Saat hari Maulid Nabi, tepatnya 12 Rabiul Awal, umat muslim diharapkan dapat melakukan beberapa amalan. Tahun ini perayaan Maulid Nabi jatuh pada tanggal 28 September 2023. Lantas apakah kita boleh berpuasa saat hari maulid?
Mantan Ketua Komite Fatwa Al Azhar Syaikh 'Atiyyah Saqr berpendapat, sebenarnya tidak ada ibadah khusus yang dilakukan setiap tanggal 12 Rabiul Awal, atau pada saat hari kelahiran Nabi Muhammad. Ada yang menyebut bahwa sunnah puasa Senin-Kamis karena nabi lahir pada hari Senin.
"Fakta bahwa ia dilahirkan pada hari itu adalah salah satu dari beberapa alasan untuk berpuasa pada hari itu (Senin)," jelasnya dikutip dari laman Fiqh Islam Online.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam satu riwayat disebutkan, Rasulullah SAW turut mengamalkan puasa pada hari Kamis-nya. Salah satu hadits yang menjelaskan hal itu diriwayatkan Aisyah RA.
Disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu menanti-nanti untuk berpuasa pada dua hari tersebut karena pada waktu itu amal seorang hamba diangkat ke hadapan Allah SWT.
تُعْرَضُ الأَعْمَالُ يَوْمَ الاِثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِى وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: "Berbagai amalan dihadapkan (pada Allah) pada hari Senin dan Kamis, maka aku suka jika amalanku dihadapkan sedangkan aku sedang berpuasa." (HR Tirmidzi)
Namun, hukum mengerjakan puasa di hari Maulid pernah disebutkan dalam salah satu mazhab yakni Mazhab Maliki. Dikutip dari Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam Fikih Empat Madzhab Jilid 2, makruh hukumnya berpuasa di hari Maulid Nabi.
Bahkan disebutkan, melakukan puasa pada Maulid hukumnya setara dengan pengamalan puasa pada dua hari raya. "Juga berpuasa di hari Maulid Nabi karena hari Maulid hampir sama seperti hari id atau hari besar lainnya," demikian keterangan dalam buku tersebut.
Jumhur ulama mendefinisikan hukum makruh sebagai hukum taklifi, yakni larangan terhadap suatu perbuatan namun tidak ada dalil yang menunjukkannya, atau disebut juga dengan larangan karahah.
Perayaan Maulid Nabi dalam Sejarah
Peringatan Maulid Nabi dapat dilakukan untuk mengenal keteladanan Rasulullah SAW sebagai pembawa ajaran agama Islam. Allah SWT juga berfirman agar memuliakan dan mencintai Nabi Muhammad SAW dalam surah Al A'raf ayat 157,
الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Artinya: (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul (Muhammad), Nabi yang ummi (tidak pandai baca tulis) yang (namanya) mereka temukan tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka. Dia menyuruh mereka pada yang makruf, mencegah dari yang mungkar, menghalalkan segala yang baik bagi mereka, mengharamkan segala yang buruk bagi mereka, dan membebaskan beban-beban serta belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya terang yang diturunkan bersamanya (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang beruntung.
Dilansir detikHikmah dari laman Kedaulatan Santri (Kesan), ada berbagai penjelasan tentang sejarah perayaan Maulid Nabi.
Pertama, disebutkan perayaan maulid dilakukan sejak abad ke-2 Hijriah (H) bersumber dari catatan Ahmad Tsauri. Menurutnya, perayaan Maulid Nabi diinisiasi oleh seseorang bernama Khaizuran.
Sementara menurut catatan para sejarawan di antaranya Ibnu Zahira Al-Hanafi, Ibnu Hajar Al-Haitami, dan An-Nahrawi, perayaan Maulid Nabi pertama kali dimulai pada abad ke-3 H. Saat itu, umat muslim Makkah mengunjungi rumah kelahiran Rasullah SAW sembari berzikir di hari kelahiran Nabi Muhamamad SAW.
Pendapat lainnya menyebut, perayaan Maulid Nabi pertama kali dilakukan Dinasti Fatimiyyah di Mesir pada abad ke-4 H dengan berkurban dan acara untuk Ahlul Bait dari keturunan Sahabat Ali bin Abi Thalib RA.
(nkm/nkm)