu baru diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan.
"Korban setelah dari klinik langsung di bawa untuk di semayamkan, karena dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan visum," sebutnya.
Suradi menambahkan saat ini pihak keluarga masih melakukan pencarian terhadap tubuh korban lainnya di lokasi penemuan awal.
"Iya (tubuh korban lainnya) masih dilakukan pencarian oleh keluarga korban," pungkasnya.
(dhm/dhm)