Para ilmuwan dari China menemukan virus baru yang masih misterius di kedalaman 8.839 meter di bawah laut, tepatnya di Palung Mariana. Virus tersebut dinamai vB_Hmey_H4907 yang ditemukan pada kedalaman 8.839 meter di dalam Palung Mariana.
Dilansir detikInet, virus tersebut berjenis bakteriofage yang bertahan hidup dengan menginfeksi bakteri untuk memproduksi salinan dirinya.
"Sepengetahuan kami ini adalah virus terisolasi terdalam yang pernah ada," kata Min Wang, ahli virologi kelautan di Ocean University of China, penulis utama studi ini seperti dilansir detikInet dari Live Science.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Virus ini diketahui menginfeksi bakteri filum/kelompok Halomonas lewat materi genetik yang diinjeksi ke dalam genom bakteri yang menjadi inangnya kemudian bereplikasi tanpa membunuh bakteri tersebut.
Bakteri Halomonas sendiri ada di seluruh lautan termasuk dasar laut Antartika dan sedimen sekitar ventilasi hidrotermal laut dalam. Dari hasil analisis para peneliti, virus tersebut jangkauannya kemungkinan besar seluasnya bakteri tersebut.
Virus yang baru tersebut merupakan virus ketiga yang diketahui menginfeksi bakteri Halomonas yang tersebar luas di lautan. Karena hidup di laut yang dalam, virus dan bakteri ini menjadi sangat asing bagi manusia. Bahkan sel kekebalan tubuh manusia bisa saja tak sadar dengan keberadaannya.
Para ilmuwan melanjutkan untuk menemukan virus laut yang lebih misterius serta menyelidiki cara virus tersebut berinteraksinya terhadap inangnya yang masih belum diketahui.
Studi terhadap penemuan virus di dasar Palung Mariana tersebut diterbitkan dengan judul "Identification and genomic analysis of temperate Halomonas bacteriophage vB_HmeY_H4907 from the surface sediment of the Mariana Trench at a depth of 8,900 m" di jurnal American Society for Microbiology (ASM) pada 20 September 2023 lalu dan disusun peneliti China, Min Wang dkk.
(nkm/nkm)